Daihatsu Lampaui Tonggak Produksi 7 Juta Unit Mobil di Indonesia
Tujuh juta unit mobil bukan jumlah yang kecil untuk produksi yang dilakukan satu merek mobil di suatu negara. PT Astra Daihatsu Motor mencapai tonggak bersejarah itu pada Juni 2021.
Oleh
Dahono Fitrianto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Melalui acara jumpa pers digital, Jumat (20/8/2021), PT Astra Daihatsu Motor merayakan dilampauinya tonggak sejarah produksi tujuh juta unit mobil di Indonesia. Prestasi ini diraih setelah Daihatsu memulai produksi mobil utuh di Tanah Air sejak tahun 1978.
Unit ke-7 juta yang diproduksi pabrik Daihatsu ini adalah sebuah Daihatsu Rocky berwarna kuning menyala. Tonggak sejarah ini dicapai pada Juni 2021.
”Pencapaian produksi ke-7 juta unit merupakan momentum penting bagi ADM, terlebih di tengah kondisi pandemi hingga saat ini. Daihatsu terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menyediakan produk terbaik sesuai permintaan dengan standar kualitas global,” ujar Kurniawan Rahardono, Executive Officer PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Doni, panggilan akrab Rahardono, mengatakan, sedianya produksi tujuh juta unit ini ditargetkan tercapai pada 2020. Namun, kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga hari ini membuat pencapaian tonggak sejarah tersebut baru tercapai tahun ini.
Doni kemudian menceritakan kisah kehadiran Daihatsu di Indonesia yang diawali masuknya kendaraan beroda tiga, yakni Daihatsu Midget, atau yang kemudian populer dengan sebutan bemo, pada 1962. Enam belas tahun kemudian, yakni pada 1978, Daihatsu pun memulai produksi mobil utuh perdananya di Indonesia.
Selanjutnya, dibutuhkan waktu 27 tahun hingga tahun 2005 untuk mencapai tonggak produksi satu juta unit. Dua tahun sebelumnya, PT ADM memulai produksi Daihatsu Xenia yang juga dipasarkan dengan merek Toyota Avanza.
Seperti kita ketahui bersama, sejak saat itu, ADM memproduksi pula mobil-mobil bermerek Toyota yang dikembangkan bersama antara Daihatsu dan Toyota. Hingga hari ini sudah ada lima model mobil hasil kerja sama ini, yakni Daihatsu Xenia-Toyota Avanza, Terios-Rush, Ayla-Agya, Sigra-Calya, dan yang terbaru Rocky-Raize.
Sejak itu pula laju pertambahan produksi ADM terus meningkat, bahkan grafiknya menunjukkan peningkatan hampir eksponensial. Hanya dalam waktu lima tahun, yakni pada 2010, Daihatsu berhasil memproduksi 2 juta unit dan bertambah menjadi 3 juta unit pada 2013, atau hanya berselang tiga tahun.
Produksi 4 juta unit pun tercapai dalam dua tahun, yakni pada 2015, dan langsung disusul produksi ke-5 juta unit pada 2017. Bahkan, produksi ke-6 juta unit dicapai dalam waktu kurang dari dua tahun, yakni pada 2019.
Marketing Director and Corporate Planning & Communication Director PT ADM Amelia Tjandra mengatakan, tahun ini pihaknya tidak mengeluarkan edisi khusus mobil tertentu untuk memperingati tonggak sejarah mobil ke-7 juta ini. Terakhir, mobil edisi khusus ini diproduksi saat merayakan momen produksi ke-5 juta. ”Mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi, kami memutuskan tidak mengeluarkan mobil edisi khusus,” ujarnya.
Doni menambahkan, saat ini ADM memiliki fasilitas perakitan kendaraan yang terintegrasi di Sunter, Jakarta Utara; dan di Karawang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi mencapai 530.000 unit per tahun. Tidak hanya berkapasitas besar, pabrik-pabrik itu juga telah menerapkan berbagai teknologi terbaru.
”Tahun 2020 lalu, di tengah situasi pandemi, kami telah menerapkan digitalisasi 100 persen untuk control system, yang meliputi sistem pemesanan dan penerimaan terintegrasi (integrated order and receiving system), smart warehousing, dan pelacak pengiriman berbasis GPS,” papar Doni.
Selain itu, pabrik ADM juga sudah dilengkapi mesin bubut CNC 5 poros yang meningkatkan presisi pembuatan bagian-bagian mobil. Pada 2020 pula, sistem pengelasan menggunakan robot sudah mencapai 90 persen sehingga meningkatkan akurasi perakitan bodi mobil. ”Tahun ini kami memasang Advance Robotic Sealer dengan robot sealer 3 axis yang akan menambah kualitas produk-produk kami,” ujarnya menambahkan.