Bersiap Sebelum Laga, Jangan Pilih-pilih Materi Saat Latihan Tes CPNS
Butuh trik dan tips khusus untuk bisa lolos agar kemudian menjadi abdi negara kebanggaan bangsa. Tahun ini, tes diperkirakan akan lebih sulit, diminati banyak orang, hingga butuh pemahaman dasar kuat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·4 menit baca
Ada yang berbeda dalam ujian awal calon pegawai negeri sipil atau CPNS tahun 2021. Jumlah soal diperbanyak dengan materi yang kompleks. Persaingan pun bakal lebih ketat. Para peserta ujian harus bersiap menghadapi ujian yang akan menjadi penentu masa depan mereka.
Animo pendaftaran CPNS masih tinggi di pertengahan tahun 2021. Hingga pendaftaran ditutup, Senin (26/7/2021), jumlah pendaftar tembus 4 juta orang. Hal ini menandakan CPNS masih sangat diminati masyarakat Indonesia. Animo itu tidak sebanding dengan jatah PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) yang hanya berjumlah 688.623 kursi.
Antusiasme ini terlihat dalam Webinar Trik Sukses Tes CPNS 2021 yang diadakan Pusat Pengembangan Karir Universitas Padjadjaran (PPK Unpad), Rabu (28/7/2021). Lebih dari 400 peserta menyimak pemaparan materi yang dibawakan bimbingan belajar Kitalulus.
Awalnya, layanan Zoom meeting yang mereka gunakan hanya berkapasitas 300 peserta. Namun, kapasitas itu jelas tidak mencukupi sehingga panitia mengganti tautan webinar untuk ”ruang” yang cukup besar.
Ketua Bidang CPNS dan PPPK Kitalulus Salamah merespons antusiasme peserta dengan memberikan gambaran terkait ujian yang akan mereka hadapi. Salamah memprediksi, seleksi kemampuan dasar (SKD) CPNS tahun ini bakal lebih sulit dibandingkan tahun sebelumnya.
Perubahan yang harus diwaspadai adalah waktu ujian yang hanya 100 menit untuk mengerjakan 110 soal. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dalam penerimaan CPNS sebelumnya dengan jumlah 100 soal, tetapi waktu yang diberikan hanya 90 menit. Metode yang digunakan dalam SKD tahun ini juga tetap berbasis komputer atau computer assisted test (CAT).
Salamah mengingatkan, para peserta harus bisa mengatur waktu dalam melaksanakan ujian. Penguasaan materi juga menjadi modal utama agar mampu menjawab soal.
Menurut Salamah, pada tes CPNS 2021 ini, tes intelegensia umum (TIU), tes wawasan kebangsaan (TWK), dan tes karakteristik pribadi (TKP) diprediksi akan lebih sulit dengan penyajian yang berbeda. Setiap soal tidak hanya akan menemui satu konsep di dalamnya.
Satu soal, misalnya, tidak hanya akan membahas kecepatan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi bisa saja dimasukkan konsep rata-rata atau peluang. Karena itu, lanjut Salamah, dibutuhkan pemahaman mendasar yang hanya bisa didapat dengan belajar dan berlatih.
”Saya berasumsi TIU, TWK, dan TKP akan berbasis literasi dan numerasi. Secara konseptual memang sama, tetapi penyajiannya yang berbeda. Bisa saja double concept. Jadi, semua harus mempersiapkan diri,” ujarnya.
Ingat, target adalah mendapatkan nilai yang terbaik, bukan hanya lolos passing grade. Percuma saja mendapatkan passing grade kalau tidak lolos tahap berikutnya.
Apalagi, porsi soal TKP kali ini lebih banyak dibandingkan saat seleksi CPNS sebelumnya, mencapai 45 soal. Sementara itu, soal TIU dan TWK masih sama, masing-masing 35 dan 30 butir soal. Berbeda dengan soal TIU yang memiliki pola matematis, dalam TKP dan TWK, peserta harus menguasai konsep-konsep dasar dan pengetahuan umum.
Tes karakter ini diperbanyak untuk menilai penguasaan peserta ujian dalam pelayanan publik. Tidak hanya profesionalisme dan penguasaan teknologi informasi, tes ini juga memberikan soal terkait pengetahuan sosial budaya dan antiradikalisme.
”Soal tidak akan lagi muncul secara teoretis, walaupun teori mungkin ada 1-2 butir. Jadi, jangan hanya menghafal, tapi tidak tahu makna karena soal-soal berbentuk implementasi yang sering muncul,” ujarnya.
Jangan pilih soal
Selain penguasaan materi yang minim, kelemahan lain para peserta adalah memilih-milih materi yang dikuasai. Menurut Salamah, hal itu sudah menandakan peserta tidak serius mempersiapkan diri menghadapi tes.
”Ingat, target adalah mendapatkan nilai yang terbaik, bukan hanya lolos passing grade. Percuma saja mendapatkan passing grade kalau tidak lolos tahap berikutnya. Apalagi persaingan kali ini lebih ketat,” ujarnya.
Dibutuhkan strategi untuk mendapatkan nilai maksimal. Menurut Salamah, soal yang dianggap sulit tidak akan menjadi mudah walaupun dibaca berkali-kali. Daripada membuang waktu, saat ujian memang harus menghabiskan dulu soal yang lebih mudah.
Akan tetapi, peserta tentu tidak akan lolos ujian kalau banyak soal yang dilewati karena tidak bisa menjawabnya. Karena itu, selama waktu masih tersedia, latihan tetap menjadi hal yang utama sebelum turun ke medan laga.
Baik soal teks ataupun matematis harus dibabat habis untuk memastikan nilai yang didapatkan mencukupi standar untuk melaju ke tes berikutnya. Pada saat latihan, semua harus bisa dikuasai sehingga nanti saat ujian tidak banyak yang dilewati karena kesulitan.
Persiapan yang matang ini dapat memperbesar peluang para peserta untuk mendapatkan nilai terbaik. ”Belum bisa dengan tidak bisa itu berbeda arti. Jangan kalah sebelum berjuang. Semua materi harus dipelajari, pahami konteks, dan belajar menganalisia soal sebelum ujian nanti,” ujar Salamah.
Waktu yang dimiliki peserta untuk menguasai materi pun terbatas. Hanya ada lebih kurang satu bulan bagi mereka untuk mempersiapkan diri. Perjuangan ini tengah dilakoni Faqih (29), warga Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
”Saya sudah mulai membahas kumpulan soal CPNS. Di media sosial juga ada banyak yang membahas tips dan trik membahas CAT. Karena beragam, saya ikuti beberapa biar dapat gambaran yang lebih luas. Yang penting, persiapan dulu, kalau hasil nanti bagaimana rezeki saja,” ujarnya.
Latihan dan pemahaman konsep ini menjadi langkah kecil dari perjuangan besar Faqih dan jutaan peserta CPNS untuk menjadi abdi negara. Latihan menyeluruh tanpa memilih materi menjadi kunci untuk dapat menaklukkan butir soal yang menantang di saat ujian. Selamat berjuang, semoga berhasil menjadi aparatur kebanggaan bangsa.