Pada Kurir Hidup Kita Bersandar
Kehidupan masyarakat perkotaan, bahkan kini merambah ke perdesaan, tak bisa lagi dilepaskan dari kehadiran para kurir.

Kurir ekspedisi bertemu dengan sesama rekannya saat dalam perjalanan mengantarkan barang kepada pelanggan di kompleks perumahan kawasan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Kurir mengambil barang yang didistribusikan dari gudang ke titik base camp dan diantar ke alamat pelanggan.
Kehidupan masyarakat perkotaan, bahkan kini juga merambah ke perdesaan, tak bisa lagi dilepaskan dari kehadiran para kurir. Sejak pagi hingga jauh malam, para kurir bergerak mengukur jalan demi mengantar beragam keperluan. Makanan, pakaian, dokumen, hingga barang-barang berukuran besar, seperti aquarium, kulkas, dan bak mandi plastik. Kadang hingga ”bertemu” begal di jalan.
Sambil duduk santai di pangkalan depan Jalan H Rausin, Kemanggisan, Jakarta Barat, Heri (52) memilih beristirahat seusai shalat Jumat, Jumat (8/4/2022). Sejak pukul 08.00, Heri sudah berkeliling mengantar paket dengan metode instan. Ada tiga paket yang harus diantar, jaraknya tak terlalu jauh.
”Hari ini masih di seputaran Jakarta Barat. Tadi ke Kembangan sama Meruya. Selama bulan puasa, pagi sampai siang ambil pengiriman instan. Nah, siang sampai sore ambil yang pesanan makanan karena biasanya ramai mau buka puasa,” tutur Heri.
Sebelum Ramadhan, Heri lebih banyak mengantar paket dengan metode instan. Jarak tak jadi masalah. Bahkan ia sengaja memilih order yang jaraknya jauh karena penghitungan kilometernya dinilai lebih menguntungkan. Ini pun dilakukan sebagai siasat karena dia tak mampu mengambil pengiriman dengan metode same day.
”Sebenarnya, kalau mau banyak, ya, same day itu. Tapi saya enggak sanggup, ya. Jadi, milih yang instan aja, tapi enggak milih jarak. Makin jauh malah enggak apa karena itungan-nya bisa jadi sama dengan yang same day,” ujar Heri.

Kurir paket SiCepat, Andika, menembus jalan-jalan tikus untuk mengantarkan paket kepada pelanggan di kawasan Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022). Para kurir paket ini harus menguasai medan area kerjanya yang tak jarang berada di gang sempit untuk mengantarkan paket bagi pelanggannya.
Dia pernah mengantar paket hingga Tambun, Bekasi, Jawa Barat, lima hingga tujuh paket dalam sehari. Sekarang, dia hanya mengantar dua atau tiga paket dengan jarak variatif. ”Kalau sekarang senyangkutnya. Jadi, enggak dapat bonus. Yang dibawa pulang juga berkurang. Sekitar Rp 100.000 itu kotor, belum untuk bensin,” tutur ayah tiga anak ini tanpa bermaksud mengeluh.
Kisah Heri hari itu hanyalah sepenggal kisah para kurir di hari-hari normal yang kehadirannya sangat dibutuhkan masyarakat modern. Di media sosial ada banyak kisah para kurir yang tak jarang membuat dahi berkerut, mengundang simpati hingga gelak tawa. Kadang terselip iba demi menyaksikan perjuangan para kurir saat berupaya menyampaikan tanggung jawabnya.
Ada yang tersasar ke kuburan, melewati jembatan kayu dan tercebur ke sungai, dikejar anjing, hingga terpaksa naik gunung. Semua dijalani agar paket tiba di tujuan dengan selamat.
Kisah nyata
Kurir sejatinya pekerjaan yang usianya sudah tua. Dalam kehidupan suku Inca pada abad ke-14, ada pekerjaan pengirim pesan yang disebut chasqui. Selanjutnya, keberadaan kurir tak terpisahkan bagi masyarakat modern. Kisah mereka terekam dalam sejumlah film, salah satu yang populer adalah film Cast Away (2000). Di film itu, Hanks yang bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi mengalami kecelakaan dalam perjalanan udara di pesawat yang membawa paket-paket kiriman lintas negara. Meski selamat, dia terdampar di pulau tak berpenghuni selama empat tahun.
Film yang sejatinya menyuguhkan kisah survival berbalut roman ini menggambarkan dinamisnya kehidupan kurir perusahaan ekspedisi, termasuk dedikasi mereka pada pekerjaan. Di tengah musibah, Hanks tetap berupaya menyelamatkan paket-paket yang terbawa arus. Sebuah paket yang bertahan tak dibuka menjadi penyelamat hidupnya.
Di Tanah Air, ada film Janji Joni yang diperankan aktor Nicholas Saputra, berkisah tentang drama kurir rol film. Di Korea ada Special Delivery dan Special Cargo yang juga berkisah tentang kurir-kurir yang harus bertaruh nyawa berhadapan dengan para gangster.

