Babak Baru Toyota Veloz
Veloz resmi berdiri sebagai model tersendiri, terpisah dari Avanza. Toyota pun tak tanggung-tanggung membekali pemisahan ini dengan segudang fitur baru pembeda. Namun, apakah itu cukup?
Satu dekade lamanya Veloz dikenal sebagai sekadar varian pelengkap Avanza. Kini, Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) ini resmi berdiri sebagai model tersendiri. Toyota pun tak tanggung-tanggung membekali pemisahan ini dengan segudang fitur baru pembeda. Namun, apakah itu cukup?
Pagi yang cerah memayungi Denpasar, menggantikan cuaca kelam yang beberapa hari sebelumnya merundungi ”Pulau Dewata”. Pada Rabu (8/12/2021) itu, Kompas berkesempatan menjajal All New Veloz menjelajahi Bali atas undangan PT Toyota-Astra Motor.
Tidak ada lagi embel-embel Avanza yang selama 10 tahun terakhir selalu tersemat di depan nama Veloz. Tampilan Veloz berkelir putih yang dipakai hari itu pun sudah jauh berbeda dengan Avanza, yang secara berbarengan juga bertransformasi menjadi All New Avanza. Keduanya hadir dengan wajah yang lebih segar dan stylish.
Namun, ujian sesungguhnya tentu bukanlah dari penampilan, melainkan yang hanya bisa dijawab ketika giliran berkendara tiba. Varian yang diuji hari itu merupakan varian tertinggi Veloz, yakni tipe Q CVT TSS.
Rute Denpasar-Kintamani sejauh sekitar 80 kilometer (km) menjadi wahana pembuktiannya. Karakteristik jalan yang mengombinasikan jalur lurus datar, berkelok, dan mendaki lumayan menggedor kinerja mobil.
Ujian pertama pun tiba: mampukah mobil ini mengatasi tanjakan? Sejak pengumuman bahwa All New Veloz dan Avanza mengusung sistem penggerak roda depan (front-wheel drive/FWD) menggantikan penggerak roda belakang (rear-wheel drive/RWD), banyak orang menyangsikan kemampuannya menanjak.
Saat medan mendaki menuju Danau Batur tersaji, mobil yang sudah diproduksi di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) itu sukses melahapnya meskipun butuh injakan gas yang agak dalam pada mode transmisi otomatis penuh. Sebagai catatan, mobil mengangkut empat orang selama uji kendara ini.
Dalam kesempatan lain, saat menghadapi kemiringan jalan lebih dari 15 derajat, dalam mode transmisi yang sama, mobil tetap dapat melewatinya walau lajunya perlahan.
Masih soal tanjak-menanjak, Veloz kini juga dilengkapi fitur hill start assist (HSA) yang membantu menahan mobil beberapa detik agar tak merosot saat stop-and-go di tanjakan. Kalaupun harus memakai rem tangan, tak perlu lagi otot untuk menarik tuas karena Veloz sudah memakai electric parking brake dan auto-brake hold yang operasinya cukup dengan sentuhan jari pada kenop.
Beralih ke ujian besar lainnya adalah rasa berkendara. Dari segi mesin, Veloz tetap memakai mesin berkode 2NR-VE 1.500 cc 4 silinder. Namun, Toyota menyatakan mesin tersebut telah ditingkatkan untuk performa yang lebih baik. Apalagi, dikombinasikan dengan transmisi CVT (continuously variable transmission) dan sistem penggerak FWD.
Dari pengujian mobil di jalan lurus dan datar, akselerasi saat menarik gas terbukti nendang. Mesin pun terasa responsif meladeni perintah pedal. Namun, ada satu catatan, yakni raungan mesin sangat terdengar di dalam kabin pada putaran tinggi.
Soal pengendalian saat manuver, Veloz baru ini jauh melampaui pendahulunya. Kontrol terasa enteng dan sigap. Posisi duduk pengendara yang lebih rendah dibanding model sebelumnya serta fitur tilt dan telescopic pada setir makin menambah ergonomi mengemudi.
Perihal suspensi, Toyota menyatakan All New Veloz memiliki suspensi baru yang mengoptimalkan geometri suspensi depan dan belakang. Hal ini juga untuk mengakomodasi dimensi bodi yang bertambah besar dan sumbu roda yang lebih panjang dibanding generasi sebelumnya.
Saat pengujian, suspensi Veloz baru ini memang terasa lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Meski begitu, saat melewati kondisi jalan yang tidak mulus, bantingan masih terasa agak keras, khususnya bagi penumpang di baris tengah. Ini kemungkinan ada kaitannya dengan profil ban yang bisa dibilang cukup tipis, yakni 205/50 R17.
