Hyundai Motor Bangun Fasilitas Produksi Oksigen untuk Membantu Pasien Covid-19
PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), selaku operator pabrik perakitan mobil-mobil Hyundai di Indonesia, mengumumkan komitmen untuk memberi bantuan pasokan oksigen bagi para pasien Covid-19 di Indonesia.
Oleh
Dahono Fitrianto
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), selaku operator pabrik mobil-mobil Hyundai di Indonesia, mengumumkan komitmennya untuk membangun fasilitas produksi oksigen di area pabriknya untuk memasok kebutuhan oksigen secara gratis bagi para pasien penderita Covid-19 di Indonesia.
Komitmen itu diumumkan dalam seremoni serah terima dukungan Hyundai Motor kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) di Jakarta, Kamis (29/7/2021). Fasilitas produksi oksigen ini ditargetkan sudah bisa mulai beroperasi pada akhir Agustus 2021.
Young Tack Lee, Presiden Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarters, mengatakan, pihaknya berharap kontribusi ini bisa turut membantu menyelamatkan nyawa pasien kritis yang terpapar Covid-19 di Indonesia. ”Kami memiliki tujuan agar fasilitas pabrik Hyundai Motor dapat berfungsi lebih dari sekadar untuk memproduksi mobil, tetapi juga dapat memberikan kontribusi penting bagi masyarakat,” ujar Lee dalam seremoni tersebut, seperti dikutip dalam siaran pers yang diedarkan pada Kamis.
Pihak HMMI telah menginisiasi pembangunan fasilitas produksi oksigen senilai sekitar 600.000 dollar AS (Rp 8,7 miliar) di area pabriknya yang berlokasi di Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saat dioperasikan pada akhir Agustus 2021 nanti, fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi 500 ton oksigen per tahun atau sekitar 40 ton oksigen setiap bulan.
Fasilitas produksi oksigen untuk kebutuhan medis ini akan terus dioperasikan HMMI hingga akhir tahun 2021. Namun, jika ada peningkatan permintaan yang signifikan, produksi oksigen medis ini bisa diperpanjang setelah itu.
Oksigen yang diproduksi dari fasilitas ini nantinya akan didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi bersama Pemerintah Kota Bekasi dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM). Penerima bantuan oksigen dari Hyundai Motor akan mencakup bangsal rumah sakit mitra di dekat pabrik Hyundai Motor yang kekurangan pasokan oksigen, serta keluarga yang tidak berkecukupan yang tengah menghadapi kendala dalam memperoleh oksigen dari rumah sakit. Dukungan oksigen dari Hyundai Motor ini diberikan secara gratis.
Kontribusi sosial
Selain membangun fasilitas produksi oksigen, Hyundai Motor juga memberikan sumbangan berbagai peralatan medis yang sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19 saat ini. Peralatan medis tersebut meliputi 20 unit ventilator, 30 unit konsentrator oksigen, dan 100 unit tabung oksigen. Total bantuan tambahan yang bernilai sekitar 200.000 dollar AS (Rp 2,9 miliar) itu akan disalurkan secara bertahap mulai Agustus 2021.
Menanggapi komitmen bantuan dari Hyundai Motor tersebut, Menteri Koordinator Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ”Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hyundai Motor, di mana solidaritas dan persahabatan memang menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan pandemi yang berkelanjutan ini. Saya juga sangat menghargai Hyundai Motor yang tidak mengambil keuntungan melalui inisiatif ini, dan memberikan bantuan ini sebagai kontribusi sosial untuk Indonesia guna membantu masyarakat yang memerlukan.”
Luhut juga mengatakan, pemerintah melalui berbagai instansi terkait akan memberikan dukungan penuh bagi proses pembangunan fasilitas produksi oksigen Hyundai Motor ini, termasuk dalam soal perizinan.
Dikutip dari laman resmi Hyundai Indonesia, disebutkan bahwa Hyundai Motor telah menginvestasikan 1,55 miliar dollar AS (sekitar Rp 22,4 triliun) untuk membangun pabrik mobil di Indonesia sebagai pusat manufaktur pertamanya di wilayah ASEAN.
Didirikan pada 2019, pabrik modern ini berada di lokasi seluas 77,6 hektar di Kota Deltamas, Bekasi, yang akan dioperasikan oleh PT HMMI. Pabrik tersebut diperkirakan memulai produksi komersial pada paruh kedua 2021 dengan kapasitas 150.000 unit per tahun dan pada akhirnya mencapai 250.000 unit setiap tahun saat mencapai kapasitas maksimumnya. Produksi mobil di pabrik ini akan mencakup produksi mobil-mobil listrik Hyundai.
Sehari sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd juga telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Pemerintah Indonesia terkait dengan komitmen pembangunan fasilitas produksi sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat. Menurut MOU tersebut, kedua perusahaan asal Korea Selatan itu akan mendirikan perusahaan joint venture yang akan menginvestasikan 1,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 15,9 triliun) untuk pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik ini.
Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2021, dan akan selesai pada semester pertama tahun 2023. Sementara produksi massal sel baterai di fasilitas baru ini diharapkan akan dimulai pada semester pertama tahun 2024. (*/DHF)