Rasa Hibrida Suzuki Ertiga
Dengan harga yang tak terpaut jauh dengan mobil-mobil LMPV lainnya, kini teknologi elektrifikasi ini bisa dirasakan oleh khalayak yang lebih luas.
Meski sudah diluncurkan sejak 2018, pihak Suzuki masih menyebut Suzuki Ertiga yang dipasarkan saat ini sebagai All New Ertiga. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar baru pada Suzuki Ertiga generasi kedua ini sampai tanggal 10 Juni 2022.
Pada hari Jumat itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan Suzuki All New Ertiga Hybrid yang dibekali teknologi elektrifikasi. Momen ini juga menandai untuk pertama kalinya mobil di segmen low MPV (LMPV) di Indonesia dibekali teknologi elektrifikasi meski dalam bentuk yang bisa dibilang masih sederhana.
Walau tidak mengubah platform mobil secara keseluruhan, bolehlah penyematan teknologi hybrid pada Ertiga ini membawa makna baru dalam frasa ”all new”. Dengan harga yang tak terpaut jauh dengan mobil-mobil LMPV lainnya, kini teknologi elektrifikasi ini bisa dirasakan oleh khalayak yang lebih luas.
”Kesadaran masyarakat terhadap kendaraan yang ramah lingkungan terus meningkat. Namun, di sisi lain, mobil-mobil elektrifikasi yang ada saat ini harganya di atas daya beli mayoritas. Maka, dengan studi yang komprehensif dan mendalam, kami membuat inovasi dengan menggabungkan tren teknologi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hasilnya, hari ini kami meluncurkan All New Ertiga Hybrid yang menawarkan manfaat mobil elektrifikasi dan efisiensi bahan bakar tetapi dengan harga yang sangat kompetitif,” ujar Presiden Direktur Suzuki Indonesia Shingo Sezaki dalam siaran pers peluncuran Ertiga Hybrid ini, Jumat (10/6/2022).
Donny Saputra, Direktur Pemasaran Roda 4 PT SIS, menambahkan, All New Ertiga Hybrid ini langsung diproduksi di dalam negeri. ”Local purchase-nya sudah mencapai 86 persen. Itu salah satu alasan kami bisa memasarkannya dengan harga masih di bawah Rp 300 juta walau sudah mengusung teknologi hybrid,” tutur Donny di sela-sela uji kendara All New Ertiga Hybrid ini di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (20/6/2022).
Baca juga: Sengatan Mobil Listrik di IIMS Hybrid 2021
Empat varian Ertiga Hybrid ini dipasarkan dengan harga berturut-turut Rp 270.300.000 (varian GX bertransmisi manual/MT), Rp 281.300.000 (GX AT dan SS MT), dan Rp 292.300.000 (SS AT). Semua harga dalam kondisi on the road di wilayah Jakarta untuk bulan Juni 2022.
Dengan harga tersebut, konsumen akan mendapatkan Suzuki Ertiga dengan teknologi mild hybrid. Sistem hibrida yang oleh Suzuki disebut ”Smart Hybrid” ini bertumpu pada pemasangan komponen ISG (integrated starter generator) dan baterai litium-ion bertegangan 12 volt dan kapasitas arus listrik 6 Ah. Baterai kecil tersebut disimpan di bagian bawah kursi penumpang depan.
Komponen ISG ini menggantikan posisi alternator pada mobil konvensional. Menurut penjelasan di laman resmi Suzuki, ISG ini menjalankan berbagai peran yang pada ujungnya bisa memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar mobil.
Salah satu fungsinya adalah menjalankan fitur engine auto-stop saat mobil berhenti di kemacetan atau di lampu merah. Dengan listrik dari baterai litium-ion dan baterai aki standar, komponen yang dihubungkan sabuk (belt) dengan kruk as ini akan memutar mesin guna menyalakan kembali mesin setelah mobil siap berjalan lagi.
Lihat juga: All New Ertiga Suzuki Sport FF Meluncur di GIIAS 2021
Fungsi lainnya adalah memberi dorongan tenaga pada saat mobil melakukan akselerasi awal. Hal ini membuat pemakaian bahan bakar saat akselerasi awal ini tidak sebesar pada mobil konvensional dan membuat mobil lebih menyenangkan untuk dikendarai karena memberikan dorongan akselerasi awal yang lebih ringan.
Selain itu, pada saat mobil melakukan perlambatan (deselerasi) dan pengereman, ISG berfungsi menjadi generator untuk mengisi ulang baterai litium-ion dan aki standar mobil.
Di sektor mesin, All New Ertiga Hybrid ini masih mengandalkan mesin bensin empat silinder berkode K15B dengan kapasitas silinder 1.462 cc. Di atas kertas, mobil memiliki tenaga maksimum 104,7 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm.
Maka, dengan studi yang komprehensif dan mendalam, kami membuat inovasi dengan menggabungkan tren teknologi dan kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Akselerasi ringan
Untuk membuktikan keunggulan teknologi ini, PT SIS menggelar acara uji kendara bagi media yang dibagi dalam dua kelompok pada 20-24 Juni 2022. Setiap kelompok mendapat kesempatan mengendarai 7 unit Suzuki Ertiga varian SS AT, GX AT, dan GX MT dari Kota Surabaya menuju Kota Batu di Jawa Timur.
