Rancang bangun bodi Audi mempertahankan garis dan lekuk yang efisien. Jika hanya dilihat dari bentuknya, daya besar mobil ini seperti tersimpan rapat-rapat.
Oleh
Herlambang Jaluardi
·4 menit baca
Jenis mobil station wagon—basis sedan dengan atap memanjang hingga bagasi—identik dengan fungsi keseharian, seperti mengangkut barang banyak, mengantar aktivitas keluarga, hingga membawa jalan-jalan ”anak bulu”. Audi RS 4 Avant menjungkirbalikkan kesan tradisional itu. Mesin V6 dilengkapi turbo ganda bisa menderu kencang.
Tiap pabrikan mobil punya penamaan masing-masing yang mengacu pada bentuk bodi station wagon ini. Ada yang menyebutnya ”touring”, ”wagon”, ataupun ”estate”. Sementara dalam keluarga mobil Audi, mobil jenis ini disebut ”Avant”. Adapun ”RS” adalah sebutan Audi bagi kendaraan performa tinggi mereka, seperti M pada BMW, atau AMG pada Mercedes-Benz.
Dengan demikian, RS 4 Avant yang didatangkan PT Garuda Mataram Motor, agen pemegang merek Audi di Indonesia, adalah versi wagon kencang dari sedan Audi A4. Ia dibekali mesin 6-silinder (V6) berkapasitas 2,9 liter (2.894 cc) TFSI Twin-Turbo, yang menghasilkan tenaga puncak 450 PS dan torsi maksimal 600 Nm.
Torsi besar itu sudah terasa sejak putaran mesin relatif rendah, yaitu 1.900-5.000 rpm. Hasilnya, mobil dengan bobot kosong 1.745 kilogram ini bisa mencapai kecepatan 100 km per jam dalam waktu 4,1 detik saja sejak berhenti. Kegesitan itu juga dipengaruhi dengan bobot mesin yang hanya 182 kg, atau 31 kg lebih ringan dibandingkan dengan mesin V8 yang dipakai generasi sebelumnya.
Benar, RS 4 Avant generasi ketiga itu—keluaran 2012—mengusung mesin lebih besar, yaitu berkapasitas 4.200 cc dengan produksi tenaga yang sama besarnya dengan keluaran teranyar, yakni 450 PS. Mesin berkapasitas serupa mulai dipakai di generasi kedua keluaran 2005, tapi tenaga puncaknya ”hanya” 420 PS.
Dua generasi tersebut tidak diimbuhi turbo. Padahal, generasi pertama RS 4 Avant yang lahir pada 1999 memakai mesin 2.700 cc V6 twin-turbo. Cikal bakal RS 4 Avant, bernama RS 2 Avant yang lahir pada 1992, juga memakai mesin turbo. Imbuhan turbo di masa awal inilah yang dikembalikan ke generasi teranyarnya. Perkembangan teknologi memungkinkan kapasitas mesin lebih kecil bisa menghasilkan tenaga lebih besar.
Tampilan generasi keempat RS 4 Avant ini mencerminkan karakternya: bertenaga besar dan lincah. Gril di bagian muka mempertahankan desain sarang lebah dan terlihat besar. Karakter performa tinggi terpancar dari pemilihan warna hitam pada gril ini.
Aksen hitam juga menghiasi lampu depan yang berteknologi matrix LED. Riasan hitam inilah yang membedakannya dengan keluarga sedan A4. Selain itu, area fender roda depan dan belakang menggembung 30 milimeter. Di sisi belakang, terpasang dua moncong knalpot berbentuk oval yang dibalut bumper beraksen hitam.
Rancang bangun bodi Audi mempertahankan garis dan lekuk yang efisien. Jika hanya dilihat dari bentuknya, daya besar mobil ini seperti tersimpan rapat-rapat. Pada merek lain, misalnya BMW M3 Competition, desain mukanya sudah terlihat garang, mencerminkan kemampuan mesinnya. Bisa jadi, inilah kelebihan Audi: kita harus benar-benar ada di dalam kabinnya untuk mengamini performanya.
Kecepatan dan kebutuhan
Ruang kabin RS 4 Avant ini didominasi warna hitam untuk mempertegas aura sporty. Desain dasbor dilengkapi dengan garis horizontal memanjang pada ventilasi udara. Panel tengah dasbor ini tampak lebih miring ke arah pengemudi, atau driver-oriented. Pengaturan sedemikian menjanjikan pengalaman mengemudi yang istimewa.
Roda kemudinya berdesain flat-bottomed berbalut lapisan kulit. Pada bagian bawah setir yang rata itu terdapat tombol RS Mode. Jika tombol ini ditekan, layar di kokpit (Audi Virtual Cockpit Plus) memungkinkan pengemudi memilih mode berkendara kencang dan gesit yang sudah diatur sebelumnya, yaitu RS1 dan RS2.
Layar sentuh berukuran 10,1 inci di panel tengah yang mengarah ke pengemudi itu menyediakan informasi kendaraan yang lengkap. Selain bisa menampilkan peta, layar itu juga menyuguhkan kinerja komponen mobil, seperti informasi suhu komponen mesin, titik gravitasi, hingga tekanan dan suhu ban. Informasi di layar kokpit bisa lebih detail lagi, seperti mengukur akselerasi, besaran tenaga, hingga waktu tempuh tiap putaran.
Informasi selengkap ini semestinya ada di mobil balap yang berlaga di sirkuit, bukan di mobil pengangkut anggota keluarga berkapasitas lima orang. Namun, di situlah nilai lebihnya. Bayangkan, penggunanya bisa bersenang-senang dulu membalap di jalan bebas hambatan pada hari Minggu yang cerah, lalu pulangnya bisa mampir ke supermarket untuk belanja kebutuhan rumah tangga bulanan.
Ruang bagasi yang luas menjamin seluruh belanjaan bisa masuk. Bagasi berkapasitas 495 liter itu bisa diisi penuh sampai batas plafon. Lapisan penutup bagasinya bisa disimpan rapi di bawah karpet bagasi. Di bagian inilah anjing atau kucing bisa ikut jalan-jalan. Jika barang bawaan kelewat banyak sementara hanya ada satu penumpang, kursi di baris kedua bisa dilipat sehingga kelegaan bagasinya bertambah jadi 1.495 liter.
”The New Audi RS 4 Avant mengombinasikan nilai-nilai yang ada pada sebuah mobil sport dan kepraktisan penggunaan sehari-hari. Mobil ini menjadi salah satu konsep terbaik yang jadi ciri khas Audi selama 25 tahun terakhir,” kata Andrew Nasuri, Presiden Direktur PT Garuda Mataram Motor.
Mobil seelok ini sudah bisa dipesan dengan harga Rp 2,799 miliar, siap jalan (on the road) di Jakarta. Harga itu akan bertambah seiring pilihan material interior dan model velgnya. Bagi yang sanggup membelinya, mengendarai mobil ini serasa berada di dua dunia sekaligus: arena balap, juga realita hidup sehari-hari.