Demi Rindu, Aku Rela...
Lebih dari dua tahun, aneka pembatasan untuk menghindari penularan virus membuat geliat kehidupan seolah mati suri. Kali ini, perlahan semuanya menjajal bangkit meski penuh liku. Namun, demi rindu....
Rindu. Sepertinya itu kata yang tepat untuk menggambarkan keramaian yang mulai hidup kini. Lebih dari dua tahun, aneka pembatasan untuk menghindari penularan virus membuat geliat kehidupan seolah mati suri. Kali ini, perlahan semuanya menjajal bangkit meski penuh liku. Namun, demi rindu....
”Bunda, boleh detergennya, bun...,” teriak seorang sales promotion girl sebuah produk sabun pencuci pakaian ketika melihat orang-orang yang berlalu lalang di sekitar gerainya yang berada di area pameran luar ruangan di Jakarta Fair Kemayoran, Jumat (10/6/2022).
Panggilan kesayangan untuk menyapa pembeli dengan suara setengah berteriak, seperti ”Bun!” dan ”Kak!”, bersahut-sahutan sepanjang mengitari area pameran. Laki-laki dan perempuan yang menjaga gerai juga berlomba-lomba menyodorkan brosur produk kepada tiap pengunjung yang wira-wiri. Ah kangen!
Meski semula panggilan itu terasa melelahkan di telinga, bahkan terkadang menjadi plesetan. Kembalinya suara-suara itu terasa melegakan setelah lebih dari dua tahun pandemi mengakibatkan suara dengan panggilan itu meredup.
”Enggak apa, teriak-teriak gini lagi. Akhirnya bisa kerja lagi, dapat duit lagi. Ha-ha-ha,” ungkap Pratiwi Marliana (23), salah satu sales promotion girl dari sebuah lokapasar yang tengah dirintis.
Tiwi merupakan salah seorang yang turut bersyukur ragam pameran bisa kembali digelar. Sejak kuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Tiwi kerap mengambil kerja sambilan sebagai sales promotion girl.
Semula, ia berharap bisa langsung bekerja setelah lulus. Namun, pandemi cukup menyulitkannya. Di sisi lain, pameran yang biasa menjadi sasarannya memperoleh uang saku pun tiada. ”Semoga habis ini langsung dapat kerja. Kalau belum, semoga banyak juga event kayak gini, biar terus ada job,” ungkapnya.
Kebahagiaan tak hanya untuk Tiwi. Sondang Pangaribuan (43) juga senang karena bisa mengajak keluarganya ke Jakarta Fair. “Enggak sih kalau takut (kena covid). Yang penting masker dan vaksin. Anak-anak juga udah vaksin semua,” ungkap Sondang yang datang ke PRJ hanya untuk bersenang-senang dan melihat-lihat tanpa tujuan membeli sesuatu.
”Lihat-lihat saja. Walau akhirnya ini jadi beli banyak jajanan. Ha-ha-ha. Ada bakpia kukus juga ini. Udah kayak abis liburan dari Yogya jadinya. Padahal dari PRJ aja,” ujar Sondang yang mengajak kedua anak, suami, adik ipar, dan ibu mertuanya yang selama ini bosan berdiam diri di rumah karena pandemi.
Beda lagi dengan Sherly (45) yang menemani anaknya menonton konser. ”Katanya biar Mama bisa jalan-jalan, dia mau nonton konser sama temannya. Ya sudah enggak apa juga. Akhirnya kan bisa kayak gini lagi ya, walau masih harus pakai masker. Enggak apa,” ungkap Sherly yang datang dari tempat tinggalnya di kawasan Bumi Serpong Damai.
Konser yang malam itu menghadirkan musisi reggae dan ska, yakni Denny Frust dan Tipe-X, ini cukup diminati pengunjung. Sejak pukul 19.00 WIB, sekitar satu jam sebelum acara musik dimulai, antrean panjang di depan pintu masuk area konser. Tiket konser yang dijual terpisah tetap tak memadamkan animo rupanya.
Tepat pukul 20.00 WIB, Denny naik ke panggung dan langsung membawakan salah satu lagunya berjudul ”Nikmati”. Anak-anak muda yang tadinya duduk menghadap panggung buru-buru berdiri dan merapat ke panggung sambil berjoget.
Mirip seperti yang terjadi di perhelatan Jakarta International BNI Java Jazz Festival akhir Mei lalu. Para penonton tak ragu berdekatan satu sama lain. Mereka berjoget dan berteriak bernyanyi bersama seolah melepaskan beban dan penat yang ditahan sepanjang dua tahun ini.
Rela jauh-jauh
Beda pengalaman adik kakak Rosalia Suryadi (22) dan Nadila (24) asal Jakarta. Keduanya merogoh kocek jutaan rupiah untuk bisa menikmati acara musik Joyland Bali 2022 di Taman Bhagawan, Nusa Dua, Bali, pada 25-27 Maret 2022. Festival musik pertama yang digelar Plainsong Live begitu pandemi melandai ini memang menghadirkan musisi papan atas, seperti Yura Yunita, Isyana Sarasvati, Raisa, Pamungkas, Kunto Aji, Danilla, Nadin Amizah, The Adams, The Sigit, White Shoes & The Couples Company, Maliq & D’Essentials, Diskoria, dan Senyawa.