Kompas mendapat giliran mengendarai Suzuki All New Ertiga Hybrid varian GX AT pada hari pertama dalam perjalanan dari Surabaya ke Batu. Kesan pertama saat mengendarai mobil keluarga ini adalah terasanya dorongan tenaga pada akselerasi awal. Hal ini sempat membikin kaget di awal sebelum kemudian terbiasa dengan akselerasinya yang ringan dan menyenangkan itu.
Dari layar multi-information display (MID) baru di panel instrumen, terlihat animasi aliran tenaga yang masuk ke roda depan. Saat mobil digas pada akselerasi awal, terlihat aliran tenaga dari baterai menuju motor dan mesin. Sementara saat mobil dilepas gasnya atau direm, terlihat aliran tenaga dari roda menuju baterai yang menandakan pengecasan baterai tengah terjadi.
Karena sejak awal pihak Suzuki terus menekankan efisiensi bahan bakar sebagai keunggulan Ertiga Hybrid ini, kami selalu memantau angka konsumsi BBM yang tertera di MID tersebut. Di awal pengujian, saat mobil dibawa menempuh lalu lintas padat Kota Surabaya menuju sejumlah titik checkpoints, terlihat angka konsumsi BBM yang tidak terlalu mengesankan. Indikator di MID bahkan sempat menunjukkan angka konsumsi BBM pada 8,7 km per liter.
Saat melintasi Jalan Tol Surabaya-Malang menuju Batu, rombongan yang dipandu mobil patroli pengawalan polisi bisa melaju konstan pada kecepatan 80 km per jam. Pada kondisi ini, indikator di MID sempat menyentuh angka 18 km per liter. Namun, angka itu langsung turun lagi begitu kami keluar dari tol dan menjumpai lalu lintas yang lumayan padat dan jalur menanjak menuju Batu. Bahkan saat kami mendaki tanjakan terjal menuju sebuah kafe di puncak bukit, angka di MID ini langsung merosot menjadi 12,5 km per liter. Bukan angka yang mengesankan.
Lomba irit
Namun pada hari kedua, situasi berubah saat pihak SIS mengadakan lomba efisiensi bahan bakar kepada seluruh tim dalam perjalanan dari Batu kembali menuju Surabaya. Lomba ini digelar dengan sejumlah parameter dasar, seperti penggunaan bensin beroktan 98 Pertamax Turbo dan setelan AC diset di suhu 20 derajat celsius dengan setelan angin di posisi 1. Setelan ini disegel dan tidak boleh diubah. Selain itu, setiap mobil berhenti, misalnya di rest area, mesin mobil harus dalam keadaan mati.
Dengan semua mobil diisi penuh bensin, rombongan pun diberangkatkan ke Surabaya. Di sinilah setiap tim kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mengirit konsumsi BBM dengan cara masing-masing. Ada yang memilih berjalan dengan pelan-pelan untuk menghindari akselerasi berlebihan dan menjaga putaran mesin serendah mungkin. Namun, ada juga yang memilih membebaskan diri dari patokan lomba dan berjalan seperti lazimnya di jalan tol dengan kecepatan tinggi, bahkan mobil patwal polisi pun disalipnya.
Mobil yang ditumpangi Kompas sendiri berusaha disiplin menempel mobil patwal yang berjalan dengan kecepatan konstan di kisaran 70-80 km per jam. Pada hari kedua ini, giliran kami menggunakan mobil varian GX MT. Sesampai di Surabaya, rombongan sempat menemui sejumlah kemacetan di dalam kota. Tiba di titik finis, mobil kami menampilkan angka konsumsi BBM di MID sebesar 19,3 km per liter.
Namun, pengukuran lebih rinci dengan metode full to full menunjukkan mobil yang kami kemudikan mencatat angka konsumsi BBM rata-rata 18,57 km per liter. Sementara tim lain mencatatkan hasil berbeda-beda, dengan rentang konsumsi terboros 14,31 km per liter hingga paling irit 22,52 km per liter. Sebuah catatan yang cukup signifikan menunjukkan efisiensi All New Ertiga Hybrid walaupun dengan gaya mengemudi yang agak di luar kewajaran, terutama saat melaju di jalan tol.
Selain mengusung teknologi mild hybrid ini, All New Ertiga Hybrid ini juga dilengkapi berbagai fitur baru, mulai dari engine start stop, cruise control, sistem ESP (electronic stability program) yang baru, hill hold control yang juga baru, dan lampu LED dengan fitur autolight yang dilengkapi guide me light. Fitur terakhir ini membuat lampu mobil masih menyala beberapa detik setelah mesin dimatikan.
Harold Donnel, Head of Brand Development and Marketing Research 4W PT SIS, mengatakan, All New Ertiga Hybrid ini menggantikan seluruh varian GX dan SS konvensional yang dipasarkan selama ini. ”Seluruh varian GX dan SS saat ini menggunakan teknologi hybrid ini. Sementara varian GL dan GA masih menggunakan mesin konvensional,” katanya di Batu.
Harold menargetkan penjualan All New Ertiga Hybrid ini sebanyak 1.500 unit per bulan, yang akan memberikan kontribusi 60-70 persen dari total penjualan Ertiga di Indonesia.
Selamat mencicipi rasa hibrida Ertiga!