Libur Lebaran kali ini jadi momen penuh sukacita bagi semua orang. Begitu aturan PPKM dilonggarkan, orang menyerbu tempat wisata. Pengunjung membeludak, membuat pengelola tempat wisata kewalahaan.
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·6 menit baca
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ
Pelancong menikmati pantai Lorena di Paciran, Lamongan, Sabtu (7/5/2022). Lebaran kali ini, ratusan pelancong mendatangi pantai ini setelah dua tahun dilarang jalan-jalan karena pandemi.
Begitu pandemi melandai dan aturan PPKM dilonggarkan, orang bisa mudik dan vakansi lagi. Hampir semua tempat wisata dan mal penuh pengunjung. Pengelolanya sampai kewalahan, tetapi juga senang karena bisnis yang sempat macet saat pandemi kini berputar lagi.
Selasa (3/5/2022) sore, Mal Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta, yang baru dibuka lagi pada 21 Maret lalu setelah renovasi, ramai bukan main. Taman di luar gedung yang dulu menjadi tempat parkir dan Sky Deck di lantai tiga bagai taman kota. Warga, terutama yang sudah lanjut usia, dari sejumlah wilayah di Jabodetabek, duduk santai di sana menikmati sore dan matahari yang hendak terbenam dari ketinggian. Anak-anak berlarian gembira, sedangkan yang muda asyik bergaya dengan latar belakang gedung-gedung tinggi.
Sepanjang libur Lebaran, kunjungan tertinggi terjadi pada Lebaran hari kedua, tanggal 3 Mei 2022. Jumlah pengunjungnya 50.000-an orang. Pada Lebaran hari pertama dan setelah Lebaran hari kedua, pengunjung sekitar 40.000 orang per hari. ”Kalau semua berlama-lama di sini, pasti Sarinah tak mampu menampung mereka,” kata Direktur Utama PT Sarinah Fetty Kwartati.
KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO
Sarinah Jakarta pada Selasa (3/5/2022).
Selain nongkrong, sebagian pengunjung berbelanja dan makan di area Pasar Nusantara di lantai dasar yang berisi 40 kios makanan khas Nusantara. Tempat makan itu menjadi favorit pengunjung Sarinah yang rindu pada lezatnya gado-gado Boplo, kewetiau 28 Aho, lontong balap Bioskop Ria Surabaya, gudeg Yu Djum, empal Gentong Cirebon sampai Kopi Es Tak Kie.
Kehadiran pengunjung yang datang dan pergi mengalirkan cuan bagi para pedagang di Sarinah. Toko Sari-sari yang khusus menjual aneka kue tradisional, misalnya, sampai kewalahan melayani permintaan.
”Kami sudah minta pihak toko menambah stok kue. Mereka sampai menambah jumlah empat kali lipat, tetapi belum sampai jam 12 siang, kue sudah habis diserbu pembeli,” ujar Fetty. Aneka kue di toko itu dikirim dari Bandung. Selama libur Lebaran, pengelola mengirim stok tambahan empat kali sehari. Namun, dalam sekejap, stok itu pun ludes.
Ini hari-hari yang melelahkan bagi para staf Sarinah. Mereka mesti lembur sampai jauh malam agar bisa maksimal melayani pengunjung. Pengelola Sarinah juga mesti mengusahakan tempat parkir tambahan di luar area parkir Sarinah. Pengunjung yang tidak dapat parkir di Sarinah akhirnya memarkir mobil di gedung Jaya, Jakarta Theater, dan jalanan di sekitar Gereja Santa Theresia.
Wahana baru
Tempat wisata lain yang menjadi tujuan warga adalah Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara. Selasa (3/5/2022) pukul 15.30, ribuan wisatawan sudah memadati area tempat parkir hingga bibir pantai di kawasan Pantai Indah. Saking ramainya, sejumlah pengunjung harus menggelar tikar, piknik di tempat parkir mobil.
KOMPAS/YOLA SASTRA
Wisatawan berekreasi di kawasan Pantai Indah Ancol, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, pada hari kedua Idul Fitri 1443 Hijriah, Selasa (3/5/2022). Pengelola menargetkan kunjungan rata-rata 55.000 orang per hari selama libur Lebaran pada 2-15 Mei 2022.
Di pantai, anak-anak asyik bermain dengan pelampung, sementara orangtua duduk mengamati. Suara keseruan itu bercampur dengan musik dan teriakan penjual topi menawarkan dagangannya. Dewi Setiawati (29) sedang sibuk berkaca di atas tikar sembari menunggui dua anaknya bermain di pantai. Tahun ini Dewi dan keluarga tidak mudik ke Jambi. Untuk mengisi liburan, mereka memilih datang ke Ancol.
”Ancol dekat dari rumah karena saya tinggal di Jelambar, anak-anak juga suka berenang. Ini saya datang bersama orangtua, suami, adik, dan saudara setelah kemarin ziarah dan ketemu keluarga,” ujar Dewi. Ia mengaku senang karena aturan untuk menjaga jarak tidak lagi seketat dulu sehingga tidak ribet.
Pengelola Taman Impian Jaya Ancol telah mengantisipasi banyaknya pengunjung pada libur Lebaran. Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Ariyadi Eko Nugroho menjelaskan, pihaknya menggelar Festival Raya Gembira selama 2-16 Mei 2022 untuk memanjakan pengunjung. Acara itu mencakup festival kuliner dan musik di kawasan Symphony of The Sea, Pasar Seni, dan Pantai Festival.
