Mobil SUV Hyundai Palisade telah meluncurkan versi terbarunya. Perwajahannya berubah. Fiturnya lebih lengkap. Harganya naik, tapi sudah dipesan ratusan unit.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·6 menit baca
Mobil SUV besar Hyundai Palisade baru sekitar dua tahun mengaspal di Indonesia. Namun, mobil ini punya pesonanya sendiri, yang membedakan dengan mobil lain berukuran serupa. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) tak mau kehilangan eforia SUV dengan segera memasukkan model terbarunya pada akhir Juli lalu. Wajahnya berubah, fiturnya bertambah, harganya juga naik.
Wujud teranyar Palisade pertama kali disingkap di ajang New York International Auto Show, AS, pada 13 April lalu. Dari foto yang diedarkan Hyundai, terlihat bahwa wajah mobil ini berbeda, tampak lebih kokoh dengan bingkai gril yang garisnya lebih lurus. Formasi kotak-kotak di bagian gril juga lebih besar.
Model terbaru inilah yang diluncurkan di Indonesia dalam sebuah pesta berdiri (standing party) di taman bernama The Hampton Garden, yang terletak di lantai enam gedung The Langham di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (28/7/2022). Kehadirannya di Indonesia hanya berselang sekitar lima bulan dari kemunculannya di pameran di New York. Cepat sekali.
Dalam acara peluncuran itu, Palisade baru ini menembus ”kabut” bikinan dry ice di panggung. Mata tetamu yang semula asyik mengobrol dan mengudap hidangan sembari berdiri itu sontak tertuju padanya. Hyundai Palisade, yang versi terdahulu pernah dijajal Kompas menyibak kabut betulan di Hambalang, Bogor, itu, kini diluncurkan di kawasan elite kosmopolitan Jakarta. Bergengsi sekali.
President Director PT HMID Woo June Cha memberi kata sambutan. Dia mengatakan, Palisade telah menjadi produk unggulan yang populer di pasar SUV Indonesia. ”New Hyundai Palisade dirancang untuk menghadirkan kesan premium yang luar biasa ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya. Maka pantas, mobil yang asyik diajak offroad ini kini diluncurkan di lantai enam gedung berkilauan.
Popularitas Palisade di Indonesia juga diperkuat pernyataan Makmur, Chief Operating Officer PT HMID. Dia menyebut, sejak meluncur pada Desember 2020, mobil yang diimpor utuh dari Korea ini telah terjual lebih dari 2.500 unit hingga pertengahan 2022. ”Model terbaru ini sudah dipesan sekitar 700 unit, dan sedang kami kirim bertahap ke dealer,” kata Makmur.
Perubahan di gril depan langsung menyita perhatian. Pada versi pertamanya, gril depan mobil ini berhias warna krom. Sekarang, dia lebih garang dengan penggunaan warna hitam, termasuk pada logo H. Lampu sein depan yang berada di sisi atas itu juga berkelir senada, kehitaman; mengingatkan pada deretan lampu depan Hyundai Creta, ”adik”-nya yang muncul belakangan. Lampu sein ini tidak terlihat kalau mobilnya mati.
Lampu utamanya masih memanjang vertikal di sisi kiri dan kanan. Namun bedanya, sudut di bagian bawah lampu ini lebih menyiku dan pendek. Aura kegarangan sebuah SUV bertenaga besar langsung terpancar begitu melihat bagian wajahnya. Karismanya sebagai mobil tangguh lebih keluar di versi baru ini.
Dari samping, perbedaannya tak banyak. Garis bodi yang minim tonjolan masih dipertahankan. Bentuk pilar ketiga pada bodi juga masih sama. Pegangan pintu, yang dulu berwarna senada bodi, kini memakai warna krom.
Desain velg dianggap cukup aman untuk diperbarui dengan rongga yang lebih kecil. Diameter velgnya masih sama, yakni 20 inci, dibalut dengan ban dengan ukuran 245/50R20. Ada juga pillihan velg berukuran 18 inci untuk tipe Prime; yang 20 inci untuk tipe Signature.
Ya, pembagian trim Palisade baru ini tak berubah; tipe Prime dan Signature. Tipe Signature masih dibedakan dua varian berdasarkan penggerak rodanya: berpenggerak dua roda depan atau 2WD, atau seluruh roda alias all-wheel drive (AWD).
