Seri Honda Civic mengaspal di Indonesia sejak 1976. Pada tahun ke-45, generasi kesebelas All New Civic RS dikenalkan. Wujudnya berbentuk sedan, dengan tenaga lebih besar dari pendahulunya. Sepadankah harga Rp 567 juta?
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·4 menit baca
Sejak dikenalkan secara resmi pada 28 Oktober 2021, generasi ke-11 Honda Civic yang hanya hadir dalam wujud sedan bergaya RS langsung menunjukkan karisma uniknya. Ia terlihat elegan, tapi juga agresif di saat yang bersamaan. Apakah performanya sepadan dengan penampilannya? Inilah kesan pertama pada Civic terbaru.
Sejumlah awak media berkesempatan mencoba secara singkat mobil yang bernama lengkap All New Honda Civic RS ini pada Rabu (8/12/2021). Rutenya tidak terlalu panjang, yaitu dari kawasan Senayan menuju BSD City, lantas ke Alam Sutera, lalu kembali ke Senayan. Tiga jurnalis kebagian jatah satu unit. Menyetirnya bergantian. Meski sangat singkat, rasa penasaran sedikit terbayar.
Kompas kebagian unit berwarna merah metalik yang diberi nama Ignite Red, satu dari empat warna yang tersedia. Kelir ini amat atraktif. Pada cahaya terang, merahnya menyala-nyala; sementara kalau agak redup, ia tampak lebih kalem. Warna merah ini dikontraskan amat berani dengan kelengkapan berwarna hitam naungan trim RS.
Aksen hitam tersebar di banyak tempat. Mulai dari gril yang seperti menyatu dengan dua lampu depannya. Di samping, gagang pintu dan tudung kaca spion juga berwarna hitam. Di belakang, ada ”sayap” kecil di bagian atas tutup bagasi, juga antena sirip hiu di atap berwarna hitam. Nuansa ”kegelapan” makin lengkap dengan velg 17 inci yang juga hitam. Paduan warna merah dan hitam begitu menggoda.
Desain Civic teranyar ini seperti berbeda bahasa dengan generasi sebelumnya. Pada generasi kesepuluh, Civic terlihat seperti mobil yang mendahului zamannya, atau futuristik, terutama di bagian buritan. Sementara di edisi kesebelas ini, Civic terasa makin matang; garisnya lurus-lurus saja dengan lekuk seperlunya. Dimensinya yang proporsional menyiratkan tunggangan yang bakal nurut dikemudikan.
Kelincahan itu dibuktikan dalam kesempatan berslalom ringan yang dikemudikan pebalap Alvin Bahar di lintasan tertutup. Awak media jadi penumpangnya. Berisi empat orang, Alvin dengan mudah meliuk-liukkan mobil yang diproduksi di Thailand ini tanpa bersusah payah memutar roda setir terlalu banyak. Begitu juga saat Alvin memeragakan putaran J-turn yang dimulai dari posisi mundur.
Tes kelincahan dipenuhi Alvin Bahar. Alvin mengakui kegesitan khas Civic tetap terjaga. Awak media tak benar-benar maksimal merasakan sendiri kegesitan mobil ini karena rute perjalanan terlalu ramai, bahkan di ruas jalan tol sekalipun. Oleh sebab itu, performa mesin bertorsi maksimal 240 Nm juga belum dirasakan utuh.
Yang jelas, kinerja mesin 1.498 cc DOHC ditambah dorongan turbo sudah mulai menjambak sejak putaran mesin sekitar 2.000 rpm. Namun, lagi-lagi karena rute uji coba ini sedang ramai, tenaga maksimum 178 PS di putaran 6.000 rpm belum dirasakan benar. Perlu waktu lebih lama dan jarak lebih jauh untuk betul-betul merasakan performanya.
Perhatian pada detail
Satu hal yang mengejutkan dari Civic terbaru ini muncul dari layar digital di kluster meter di balik setir. Ruang tengah antara takometer dan spidometer menampilkan imaji kecil mobil ini. Uniknya, jika lampu sein, lampu depan, dan lampu rem sedang menyala, begitulah yang muncul di gambar itu.
Apabila adaptive cruise control sedang aktif, layar itu akan menampilkan posisi kendaraan lain di sekitar mobil kita. Layar bahkan bisa memproyeksikan animasi wujud sepeda motor dan truk. Tampilan itu mengingatkan pada gim video. Detail seperti ini menyenangkan pengemudi untuk sesekali dilirik.
Detail menarik lainnya adalah keberadaan kamera di bawah kaca spion sisi kiri. Jika sein kiri diaktifkan, tangkapan kamera terpancar di layar tengah dengan lebar 9 inci itu. Ini memudahkan pengawasan pengemudi jika hendak berpindah jalur ke kiri, atau berbelok kiri, memastikan tak ada obyek lain di titik buta (blind spot).
Ada detail lain yang sifatnya dekoratif dan agak tersembunyi. Pada kompartemen di antara jok depan, tersimpan kotak penyimpan koin. Kejutannya bukan di situ. Angkat kotak penyimpanan koin itu, lalu balik. Di situ terlihat gambar rancangan Civic generasi pertama, lengkap dengan tulisan ”the Civic history goes on” atau ”sejarah Civic berlanjut terus”.
Sejarah Civic di Indonesia terbilang panjang. Generasi pertamanya mengaspal di Indonesia sejak 1976. Populasinya di Tanah Air hingga September 2021 berjumlah 118.814 unit. Selama 45 tahun itu pula kelengkapan teknologi Civic terus bertumbuh. Di generasi termutakhir ini tersemat ragam fitur keselamatan bernama Honda Sensing.
Kelengkapan fitur Honda Sensing dan karakteristik Civic RS membuat PT Honda Prospect Motor (HPM) percaya diri mematok harga Rp 567 juta (on the road DKI Jakarta) meski pamor sedan sedang menurun. Meski demikian, peminat Civic tetap antusias. Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, menyebutkan, Civic RS telah dipesan sebanyak 120 unit hingga akhir November.
Peminat itu diperkirakan makin bertambah pada awal 2022 seiring ketersediaan unit tes di dealer Honda mulai Januari. Jika bentuknya saja sudah menjanjikan, tak ada salahnya menjajal langsung. Kami juga menunggu kesempatan menguji coba mobil ini lebih jauh dan lebih lama. (HEI)