”Kami lebih optimistis dibandingkan tahun lalu karena melihat tren pandemi semakin terkendali berkat vaksin penguat, vaksin anak, dan pelonggaran peraturan terkait pariwisata oleh pemerintah provinsi,” kata Eko di Jakarta, Rabu (4/5/2022).
Selain itu, Ancol menghadirkan wahana baru, yaitu Rumah Riana di Dunia Fantasi. Rumah Riana adalah semacam rumah misteri dengan teka-teki yang harus dipecahkan pengunjung. Ancol juga menambah fasilitas Digital Gallery di Sea World sehingga pengunjung bisa melihat hewan laut secara augmented reality. Sejumlah fasilitas yang ditutup selama pandemi kembali buka, seperti wahana Ice Age Arctic Adventure, Kontiki, dan Dream Playground. Tempat favorit wisatawan meliputi area pantai, seperti Pantai Beach Pool dan Pantai Lagoon, diikuti oleh Dunia Fantasi dan Sea World.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Sejumlah warga berpiknik di masa perayaan hari Lebaran H+1 di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/5/2022). Meskipun sedang tutup, sejumlah warga yang memutuskan untuk menghabiskan waktu di luar rumah memilih Monas sebagai tujuan.
Jumlah pengunjung pada 2-4 Mei tercatat 38.000-70.000 orang. Ancol masih dibuka dengan kapasitas 75 persen sehingga jumlah maksimal pengunjung sekitar 90.000 orang. ”Dilihat dari tren, puncak kunjungan selama libur Lebaran itu di H+1 dan H+2, jadi hari kedua dan ketiga Lebaran. Namun, tahun ini kami berharap masih ada peningkatan di akhir pekan,” tutur Eko.
Eko menambahkan, pihak Ancol berusaha menjaga pengunjung tetap taat protokol kesehatan. Untuk itu, pengelola Ancol menambah petugas di lapangan dibantu tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol Pamong Praja. Total sekitar 300 personel bertugas selama libur Lebaran.
Sementara itu, setiap hari lebih dari 10.000 orang juga berlibur ke Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur. Sayangnya tidak semua museum dan anjungan daerah buka, seperti Museum Penerangan dan anjungan Sumatera Utara.
Sondang (45), warga Bekasi yang mengajak saudaranya untuk melihat anjungan Sumatera Utara, kecewa. Namun, ia bisa maklum lantaran anjungan itu sedang direnovasi. ”Abang saya dari kampung, belum pernah ke Taman Mini. Ya, sudah kami duduk saja di sini,” kata Sondang.
Tempat wisata di daerah, seperti di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Jawa Timur, juga menjadi tujuan wisata warga terutama yang sedang mudik ke Lamongan. Markerting Supervisor WBL Azhari menjelaskan, sejak Lebaran hari kedua, lonjakan jumlah pengunjung WBL mulai terasa. Jumlahnya terus naik setiap hari dan sedikit menurun pada hari Jumat. Jumlah pengunjung naik lagi pada Sabtu.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Satu keluarga yang berjumlah sembilan orang menumpang bajaj untuk pulang ke rumah setelah berwisata di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/5/2022). Pada hari kedua libur Idul Fitri sejumlah tempat wisata di Jakarta dipenuhi pengunjung yang akan berekreasi bersama keluarga. Kawasan wisata Ancol merupakan salah satu tempat wisata yang dipadati pengunjung tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar kota.
Kenaikan jumlah pengunjung ini amat signifikan jika dilihat dari sudut pandang masa pemulihan sektor pariwisata setelah pandemi melandai. ”Biasanya visitor cuma ratusan, di momen Lebaran ini bisa mencapai ribuan, sekira 1.000-1.500-an per hari,” kata Azhari yang menjelaskan di masa normal, ideal jumlah pengunjung sekitar 10.000 orang meskipun WBL bisa menampung hingga dua kali lipatnya.
Agus Prayitno, pemilik Gubuk Kopi Borobudur di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, menyulap tiga kamar tidurnya sebagai ruangan untuk menampung para tamu saat menyeruput kopi, teh, dan gula merah.
”Tiga kamar di bagian depan diubah sebagai ruang untuk tamu dan tambahan tiga kamar pengganti untuk keluarga, saya bangun di bagian belakang rumah,” ujarnya. Perubahan itu dilakukan untuk menambah kapasitas daya tampung Gubuk Kopi dari 70 orang menjadi 100 orang dalam sekali hadir.
Sejak sebelum libur Lebaran jumlah pengunjung Gubuk Kopi telah mencapai 1.000 orang per hari. Mereka rata-rata minum teh dan kopi serta membeli gula merah hasil karya para petani setempat.
”Ribuan tamu terus mengalir tanpa putus sejak pukul 07.00 hingga hampir pukul 22.00,” ujarnya. Aliran tamu tersebut membuat omzet penjualan gula merah di Gubuk Kopi mencapai Rp 5 juta-Rp 6 juta per hari.
Para pengelola tempat hiburan dan mal lainnya mengatakan hal yang serupa. Mereka merasa kewalahan dan kelelahan melayani ledakan pengunjung di musim libur Lebaran. Meski begitu, mereka tetap bergembira karena roda cuan di bisnis hiburan kembali berputar. Lebih gembira lagi melihat wajah para pengunjung yang penuh senyum bahagia. (MHF/LSA/EGI)