New BMW M5 Competition, ”Supercar” Berbaju Sedan Eksekutif
BMW Group Indonesia meluncurkan BMW M5 Competition terbaru. Performa mobil ini di atas kertas tak kalah dengan deretan ”supercar” unggul. Namun, tetap mempertahankan kepraktisan sebuah sedan eksekutif.
Jika merasa supercar yang Anda miliki terlalu mencolok diparkir di kantor atau mal, mungkin Anda perlu mempertimbangkan BMW M5 Competition yang baru meluncur di Indonesia. Agresivitas sedan empat pintu ini ”bersembunyi” di balik kap mesin. Tenaga besar dari mesin V8 turbo layak bersanding dengan kelas supercar.
BMW M5 adalah bagian dari keluarga sedan Seri 5 dengan segmen di antara Seri 3—yang identik dengan pengguna muda, dan Seri 7 dengan pengguna golongan mapan—misalnya pucuk pimpinan perusahaan besar. M5 adalah mobil terkencang dalam keluarga Seri 5.
Merunut lini masanya, BMW M5 lahir di tahun 1985 dalam wujud 535i dengan kode model E28—generasi kedua Seri 5. ”Kakak sulung” M5 ini mengusung mesin berkapasitas 3.500 cc, yang dimodifikasi dari mesin yang dipakai mobil balap BMW M1, juga coupe legendaris M635CSi. Torsi sebesar 340 Nm menjadikan M5 E28 ini adalah sedan empat pintu jalan raya tercepat di masanya.
Pencapaian itu coba dipertahankan ke generasi berikutnya. Hingga hari ini, BMW Seri 5 telah memasuki generasi ketujuh. Versi teranyar Seri 5, model G30 facelift (BMW menyebutnya LCI/life cycle impulse) masuk Indonesia pada April 2021 silam. Sementara M5 versi terkini adalah generasi keenam dengan kode model F90. Generasi pertama Seri 5 (model E12) belum dibuatkan versi performa tingginya.
Tak mau kalah dari generasi perdana M5 yang dapat predikat sedan tercepat, M5 terkini juga disebut-sebut sebagai yang terkencang dan paling bertenaga di kelasnya. Bayangkan, M5 Competition yang masuk Indonesia ini mengusung mesin 8 silinder berkonfigurasi V dengan kapasitas 4.395 cc. Hari-hari ini jarang sekali produsen mobil memasukkan produknya dengan mesin di atas 3.000 cc, dengan salah satu pertimbangan nilai pajak yang tinggi.
Mesin sebesar itu masih pula disokong turbo ganda yang memproduksi tenaga amat berlimpah. BMW M5 Competition mampu menghasilkan tenaga puncak 625 HP pada putaran mesin 6.000 rpm. Torsi puncak mesin ini, yaitu 750 Nm, sudah bisa dirasakan sejak putaran rendah di 1.800 rpm dan dipertahankan hingga 5.860 rpm.
Dari berhenti, mobil ini bisa ngacir hingga kecepatan 100 km per jam hanya dalam waktu 3,4 detik. Itu adalah klaim BMW di atas kertas. Majalah Car and Driver mengklaim pernah menguji akselerasi itu dengan catatan waktu lebih baik, yaitu 2,9 detik!
Jika perhitungan itu benar, ini jelas-jelas menyerupai keganasan mobil super, seperti Lamborghini Huracan Evo, Ferrari 812 Superfast, maupun McLaren 720S. Tapi perlu diingat, kapasitas mesin Huracan Evo dan Superfast lebih besar dibanding M5 Competition. Dan, bentuk ketiganya berdesain selayaknya mobil kencang: sporty, futuristik, serta pintunya cuma dua.
Baca juga: New BMW Seri 5, Tetap Canggih walau Bertahan di Ranah Klasik
Dua mobil
Desain M5 Competition dikembangkan dari rancang bangun Seri 5 generasi teranyar. Bedanya, nuansa krom perak pada BMW 520i M Sport dan BMW 530i Opulence, berganti dengan aksen hitam mengilap; terlihat pada double kidney grille, tudung spion luar, dan spoiler belakang. Moncong knalpotnya pun berwarna hitam. Namun, tetap saja bentuk dasarnya adalah sedan empat pintu.
”BMW M5 Competition ini adalah paduan terbaik dari kenyamanan sedan bisnis dan kecepatan mobil sport,” kata Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O’Tania pada peluncuran mobil ini secara virtual pada Jumat (17/9/2021).
Mobil sedan ini punya fitur berkendara Track yang diaktifkan dari tombol M Mode. Karakteristik kenyamanan sedan disembunyikan sementara untuk digeber di sirkuit. Sistem audio dan tampilan layar juga bakal mati demi menjaga fokus pengendara. Setelah puas berputar-putar di sirkuit, mode Track bisa dikembalikan lagi ke mode Road mengiringi perjalanan pulang.
