Wuling Resmi Mulai Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Dengan kehadiran Wuling Air ev ini, Wuling Motors Indonesia berkomitmen mendukung pengembangan masa depan industri otomotif di Indonesia, termasuk dalam mempercepat proses elektrifikasi kendaraan.
Oleh
DAHONO FITRIANTO
·4 menit baca
CIKARANG, KOMPAS — PT SAIC General Motors Wuling Motor Indonesia (SGMW atau Wuling Motors Indonesia) resmi memulai produksi mobil listrik di Tanah Air yang ditandai dengan seremoni produksi perdana mobil listrik Wuling Air ev di pabriknya di kawasan Greenland Industrial Park, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (8/8/2022). Wuling Motors menjadi produsen otomotif kedua yang memproduksi mobil listrik di dalam negeri setelah Hyundai.
“Wuling Motors hari ini meluncurkan jenis dan tipe perdana mobil listrik yang belum ada di negara lain dan diproduksi di pabrik Wuling ini. Ini adalah BEV yang diproduksi secara nasional tanpa minta macam-macam. Langsung produksi saja. (Wuling Motors) lebih banyak bekerja daripada berbicara,” puji Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada seremoni tersebut. Turut hadir pada acara ini Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada Wuling yang telah berkomitmen menyediakan 300 unit mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali, November mendatang. Ia juga berharap Wuling Air ev akan sukses mendapat perhatian publik karena harganya yang lebih terjangkau daripada mobil-mobil listrik lain yang sudah lebih dulu meluncur di pasar Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wuling Motors Indonesia sejak tahun lalu telah menyatakan tekad akan meluncurkan dan memproduksi mobil listrik berbasis platform GSEV (Global Small Electric Vehicle) di Indonesia. Hal itu ditindaklanjuti dengan memperkenalkan wujud mobil yang diberi nama Wuling Air ev itu pada pertengahan Juli lalu. Mobil yang dibanderol di kisaran harga Rp 250 juta - 300 juta, itu, bahkan sudah bisa mulai dipesan oleh konsumen. Ini adalah BEV pertama di Tanah Air yang dipasarkan dengan harga di bawah Rp 300 juta.
Serupa dengan berbagai model mobil berbasis GSEV yang dipamerkan di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 lalu, Wuling Air ev ini berbentuk mobil mini dengan dua pintu dan empat tempat duduk. Tersedia dua varian yang akan diluncurkan resmi pada GIIAS 2022 nanti, yakni varian standar dengan daya jelajah 200 kilometer (km) dan varian jarak jauh (long range) dengan daya jelajah hingga 300 km.
Sebelum sambutan Airlangga, President Director Wuling Motors Indonesia Shi Guoyong mengatakan, sejak hadir ke Indonesia pada tahun 2015, hingga saat ini pihaknya telah menanamkan investasi total senilai lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15 triliun. Jumlah total karyawan yang terlibat dalam rantai produksi mobil-mobil Wuling di Indonesia saat ini juga telah mencapai lebih dari 10.000 orang dan sudah ada lebih dari 90.000 pengguna mobil Wuling di seluruh Tanah Air.
Dengan kehadiran Wuling Air ev ini, lanjut Shi, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan masa depan industri otomotif di Indonesia, termasuk dalam mempercepat proses elektrifikasi kendaraan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan dan kami akan terus bekerja keras untuk membuat masa depan yang lebih baik,” ujar Shi Guoyong.
Vice President Wuling Motors Indonesia Han Dehong pada kesempatan konferensi pers usai seremoni, menambahkan, pada tahap awal ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada Wuling Air ev masih berada pada kisaran 40 persen. Angka kandungan lokal itu akan terus ditingkatkan sesuai arahan pemerintah dan tuntutan pasar. Walau demikian, pihak Wuling belum merinci bagian apa saja dari mobil listrik tersebut yang sudah diproduksi di dalam negeri.
Han juga menyatakan, Wuling Air ev ini adalah mobil yang sama sekali baru dan bahkan belum diluncurkan di negeri asalnya di China. Berbagai kebaruan pun mewarnai mobil ini dibanding mobil-mobil berbasis GSEV lainnya. “Mobil ini belum tersedia di pasar China. Kami mendahului China. Mobil ini mengusung arsitektur baru, sistem baterai baru, sistem kontrol baru, dan bahkan ada sistem kendali swakemudi yang akan kami perkenalkan kemudian,” papar Han Dehong.
Menurut dia, Wuling Air ev ditargetkan menjadi mobil kedua atau ketiga bagi keluarga di Indonesia dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan kehidupan urban, seperti keperluan komuter ke kantor, antar jemput anak di sekolah, atau pergi ke mal. “Untuk keperluan-keperluan itu, kita tidak butuh (Toyota) Fortuner atau (Mitsubishi) Pajero (Sport), atau bahkan (Wuling) Almaz. Untuk keperluan komuter harian, mobil ini sangat ekonomis,” tuturnya.
Brand and Marketing Director Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani menambahkan, ke depan tidak menutup kemungkinan kandungan lokal Wuling Air ev akan semakin banyak dan merambah ke teknologi-teknologi intinya, seperti baterai atau motor listrik. “Hal itu akan terus dipelajari dan dijajagi,” ujarnya sembari menambahkan, detail harga jual dan total angka pemesanan terbaru Wuling Air ev akan diungkapkan ke publik di ajang pembukaan GIIAS 2022, hari Kamis (11/08/2022) mendatang.
Han mengatakan, Wuling Air ev akan mulai didistribusikan ke konsumen pada akhir Agustus atau awal September tahun ini. (DHF)