Kurir paket Aditya mengangkat keranjang berisi paket yang harus ia antarkan dari tempat pengantaran SiCepat di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022). Setiap hari ia bisa mengantarkan sekitar 150 paket. Momentum belanja daring promo 4.4 menyebabkan terjadi peningkatan jumlah paket yang harus segera diantar kurir kepada pelanggan.
Dalam kehidupan nyata, kisah kurir yang bertaruh nyawa benar-benar ada. Salah satunya terjadi pada Agung Maulana Dewa (29), kurir perusahaan logistik rintisan Paxel.co. Beruntung Agung tak sampai terluka parah. Pada beberapa kasus, ada kurir yang mengalami luka berat saat berhadapan dengan begal.
”Kejadiannya udah enam atau tujuh bulan lalu. Lokasinya sebelum Danau Kota Bumi, Tangerang. Waktu itu masih pukul 19.00, sih, masih rame, saya aja masih banyak paket untuk dikirim karena baru jalan abis maghrib sekalian jalan pulang,” ungkap Agung yang berdomisili di Tangerang, Banten, Kamis (7/4/2022).
Agung yang tengah menepi melihat alamat pengiriman dipepet tiga motor dari bagian kanan, depan, dan belakang motornya. Mereka meminta Agung menyerahkan ponsel Redmi Note 8 miliknya. Agung yang semula tak mengira mereka begal menurut saat melihat satu di antaranya mengeluarkan senjata api.
”Tiba-tiba yang di belakang juga nusuk punggung. Ya, udahnggak pikir panjang lagi, saya kasih aja HP. Pengin teriak sebenarnya, tapi mikir dua kali pas liat senpi, takut didor. Daripada ngebelain HP tapi nyawa terancam, kan,” kata Agung. Dia beruntung motornya tak dirampas.
Dengan paket yang masih menggunung, Agung kembali ke hub. Lagi-lagi dia merasa beruntung karena luka tusuk di punggungnya tak dalam. Hanya berupa luka gores sepanjang 1 sentimeter. ”Mungkin karena pakai jaket tebal, kaus juga tebal. Jadi, nggak dalem,” ujar Agung.
Meski sempat terguncang, sisa malam itu tetap dia habiskan untuk mengantar paket dibantu teman-temannya sesama kurir. Selain mendapat sebagian penggantian dari kantor, Agung juga mendapat saweran dari teman sesama kurir.

