logo Kompas.id
Gaya HidupDitakut-takuti, tetapi Bahagia
Iklan

Ditakut-takuti, tetapi Bahagia

Kegemaran menonton film horor seolah tidak pernah pudar dari dulu hingga sekarang. Banyak alasan mengapa genre ini selalu laku, salah satunya karena menawarkan keseruan yang bersifat eskapisme.

Oleh
RIANA A IBRAHIM, ELSA EMIRIA LEBA
· 8 menit baca
Cuplikan adegan dalam film <i>Pengabdi Setan 2: Communion</i> karya Joko Anwar.
ARMAN FEBRYAN/RAPI FILMS

Cuplikan adegan dalam film Pengabdi Setan 2: Communion karya Joko Anwar.

Horor selalu di hati bahkan tak pernah mati. Mungkin ini ungkapan yang pas melihat fenomena maraknya film horor selama sekian dekade di Tanah Air bahkan setelah pandemi menghantui. Sungguh sebuah paradoks. Ketika jutaan penonton ditakut-takuti, mereka justru merasa bahagia.

Selain drama dan komedi, film horor hampir selalu berada dalam deretan 15 film dengan jumlah penonton terbanyak setiap tahun. Ambil contoh periode 2017-2021, data dari filmindonesia.or.id memperlihatkan bisa sekitar tiga hingga tujuh film horor masuk dalam daftar tersebut setiap tahun. Dalam beberapa kesempatan, film horor menduduki posisi puncak, misalnya Pengabdi Setan (2017) dengan 4,2 juta penonton dan Makmum 2 (2021) dengan 1,8 juta penonton.

Editor:
BUDI SUWARNA, DAHONO FITRIANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000