All New Avanza dan All New Xenia, Berubah Signifikan demi Melanjutkan Legenda
DNGA adalah varian lain dari TNGA, platform modular global yang bertujuan merampingkan dan mengefisienkan lini produksi Toyota, sekaligus membuat mobil menjadi lebih merangkul kesenangan berkendara.
Oleh
Dahono Fitrianto
·4 menit baca
Butuh sepuluh tahun bagi Toyota dan Daihatsu untuk meluncurkan generasi ketiga Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia setelah generasi kedua mobil keluarga tersebut diluncurkan pada 9 November 2011. Perubahan signifikan pun dilakukan untuk melanjutkan legenda mobil ”sejuta umat” ini.
PT Toyota-Astra Motor mendahului dengan meluncurkan secara virtual All New Avanza dan All New Veloz pada Rabu (10/11/2021). Peluncuran global (global premiere) mobil berjenis MPV tersebut menandai untuk pertama kalinya nama Veloz berdiri sendiri sebagai nama model yang terpisah dari Avanza.
Sebelumnya, Veloz hanya menjadi nama trim tertinggi Toyota Avanza. Kini bahkan produksinya pun dipisahkan. Toyota Veloz diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), sementara Toyota Avanza masih diproduksi oleh PT Astra Daihatsu Motor. ”Sederhananya sekarang antara Veloz dan Avanza itu seperti Toyota Yaris dan Vios,” ujar Public Relations Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Dimas Aska.
Daihatsu menyusul sehari kemudian dengan meluncurkan All New Xenia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021). ”Pada GIIAS hari ini, kami dengan bangga memperkenalkan generasi terbaru Xenia yang telah menggunakan platform DNGA atau Daihatsu New Global Architecture,” ujar Toshinori Edamoto, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, saat membuka booth pameran Daihatsu di GIIAS 2021, Kamis.
DNGA adalah varian lain dari TNGA (Toyota New Global Architecture), platform modular global yang bertujuan merampingkan dan mengefisienkan lini produksi Toyota, sekaligus membuat mobil menjadi lebih merangkul kesenangan berkendara. Sebelum diterapkan pada trio Xenia, Avanza, dan Veloz ini, DNGA lebih dulu diterapkan pada duo Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.
Soichiro Okudaira, Presiden Daihatsu Motor Corporation (DMC), mengatakan, DNGA dikembangkan dengan tiga konsep, yakni kualitas tinggi dengan harga terjangkau, teknologi terkini, dan fokus pada detail terkecil.
Impresi perdana
Kompas, yang mendapat kesempatan melakukan kendara perdana varian All New Toyota Veloz Q dan All New Toyota Avanza 1.5 G CVT di fasilitas Toyota Driving Experience di Sunter, Jakarta Utara, Kamis (4/11/2021), merasakan bagaimana mobil ini sudah berubah nyaris total dibandingkan Avanza dan Xenia generasi kedua.
Yang pertama, pada rasa berkendara yang lebih nyaman karena sekarang posisi duduk pengemudi menyerupai posisi pada sedan. Suspensi, terutama pada Veloz, terasa lebih empuk meredam guncangan pada medan jalan rusak berbatu-batu. Wajar karena menurut Fumitaka Kawashina, Marketing Director PT TAM, All New Veloz ini memang sudah dilengkapi suspensi baru, baik di bagian depan maupun bagian belakang.
Dari sekelebatan mata, dimensi mobil baru ini langsung terlihat lebih panjang dibandingkan Avanza dan Xenia generasi kedua. Panjang mobil bertambah dari 4.190-4.200 milimeter (mm) pada generasi kedua menjadi 4.395 mm pada generasi ketiga ini. Bahkan, pada Veloz panjangnya bertambah menjadi 4.475 mm. Sementara lebar mobil bertambah dari 1.660 mm menjadi 1.730 mm pada Xenia dan Avanza, dan 1.750 mm pada Veloz. Tinggi kolong mobil (ground clearance) pada generasi ketiga ini berkisar 195 mm hingga 205 mm, tergantung dari ukuran velg dan ban yang digunakan.
Jarak antarporos roda (wheelbase), salah satu faktor yang menentukan kelapangan ruang kabin, bertambah dari 2.655 mm menjadi 2.750 mm atau bertambah nyaris 10 sentimeter (cm). Wheelbase Avanza dan Xenia generasi ketiga ini sama persis dengan wheelbase Toyota Kijang Innova terbaru.
Namun, perubahan yang mungkin paling radikal dan mendasar pada generasi ketiga Xenia-Avanza ini adalah berubahnya sistem penggerak. Dari sistem penggerak roda belakang (rear wheel drive/RWD) pada generasi pertama dan kedua menjadi sistem penggerak roda depan (front wheel drive/FWD). Perubahan ini membawa konsekuensi pada perubahan rangka bodi menjadi monokok sepenuhnya.
Penjelasan dari pihak Astra Daihatsu Motor (ADM) menyebutkan, arsitektur DNGA mengusung tipe kerangka yang berkesinambungan (continue skeleton) dari bagian depan mobil hingga belakang. Ini berbeda dengan kerangka biasa pada generasi sebelumnya yang tidak berkesinambungan.
Dari sisi mesin, baik Avanza maupun Xenia masih mengandalkan dapur pacu lama, yakni mesin berkode 1 NR-VE dengan kapasitas 1,3 liter (1.329 cc) dan 2NR-VE berkapasitas 1,5 liter (1.496 cc). Sementara untuk Veloz hanya menggunakan mesin 1,5 liter. Tenaga mesin pun disalurkan melalui transmisi CVT (continuously variable transmission) setelah pada generasi kedua masih menggunakan transmisi otomatis konvensional. Selain itu, pilihan transmisi manual 5 percepatan juga masih dipertahankan.
Saat pedal gas diinjak penuh, terasa tenaga mesin agak tertahan di putaran bawah, sebelum kemudian tersalur secara halus khas sebuah transmisi CVT, untuk berakselerasi ke kecepatan lebih tinggi. Dibutuhkan uji kendara yang lebih mendalam dan rinci untuk membuktikan performa mobil baru ini di medan sesungguhnya.
Pada generasi terbaru ini, produksi mobil juga dipisah. All New Daihatsu Xenia dan All New Toyota Avanza untuk pasar domestik masih tetap diproduksi di pabrik milik PT ADM. Sementara All New Veloz dan All New Avanza untuk kebutuhan ekspor akan diproduksi pabrik milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Duet Avanza dan Xenia, dan kini ditambah Veloz, siap meneruskan legenda ”mobil sejuta umat” di Tanah Air.