Palisade Prime dijual dengan harga Rp 842 juta. Palisade Signature 2WD Rp 977 juta, sedangkan yang AWD Rp 1,11 miliar. Semuanya harga on the road DKI Jakarta. Harga tipe termahalnya naik Rp 32 juta. Selisih harga itu teralokasikan untuk peningkatan wajah eksterior, juga penyematan fitur yang makin lengkap. Sedangkan kinerja mesinnya tak berubah.
Palisade terbaru ini tetap memakai mesin yang sama dengan pendahulunya, yakni mesin diesel 2,2L CRDi empat silinder. Mesin itu menghasilkan tenaga makismal 200 PS (setara 197,2 HP) pada putaran mesin 3.800 rpm, dan torsi puncak mencapai 440 Nm pada putaran mesin 1.750-2.750 rpm. Tenaganya tersalurkan melalui transmisi otomatis delapan percepatan.
Perubahan interior
Bagian interior mobil, secara umum tak banyak perubahan. Tipe Signature masih menggunakan captain seat di baris kedua. Kenyamanan di baris kedua ini setara dengan penghuni jok depan; sama-sama bisa didinginkan dan dihangatkan. Sedangkan penumpang di baris ketiga bisa leluasa melihat ke arah depan karena lantainya meninggi meski joknya lebih tipis. Masing-masing baris jok dilengkapi dua soket USB-C untuk pengisian daya gawai.
Bagian dasbor sedikit berubah. Ada aksen memanjang yang seolah-olah menyambungkan penyembur udara di sisi kiri, tengah, hingga kanan. Layar informasi dan hiburan di tengah kini lebih lebar menjadi 12,3 inci. Kluster instrumen di balik kemudi juga sudah sepenuhnya berlayar digital. Kedua layar ini seperti disatukan oleh bingkai yang tegak, serupa di versi terdahulu.
Setirnya telah berganti memakai setir yang sama dengan seri Creta atau Staria yang dilengkapi tambahan bidang sentuh di bilah tengah itu. Setir sebelumnya lebih terkesan pas untuk mobil setangguh Palisade.
Segi kenyamanan di bidang audio ditingkatkan pada tipe Signature AWD. Palisade tipe ini menggunakan pelantang 12 titik bermerek Infinity. Selain itu, ada fitur rear seat passenger talk mode, yang melantangkan komunikasi antara penumpang di baris ketiga dan baris pertama. Peningkatan di sektor audio ini menggoda untuk dicoba di kemudian hari.
Perubahan signifikan terdapat pada fitur-fitur yang dipakai. Palisade terbaru ini telah mengampu sistem keselamatan Hyundai SmartSense yang lebih lengkap dibandingan versi awal. Fitur itu antara lain adalah pencegah tumbukan dengan kendaraan di depan dengan intervensi pengereman (forward collision-avoidance assist/FCA), serta peringatan keberadaan obyek di titik buta (blind-spot collision-avoidance warning/BCW).
Mobil ini juga bisa digolongkan sebagai kendaraan semiswakemudi karena lajunya bisa diatur untuk tetap di lajur, serta kecepatannya mengikuti kendaraan di depan, bahkan hingga kondisi macet (smart cruise control with stop-and-go) sekalipun. Pengemudi juga bisa mengatur batas kecepatan secara manual (manual speed limit assist).
Palisade terbaru ini juga dilengkapi fitur Hyundai BlueLink, yang memungkinkan penggunanya berkomunikasi langsung dengan layanan darurat Hyundai ataupun instansi kedaruratan jika ada kendala di perjalanan. Fitur ini juga terhubung dengan ponsel pemilik lewat aplikasi yang berguna untuk memantau kondisi dan lokasi kendaraan. Fitur ini sebelumnya terpasang di Creta, dan malah absen pada mobil canggih Ioniq 5.
Hyundai Palisade baru ini tersedia dalam lima pilihan warna bodi, yakni putih, biru, abu metalik, hitam, dan perak metalik. Sementara warna interiornya ada tiga pilihan kombinasi, yaitu hitam seluruhnya, hitam dan merah burgundi, serta biru gelap dan abu-abu. Jika penasaran dengan wujudnya, bisa ditengok di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD mulai 11 Agustus mendatang. (HEI)