Tumpukan paket yang telah diperiksa dan dipilah untuk kemudian segera dikirim kepada pelanggan dari tempat pengantaran SiCepat di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022).
”Trauma sedikit, sih, ada. Tapi nggak lama juga. Mungkin udah risiko di jalan juga, ya. Namanya kita kerja di lapangan. Kalau apes ya gitu, mau gimana lagi. Udah bukan milik. Mudah-mudahan nggak terulang lagi,” ucapnya.
Risiko besar
Tak hanya saat berhadapan dengan begal, saat ada pengguna jasa yang culas atau tak berterus terang soal barang yang harus diantar, ada risiko besar yang harus ditanggung kurir. Jules Rimet (43), misalnya, pernah mendapat order membawa akuarium berikut raknya. Dimensi terlalu besar dan sebetulnya tak cocok dibawa menggunakan motor. Parahnya, pihak toko pemesan tak mau bertanggung jawab jika terjadi kerusakan saat pengantaran.
”Kalau ketemu orderan seperti itu, saya langsung cancel daripada drama. Biar saja rating turun. Soalnya risikonya juga besar. Kalau ada apa-apa dengan barangnya selama perjalanan, kan, kami yang disuruh ganti. Ini juga membahayakan keselamatan kurir karena barang seperti itu melebihi kapasitas yang bisa diangkut motor,” ujar Jules.
Aktivitas mengangkut barang seperti itu, menurut dia, juga berdampak pada performa motornya. Dalam pemakaian normal, ban motor cukup diganti dua tahun sekali. Sebagai kurir motor, selama ini dia harus mengganti ban lebih cepat, setiap enam bulan. Begitu juga dengan oli mesin, harus diganti per dua minggu.
”Saya pengin motor terawat. Selain untuk safety, juga supaya jangan sampai mogok saat mengantar banyak barang. Bagi kurir, pepatah time is money itu benar. Kalau sampai mogok, pekerjaan telantar, juga merepotkan teman kurir untuk mem-back up,” tambahnya.

Petugas melakukan pemindaian kode batang pada paket sebelum dikirim kepada pelanggan dari tempat pengantaran SiCepat di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022). Momentum belanja daring promo 4.4 berdampak pada peningkatan jumlah paket.
Heri yang sudah menjadi kurir sejak tahun 2015 pun merasakan pengalaman serupa. Paket yang harus dia antar tak sesuai deskripsi di aplikasi. ”Pernah pas nyampe yang mau dianter kulkas satu pintu. Saya, sih, mending minta maaf dan cancel aja. Berat dan bahaya. Kalau jatuh, kulkas rusak, saya yang salah. Sayanya juga bisa celaka,” ujarnya.
Heri berusaha mematok diri. Jika ada paket yang tak sesuai deskripsi dari dimensi bendanya, tapi beratnya tak sampai 20 kilogram, ia masih bersedia mengantar. Hingga suatu ketika dia menerima antaran berupa bak mandi plastik.
”Sebenarnya nggak terlalu berat, tapi ngiket-nya ribet dan pas bawa duduknya udah mojok banget. Habis tempat di motor. Untung jaraknya enggak jauh, dari Jembatan Lima ke Permata Hijau. Tetep lumayan juga duduk di ujung jok motor dan macet,” kenang Heri.
Bagi pengguna jasa kurir seperti Renita (36), keberadaan kurir sangat berharga. ”Saya nggak bisa bayangin kalau nggak ada kurir. Mereka helpful, hidup jadi lebih mudah,” ujarnya.
Renita berupaya selalu memudahkan pekerjaan mereka. Menulis alamat jelas, cepat merespons setiap ada WA atau telpon dari kurir. Sesekali juga memberi tip. Dia paham pekerjaan kurir tak mudah.

Kurir ekspedisi menyerahkan barang kepada pelanggan di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Kurir mengambil barang yang didistribusikan dari gudang ke titik base camp dan diantar ke alamat pelanggan.
Terkait keberadaan kurir, sosiolog perkotaan Universitas Indonesia, Raphaella Dewantari Dwianto, mengungkapkan, kehadiran para kurir di tengah masyarakat modern makin marak karena didorong kemunculan platform digital. Meski berbasis teknologi, mereka tetap termasuk dalam kategori pekerja informal sehingga tidak memiliki perlindungan hukum yang jelas.
”Akan tetapi, selama masih dibutuhkan, dan ini pasti, mereka akan bertahan. Mereka ini pahlawan, lho, di masa pandemi. Tinggal bagaimana nanti pemerintah memastikan kesejahteraan sampai ke mereka. Ini perlu political will,” papar Raphaella.
Jika ada banyak pahlawan tanpa tanda jasa, salah satunya adalah para kurir.