logo Kompas.id
Gaya HidupMembuka Ruang Kebebasan
Iklan

Membuka Ruang Kebebasan

Menilik pada sejarah ”modest wear” atau busana santun ini memang tak bisa dilepaskan dari konteks keagamaan, juga budaya.

Oleh
Riana A Ibrahim
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ww72ayjTSUqYjZd-d8TMdEKO-Sc=/1024x1538/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210828AKSEN03_1630142270.jpg
ARSIP THENBLANK

Koleksi Thenblank

Kerap kali muncul sangkaan modest wear merupakan busana muslim atau terikat dengan konsep religi tertentu. Wajar saja mengingat presentasi tentang modest wear selalu berpadu dengan aneka jilbab atau kerudung. Konsep modest bahkan kerudung penutup kepala sendiri sesungguhnya juga milik kelompok lain, di luar muslim. Bahkan, kini diadopsi banyak perempuan dari sejumlah negara tanpa memandang agama.

Menilik pada sejarah modest wear atau busana santun ini memang tak bisa dilepaskan dari konteks keagamaan, juga budaya. Memang, semula berawal dari kalangan perempuan Muslim di Arab dan Turki pada periode Islam Abbasiyah sampai Kesultanan Ottoman pada abad ke-14. Mereka akrab menggunakan abaya, kaftan, dan memadukannya dengan luaran panjang, seperti cardigan atau mantel. Tak jarang juga yang mengenakan tunik panjang dengan celana panjang.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000