Kurir Kerja Keras, Sayap Bisnis Meluas
Selama pandemi berlangsung sepanjang dua tahun ini, perusahaan logistik justru kebanjiran order.

Kurir menyerahkan barang kepada pelanggan di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Pandemi Covid-19 bagi perusahaan logistik ternyata bukan malapetaka. Perusahaan logistik justru kebanjiran order. Kebijakan berada di rumah membangun kebiasaan berbelanja daring yang dianggap lebih aman. Paket beraneka rupa pun berlomba sampai ke semua rumah.
“Pakeeeeet!” teriak seorang kurir dari depan gerbang sebuah rumah. Tergopoh-gopoh si pemilik rumah mengambil paketnya dari balik gerbang dengan menjulurkan tangannya ke luar. Hari itu, paket berisi pewangi pakaian, sampo, dan sabun mandi tiba di rumah.
Sejak pandemi, Stefanus Wishnu (35) memindahkan belanja bulanannya melalui lokapasar (marketplace). Selain lebih aman dan nyaman, ia merasa cara ini lebih menghemat pengeluarannya. Fitur bebas ongkir selalu menjadi pilihannya meski perusahaan logistik yang mengantar paketnya menyesuaikan dengan lokapasar atau toko penyedianya.
SiCepat Ekspres merupakan salah satu yang akrab mengantar paket berlabel bebas ongkir dari lokapasar favorit Wishnu. Dalam sepekan, bisa tiga hingga empat kali antaran dari SiCepat Ekspres tiba di rumahnya.
Chief Marketing & Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati, Jumat (8/4/2022), mengakui, angka pengiriman paket melalui jasanya meningkat pesat saat pandemi. Bahkan, berdasarkan data SiCepat, capaian pertumbuhan jumlah pengiriman mencapai 93 persen pada 2021 dengan rata-rata 2,8 juta paket per hari.

Kurir paket SiCepat, Andika, menembus jalan-jalan tikus untuk mengantarkan paket kepada pelanggan di kawasan Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022). Kurir paket ini harus menguasai medan area kerjanya yang tak jarang berada di gang sempit untuk mengantarkan paket kepada pelanggan.
Saat ini, SiCepat telah membuka cabang di seluruh kota di Indonesia. Fokus utamanya adalah pelayanan pengiriman 8 jam sampai untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung. Berdasarkan pengalaman, layanan pengantaran paket lewat SiCepat memang tergolong cepat. Pesan paket pagi hari, kadang sore atau malam sudah tiba. Ini tentu tidak bisa dilepaskan dari kinerja para kurir yang juga gercep.
”Peningkatan volume pengiriman paket ini memang harus diimbangi dengan jumlah SDM (sumber daya manusia) yang memadai agar kualitas pelayanan tetap terjaga. Rekrutmen dibuka terus sesuai dengan kebutuhan. Yang pasti, SiCepat butuh kurir yang mempunyai integritas dan keterampilan teknis mumpuni,” ungkap Wiwin.
Keterampilan teknis, lanjutnya, adalah mengerti teknologi. Sebab, saat ini sistem kerja kurir ditopang oleh teknologi. Laporan paket-paket yang telah diantar atau yang akan dikirim kurir pun menggunakan teknologi. Yang terpenting lagi, pemahaman detail area/wilayah kerja karena tiap kurir menginduk pada kantor cabang wilayah. Jika diterima sebagai kurir untuk wilayah Jakarta Selatan cabang Setiabudi, misalnya, kurir harus mengerti seluk-beluk wilayah Setiabudi dan cakupan wilayahnya sehingga bisa memperhitungkan waktu pengiriman.
Tidak mudah memang bekerja sebagai kurir. Untuk itu, Wiwin mengklaim pihaknya mengikuti aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan terkait sistem kerja dan pendapatan kurir. Ada bonus dan tunjangan disesuaikan dengan capaian masing-masing. Jam kerja juga disebut tak lebih dari pukul 20.00, meski beberapa kali pernah ditemui kurir SiCepat yang masih bekerja mengantar paket hingga pukul 21.00.
Antar makanan
Kini, SiCepat juga membuka layanan baru bernama SiCepat Food yang bekerja sama dengan aplikasi DigiResto.
Selain SiCepat, salah satu perusahaan logistik yang sukses pada jasa pengiriman makanan antarkota adalah Paxel.co. Pada saat pandemi ini, Paxel.co mengalami pertumbuhan signifikan hingga dua kali lipat per tahun. Sebanyak 80 persen didominasi pengiriman makanan dengan 40 persen berupa pengiriman makanan beku.

