MV2 4x4, Inovasi Kendaraan Taktis di Tengah Pandemi
MV2 4x4 menambah pilihan produk kendaraan militer dari PT Pindad. Perusahaan pelat merah bidang industri pertahanan ini mencoba berinovasi, mulai dari penyesuaian operasi militer modern hingga masuk ke pasar sipil.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·4 menit baca
PT Pindad memperkenalkan kendaraan taktis terbarunya, MV2 4x4, Senin (2/8/2021). Kehadirannya diklaim membawa kenyamanan penggunanya. Namun, kekuatan dan ketahanan untuk memenuhi kebutuhan militer seperti pendahulunya tetap jadi perhatian utama.
Mobil berpenggerak empat roda ini diresmikan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan jajaran direksi di lapangan Gd 100 Divisi Kendaraan Khusus, Senin. Purwarupa yang diperkenalkan berwarna biru muda. Atapnya hardtop dengan kanopi hingga baris ketiga. Kanopi ini bisa dilepas sehingga MV2 4x4 menjadi model kabin ganda (double cabin).
Abraham mengatakan, kebutuhan kendaraan gesit tapi nyaman dalam operasi militer semakin vital. Hal itu yang membuat MV2 4x4 dilengkapi suspensi ideal. Suspensi depan dirancang independen dengan double wishbone yang lazim digunakan kendaraan masa kini. Keberadaannya dapat membantu MV2 4x4 memaksimalkan gerak roda depan saat bermanuver.
Adapun suspensi belakang bertipe four link dengan coilover shock. Selain bisa menyesuaikan setelah berdasarkan kenyamanan tertentu, hal itu membuat kejutan dari seluruh bentuk permukaan jalan bisa diredam maksimal.
Untuk dapur pacu, MV2 dibekali mesin diesel dengan daya sekitar 136 tenaga kuda (horse power/HP). Dengan spesifikasi itu, MV2 4x4 diklaim mumpuni merayu pasar sipil di luar militer. Saat ini, kebutuhan melibas medan berat tidak hanya dihadapi oleh dunia militer. Dengan begitu, karya anak bangsa ini diyakini bakal berkembang dan dinikmati banyak kalangan.
Vice President Inovasi PT Pindad Windu Paramartha menyatakan, MV2 4x4 merupakan hasil kerja keras membanggakan. Kendaraan ini bukti Indonesia mampu berinovasi menghasilkan inovasi produk berkualitas dan bersaing di kancah global. ”Semua putra-putri Indonesia bisa menghasilkan produk yang menjadi solusi dan mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Windu berharap, inovasi dan pengembangan produk PT Pindad bisa terus diberikan sehingga bisa menjadi industri terdepan. Perusahaan pelat merah ini dikenal di industri militer dengan sejumlah produk kendaraan taktis yang dipergunakan militer Indonesia dan sejumlah negara lainnya.
MV2 4x4 bukan yang pertama. Simak kendaraan taktis 4x4 milik Pindad lainnya, seperti Komodo. Nama itu diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2012. Seremoninya dilakukan saat pameran industri pertahanan Indo Defence 2012.
”Komodo adalah binatang perkasa yang hanya ada di Indonesia. Semoga kendaraan taktis ini benar-benar andal, bisa bertempur, dan membawa kemenangan serta kejayaan bagi Indonesia,” kata Yudhoyono kala itu.
Komodo menggunakan mesin diesel turbo intercooler berkuatan 215 HP pada 2.500 rpm. Varian yang terkenal adalah Recon untuk misi pengintaian. Bisa membawa empat personel, Recon dilengkapi GPS dan thermal vision untuk kegiatan malam hari. Selain itu, ada juga varian missile launcher untuk menembakkan misil hingga varian battering ram berdaya hantaman tinggi.
Ada juga Anoa 6x6. Salah satu varian yang terkenal adalah Command. Kendaraan ini didesain menjadi kendaraan bagi komandan memimpin serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran.
Memiliki kapasitas 7 personel, termasuk pengemudi, Command punya kecepatan tertinggi hingga 80 kilometer per jam pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer. Daya maksimal kendaraan ini mencapai 320 HP.
Selain Command, varian lainnya adalah Mortar dengan pelontar mortir 81 milimeter. Ada juga Amphibious yang bisa manuver di darat ataupun permukaan air dan Recovery membawa peralatan pemulihan alat derek dengan beban maksimal 6 ton.
Tidak ketinggalan varian Armoured Personel Carrier yang bisa mengangkut hingga 12 personel hingga ambulans bagi petugas medis di medan pertempuran.
Di tengah pandemi Covid-19, kami masih melakukan inovasi yang merupakan ciri khas perusahaan, jiwa dan darah Pindad. Kita dapat menjadi besar karena mampu menghasilkan produk kreatif dan inovatif. (Abraham Mose)
Jenis lainnya adalah Cobra 8x8 yang kini menjadi kekuatan baru. Panser amfibi IFV (infantry fighting vehicle) bikinan PT Pindad ini adalah pengembangan dari Panser Pandur II buatan Ceko. Kendaraan ini bisa mengangkut 8 orang ditambah 3 awak.
Kecepatannya di darat bisa mencapai 105 kilometer per jam dan di laut 10 kilometer per jam. Kendaraan ini membawa kanon kaliber 30 milimeter, sedangkan tubuhnya mampu menahan hantaman kaliber 14,5 mm.
Kendaraan ini bersaing ketat dengan buatan negara tetangga. Malaysia memiliki FV Gempita 8x8 yang bisa mengangkut 10 pasukan dan 3 awak. Adapun Singapura punya IFV Terrex 8x8 yang dapat membawa12 pasukan dan 2 awak.
Tidak ketinggalan yang membanggakan adalah tank medium Harimau. Kehadirannya menjadi kerja sama pengembangan tank Kaplan buatan industri pertahanan Turki, FNSS. Tank ini kabarnya diminati Filipina dan Pakistan.
Kendaraan yang bisa membawa tiga orang ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum.
Tubuh besarnya mampu bergerak hingga kecepatan 70 kilometer per jam. Harimau didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari main battle tank, berkisar 30-35 ton.
Terus berinovasi
Abraham yakin, ke depan bakal ada banyak produk unggulan karya anak bangsa dari Pindad. Pandemi Covid-19 tidak akan memupuskan kreativitas semua pihak untuk terus berinovasi dan menguasai teknologi.
”Di tengah pandemi Covid-19, kami terus berinovasi yang merupakan ciri khas Pindad. Kita dapat menjadi lebih besar bila terus menghasilkan produk kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Inovasi adalah kunci. Kehadirannya bakal lebih bermakna bila kelak semuanya bisa digunakan sendiri untuk terus mendukung kemandirian bangsa.