”Jadinya seperti punya dua mobil sekaligus, mobil yang siap dipakai di sirkuit, juga siap untuk penggunaan sehari-hari,” kata Product Planning BMW Indonesia Anindyanto Dwikumoro.
Fitur Track itu adalah satu dari sejumlah fitur unggulan M5 Competition. Product Manager BMW M5 Stefan Leppert menyebut hal menarik lainnya dari mobil ini, yaitu launch control ketika berada di trek balap yang memberi akselerasi mengejutkan, juga tombol M1 dan M2 yang mempersonalisasi kebutuhan pengendara.
”Ada juga fitur M Dynamic yang memberi kontrol penuh pada pengendara. Saya juga suka desain atap berbahan karbon yang menambah pusat gravitasi. Remnya juga memakai piringan berbahan keramik sehingga tidak cepat panas,” kata Leppert.
Baca juga: All New BMW M3 Competition, Si Buas dari Goa Rindu
Mobil ini bertransmisi 8 percepatan otomatis, tetapi bisa dimainkan layaknya transmisi manual melalui tuas dan paddle shifter di setir. Istimewanya, pengemudi bisa memilih opsi penyaluran tenaga dari mesin ke dua roda belakang saja (rear-wheel drive) atau empat roda sekaligus (all-wheel drive) dengan sistem penggerak xDrive.
Melihat bentuknya secara sekilas, publik rasanya tak menyangka tenaga yang dikeluarkan M5 Competition ini sedemikian digdaya. Suara mesin yang meraung dan meletup-letup dari knalpot moncong ganda dan flap-controlled bisa jadi penanda kencangnya mobil ini. Suara itu bisa dirancang sedemikian rupa dengan tombol M Sound Control.
Mahal tapi dicari
BMW Group Indonesia menghadirkan mobil ini dengan jumlah sangat terbatas mulai 17 September. ”Pemesanan masih bisa dilakukan sampai tahun depan. Kuota untuk Indonesia cukup, kok,” kata Jodie. Harganya Rp 4,789 miliar off-the-road, dan mungkin bisa mencapai Rp 5 miliar dalam kondisi siap jalan di Jakarta.
Sedan dengan tenaga melimpah ruah ini memang mahal, layaknya BMW tipe M lainnya. Sebagai informasi, BMW M3 Competition dan BMW M4 Competition yang diluncurkan Juni silam dibanderol dengan harga masing-masing Rp 2,059 miliar dan Rp 2,119 miliar; juga harga off-the road.
Meski demikian, peminat sedan Seri M ini bertambah banyak, bahkan di masa pandemi ini. Bayu Riyanto, Vice President Sales BMW Group Indonesia memaparkan, penjualan BMW M Series berkontribusi 5 persen pada total penjualan BMW di Indonesia meski dia tak menyebutkan angka unitnya.
”Dibanding rata-rata penjualan BMW M pada 2017 hingga 2019, atau sebelum pandemi, penjualan di tahun 2020 justru naik 9 persen. Peningkatan di tahun lalu bertambah lagi di 2021, yaitu 68 persen sampai Agustus ini,” kata Bayu.
Peningkatan itu utamanya disokong penjualan M3 Competition dan M4 Competition. Saking tingginya peminat dua model itu, pemesan pada tahun ini baru bisa dapat unitnya pada semester kedua 2022. ”Antusiasme ini membuat kami terkejut juga,” ujarnya.
Bayu juga menyatakan, BMW M mendominasi segmen pasar mobil performa tinggi dibandingkan merek lain, yaitu 66 persen. Sebesar 40 persen di antaranya bersumber dari penjualan BMW M2 Competition, disusul oleh BMW M3 dan M4, lalu BMW X3 M dan X4 M.
Tingginya minat pada BMW Seri M, kata Bayu, disebabkan mobil ini punya nilai investasi terbaik. ”Permintaan Seri M jauh lebih tinggi dibandingkan ketersedian unitnya. Sebagian orang bersedia membeli M second-hand, atau bersedia menunggu unit barunya ketika ada,” kata dia.
Dalam presentasinya, Bayu mencontohkan model BMW M4 keluaran tahun 2015 yang ketika diluncurkan harganya Rp 2 miliar. Pada 2021 ini, harganya di pasar mobil bekas masih di kisaran Rp 1,5 miliar. Nilainya hanya berkurang 25 persen dalam enam tahun, atau turun tak sampai 5 persen per tahunnya.
Dengan alasan demikian, BMW selektif dan aktif mendatangkan mobil-mobil spesial mereka. Di tahun ini, mereka berencana melengkapi jajaran Seri M dengan mendatangkan satu model lagi. Para pencinta BMW M silakan bersiap-siap!
Baca juga: Duet Monster BMW M3 dan M4 Siap Mengguncang Jalanan