Rio (23), kurir ekspedisi, memilih barang yang akan diantarnya di lokasi pengedropan logistik barang dari gudang di kawasan Cipinang Jaya, Jakarta, Rabu (6/4/2022). Dalam sehari, seorang kurir dapat mengantar hingga sekitar 100 jenis barang berbagai dimensi.
Menurut Co-Founder dan COO Paxel.co Zaldy Ilham Masita, Selasa (5/4/2022), layanan pengiriman meningkat karena ada perubahan kebiasaan pada konsumen. ”Pandemi juga membuka peluang pasar yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu pengiriman makanan antarkota. Ini sama seperti tahap awal layanan food delivery yang dilakukan Gofood dan Grabfood saat membuka peluang pengiriman makanan dalam kota atau jarak dekat,” ujarnya.
Pertumbuhan bisnis yang signifikan membuat Paxel.co menambah jumlah kurir yang disebut Hero. Akan tetapi, jumlahnya tidak sebesar peningkatan volume pengiriman barang. Sebab, setiap Hero memiliki dedicated area atau wilayah khusus/tersendiri. Dengan demikian, pendapatan Hero juga ikut naik. Saat ini ada 1.600 Hero.
Tiap Hero Paxel berbasis di Paxel Point, dengan cakupan area Paxel Point berada dalam radius 5-7 kilometer. Di Paxel Point, biasanya terdapat 5-10 Hero yang terbagi dalam dua kali giliran kerja (shift). Zaldy membenarkan bahwa peran Hero sangat penting. Ini karena Hero-lah yang berinteraksi dengan customer mulai dari first mile (pengambilan dari lokasi konsumen) hingga last mile (pengiriman kepada konsumen penerima) karena Paxel tidak memakai sales counter.
”Profesi kurir menuntut mereka bekerja secara independen di jalan tanpa ada yang mengawasi. Berbeda dengan profesi lain yang bekerja di kantor atau pabrik sehingga kejujuran menjadi hal utama. Apalagi mengantarkan paket adalah amanah yang sangat penting, sudah dititipi barang, dikasih uang lagi sebagai ongkir (ongkos kirim). Untuk kecepatan dan keamanan, bisa kita bantu dengan sistem,” tutur Zaldy.
Bulan Ramadhan juga meningkatkan jumlah pengiriman yang diperkirakan mencapai 50 persen. Namun, cuaca buruk akhir-akhir ini menjadi tantangan. ”Ini selalu kita tekankan bahwa keselamatan yang paling penting. Jangan memaksa mengantar paket kalau ragu-ragu dengan keselamatan. Tunggu sampai kondisi aman. Yang terpenting, memberi info ke pelanggan. Ada juga yang pernah jadi korban begal, kami bawa ke rumah sakit dan bantu penggantian motornya,” ungkap Zaldy.
Paxel juga menambah layanan baru berkolaborasi dengan mitra logistik lain menjadi andalan. Misalnya Paxel Instant Delivery dengan Gojek, Paxel Multidrop Instant dengan Grab, Paxel Big untuk berat sampai 20 kilogram dengan Blue Bird, dan Paxel Recycle dengan Waste4Change.
Kesejahteraan kurir
Pesatnya bisnis perusahaan logistik ini semestinya memang tidak melupakan kurir yang merupakan ujung tombak. Zaldy menjelaskan, para Hero memperoleh asuransi kesehatan berupa BPJS. Mereka juga mendapatkan poin insentif yang bisa ditukar dengan bahan kebutuhan pokok serta insentif level sesuai jenjang karier Hero. Peralatan kerja, seperti helm, dua set jaket, dan tiga set seragam, hingga subsidi motor listrik juga diberikan.

Petugas melakukan pemindaian kode batang pada paket sebelum dikirim kepada pelanggan dari tempat pengantaran SiCepat di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Rabu (6/4/2022). Momentum belanja online promo 4.4 berdampak pada peningkatan jumlah paket.
”Bahkan sejak awal, pengembangan karier Hero Paxel terus kami perluas sehingga mulai banyak Hero kami yang sekarang sudah mulai bekerja secara penuh di kantor-kantor Paxel, tidak lagi di jalan. Jenjang karier dan training yang jelas membuat Hero-Hero kami mempunyai harapan yang besar agar tidak selamanya menjadi kurir,” papar Zaldy.
Sementara itu, Public Relations J&T Express Elena E mengungkapkan, kurir di perusahaannya dipekerjakan sesuai dengan aturan pemerintah yang berlaku. Mereka juga dijamin dengan mendaftarkannya ke BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Bonus atau insentif juga tersedia bagi mereka yang bisa memenuhi target tiap cabang.
Jika mengikuti aturan pemerintah, dalam hal ini UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, perusahaan bukan hanya memfasilitasi jaminan sosial kepada karyawan. Mereka juga harus diberi upah layak. Gaji kurir pun semestinya tidak boleh lebih rendah dari upah minimum regional yang ditetapkan tiap daerah.
Tunjangan juga diatur dalam aturan ini. Begitu pula dengan penghentian status kerja, perusahaan wajib memenuhi pemberian pesangon yang sesuai. Tidak bisa juga dilakukan pengalihan status kerja sepihak oleh perusahaan.
Namun, belakangan, keberadaan UU Cipta Kerja yang kini statusnya harus diperbaiki pemerintah ini membuka peluang ketidakadilan bagi kesejahteraan kurir. Belum lama ini, kurir SiCepat melakukan unjuk rasa terkait permintaan pengunduran diri secara paksa dan juga pemindahan menjadi tenaga alih daya. Sebelumnya, kurir J&T Express juga mempersoalkan hal serupa. Saat ini, telah dicapai kesepakatan bersama.
Akan tetapi, pola semacam ini berpotensi mengancam kurir. Meski statusnya sudah menjadi karyawan di perusahaan logistik, ada kemungkinan pengalihan status kerja semacam itu jika UU Cipta Kerja tidak diperbaiki. Hal ini tentu berdampak pada kesejahteraan kurir yang menopang roda bisnis perusahaan logistik itu.

Kurir ekspedisi menyerahkan barang kepada pelanggan di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Padahal, menurut Zaldy dan Elena, kebutuhan kurir ini akan terus meningkat karena perkembangan e-dagang yang juga melayani produk untuk hajat hidup orang banyak. Tidak lagi kebutuhan konsumtif, seperti mode dan gawai.
Pertumbuhan bisnis memang patut diapresiasi. Namun, jangan pernah lupa, ada kerja banyak tangan orang kecil untuk menopangnya.