Rosalia dan Nadila mengaku menghabiskan biaya hingga Rp 6,5 juta untuk tiket pesawat, hotel, dan tiket konsernya. Biaya ini belum termasuk ongkos transportasi dan makan selama di Bali.
Toh mereka tak keberatan karena sudah sangat rindu menikmati udara bebas dan konser musik idaman. ”Orangtua kasih izin karena situasi sudah lebih landai. Kita juga udah vaksin jadi ya enggak khawatir,” ungkap Nadila.
Selain Rosalia dan Nadila, banyak juga penonton yang berasal dari Jawa, Medan, Riau, Samarinda, Pontianak, Palu, Makassar, dan Papua Barat. Penontonnya memang membeludak. Tiket festival yang dibanderol mulai dari Rp 250.000 untuk satu hari dan Rp 650.000 untuk tiga hari ludes diserbu penonton hingga melebihi target yang dipatok penyelenggara, 6.000 tiket.
Kehadiran Presiden Joko Widodo dan jajarannya di Joyland pada hari pertama penyelenggaraan Joyland Bali 2022 ibarat lampu hijau bagi kembalinya festival musik juga acara sejenis yang mengundang kerumunan massa. Di Joyland, Jokowi mengatakan, angka kasus harian Covid-19 sudah terus menurun sehingga pertunjukan musik diperbolehkan dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Direktur Program dan Festival Joyland Ferry Darmawan mengatakan, Joyland digelar di Bali karena dalam situasi pandemi, lebih mudah mengajak orang ke Bali yang merupakan destinasi pariwisata. ”Kepuasan kami, tuh, bisa ada optimisme lagi ke depannya. Pasti temen-temen lain juga seperti itu, ya, promotor-promotor yang lain,” kata Ferry.
Bentuk dukungan
Tak berhenti pada ajang pameran dan festival musik, perhelatan olahraga tingkat internasional pun dipadati pengunjung.
Pada Sabtu (4/6/2022), suhu di sekitar Ancol, Jakarta Utara, mencapai 31 derajat celsius. Teriknya sinar mentari siang itu menyebabkan kulit memerah dan terbakar. Keringat pun mengalir deras. Namun, antusiasme penonton untuk menikmati aneka hiburan di sekitar sirkuit tak surut.
Di berbagai tempat di luar lintasan Jakarta International E-Prix Circuit, penonton terus berdatangan. Total penonton di luar lintasan sirkuit, yang memiliki tiket VIP, VVIP, Circuit Festival, dan Grandstand, mencapai 22.000 penonton.
Sebagian dari para penonton ini datang sejak pagi hari. Mereka menyebar dan mengantre di berbagai booth atau stand yang dibangun di area luar lintasan, tepatnya di belakang tribune hingga depan Mal ABC. Di sana, mereka berburu kuliner di bazaar UMKM, menikmati konser musik di panggung hiburan, berburu cendera mata Formula E, dan bermain gim berbasis teknologi.
Alam (40) datang bersama istrinya yang tengah hamil empat bulan sejak Sabtu (4/6/2022) pukul 08.00. Warga Cibubur, Jakarta Timur, itu sebenarnya tidak tertarik dengan balapan mobil listrik Formula E Jakarta. Kedatangan mereka hari itu hanya sekadar untuk menikmati berbagai jenis hiburan yang turut disediakan untuk menyemarakkan ajang balapan mobil listrik.
”Sebenarnya tidak terlalu paham dan tahu soal balap Formula E. Tetapi, karena ini ajang internasional, sebagai warga Jakarta, saya datang untuk dukung. Saya bangga Jakarta bisa sukses jadi tuan rumah balap internasional,” katanya.
Penonton lainnya, Dimas (24), siang itu sedang mengantre di Formula E Fans Store. Dia ingin membeli cendera mata berupa replika mobil Formula E, baju, dan topi. Karyawan swasta asal Depok ini sebenarnya tidak terlalu paham tentang mobil Formula E. Dia bahkan bisa hadir di sana karena tiket gratis yang didapatkan dari kerabatnya.
Ramainya penonton yang hadir saat gelaran Formula E Jakarta berdampak pada pendapatan pelaku UMKM yang turut terlibat dalam bazaar UMKM Formula E Jakarta. Berdasarkan data dinas perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah (PPKUKM), dari 260 UMKM yang terlibat, total omzet yang didapatkan pelaku UMKM mencapai Rp 250 juta.
Ajang olahraga prestisius, yakni Indonesia Masters 2022 yang digelar pada 7-12 Juni 2022 di Istora Senayan, Jakarta, juga diburu masyarakat Indonesia yang gila badminton. Tiket daring yang dijual melalui situs resmi PBSI telah ludes setelah beberapa hari dibuka. Tiket di loket yang bisa dibeli langsung juga tetap dicari, meski sedikit lebih mahal dibandingkan daring.
Tiket gelaran Indonesia Open 2022 yang diselenggarakan di lokasi yang sama pada 14-19 Juni 2022 juga sudah habis terjual secara daring. ”Pengin ajak anak-anak dukung Indonesia, kan badmintonnya sering juara. Pas ada di Jakarta juga. Ini yang Masters dulu, minggu depan ajak lagi yang Indonesia Open juga,” ungkap Toro Lasmanto (51).
Meski animo meningkat, siapa pun tak boleh lalai untuk menjaga kesehatannya. Karena apa pun alasannya, antusiasme ini berlandaskan rindu.