Fitur istimewa
Namun, berbagai kelemahan itu seolah terbayar lunas oleh aspek lain yang ditawarkan Veloz, yakni aspek kenyamanan kabin dan keselamatan yang terbilang istimewa melalui sejumlah fitur. Fitur-fitur itu biasanya hanya disematkan pada model-model strata di atasnya.
Hal yang menonjol dari aspek kenyamanan adalah ruang kaki antarbaris penumpang yang terasa lega. Sebagai mobil keluarga, ini tentu sangat penting. Fungsi MPV untuk mengangkut banyak penumpang dan barang dengan nyaman dapat terpenuhi.
Selain itu, kursi penumpang pun bisa diubah menjadi mode sofa untuk baris tengah dan belakang sehingga menambah fungsi mobil ini sebagai tempat beristirahat. Kursi baris tengah dan belakang juga dapat dilipat rata untuk memperbesar ruang bagasi.
Untuk urusan hiburan dan konektivitas, Veloz dilengkapi head unit 9 inci yang bisa terkoneksi dengan telepon pintar Android maupun iOS. Barisan tengah pun dilengkapi monitor entertainment meski pemanfaatannya terbatas.
Kelengkapan pengendara ditambah lagi dengan wireless charger di bagian depan. Di baris tengah dan belakang juga tersebar sejumlah USB slot dan power slot sehingga penumpang tak perlu berebut atau bergantian untuk mengisi daya baterai gawai atau ponsel.
Konsumen tertarik dengan Veloz karena fitur yang lebih baik dan lengkap.
Veloz sudah memakai panel instrumen full digital. Menyalakan dan mematikan mesin pun kini cukup menggunakan tombol, tanpa kunci. Setir juga dilengkapi sejumlah tombol pengaturan multimedia maupun instrumen kontrol kendaraan.
Toyota menyematkan pula fitur T Intouch pada Veloz. Layanan yang terhubung dengan gawai ini membantu pengendara dalam aspek keamanan maupun perawatan mobil. Salah satunya ada fitur untuk menemukan posisi mobil. Hal ini berguna saat pengguna, misalnya, lupa titik parkirnya. Bahkan, jika mobil hilang, pemilik dapat melacak keberadaannya secara akurat.
”Safety sense”
Untuk urusan keselamatan, pada varian Veloz tertinggi ini, Toyota juga membekali dengan fitur Toyota Safety Sense atau TSS. Seperti namanya, teknologi ini membantu pengendara dalam berbagai aspek keselamatan saat mengemudi dengan kecanggihan sensor dan radar.
Salah satunya adalah kemampuan mencegah tabrakan dengan mobil di depan. Mobil akan mengerem otomatis jika masih melaju saat jarak dengan kendaraan di depan terlalu dekat. Teknologi ini juga akan memberikan bunyi peringatan hingga mengoreksi setir secara otomatis jika mobil memotong garis lajur jalan tanpa menyalakan lampu sein.
TSS juga dapat mendeteksi kendaraan lain di sekitar mobil yang berada di titik tak terlihat alias blind spot. Ada pula fitur pencegahan tabrakan jika pengendara menginjak pedal gas terlalu dalam saat mulai melaju padahal ada obyek di depannya. Satu fitur menarik lainnya adalah kamera 360 derajat untuk memantau seluruh sisi mobil.
Lantas, menjawab pertanyaan besar di awal tadi, apakah semua ini sudah cukup membekali Veloz dengan identitas baru sebagai model tersendiri? Pasar tampaknya mengangguk setuju.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto mengungkapkan, sejak diluncurkan pada 10 November 2021, All New Avanza dan All New Veloz sudah membukukan surat pemesanan kendaraan (SPK) sebanyak 8.200 unit dalam sebulan pertamanya. Ini meningkat 31 persen dibandingkan rata-rata SPK bulanan untuk Avanza dan Veloz generasi sebelumnya.
Menariknya, dari jumlah pemesanan itu, kini komposisinya lebih banyak pemesan Veloz ketimbang Avanza. Jika pada generasi sebelumnya Avanza mendominasi dengan komposisi rata-rata 68,3 persen, sekarang justru terbalik, Veloz yang menguasai dengan komposisi 67,4 persen.
”Konsumen tertarik dengan Veloz karena fitur yang lebih baik dan lengkap,” ujar Henry.
Chief Engineer Avanza-Veloz dari Toyota Motor Corp, Takeshi Asada, mengungkapkan, pengembangan mobil ini dilakukan dari nol, khususnya suspensi untuk mengoptimalkan performa. ”Kami berkali-kali uji coba berkendara untuk disesuaikan dengan lingkungan dan kondisi di Indonesia,” ujarnya melalui telekonferensi dari Jepang.
Saatnya mengucapkan selamat datang, Veloz baru.