Fitur Youtube Shorts hadir untuk menjawab tren membuat video dengan durasi pendek.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Youtube akhirnya resmi meluncurkan fitur Youtube Shorts di Indonesia, Jumat (23/7/2021). Fitur ini hadir untuk menjawab tren membuat video dengan durasi pendek. Keberadaan fitur ini sekaligus menambah persaingan dengan platform penyedia fitur serupa, seperti Tiktok dan Instagram Reels.
Sama seperti pesaingnya, Youtube Shorts merupakan platform yang membuat kreator konten bisa membuat video pendek, mengedit, dan menambah efek serta lagu di ponsel pintar. Youtube Shorts telah dirilis di India sejak September 2020 dan di Amerika Serikat sejak Maret 2021.
”Youtube mengikuti evolusi pengguna dalam berkreasi menggunakan ponsel pintar. Dengan fitur ini, akan mempermudah kreator berkreasi di ponsel, mengedit secara mudah, dan bisa mengunggah konten. Kami terus mengikuti perubahan selera kreator,” kata Direktur Marketing Google Indonesia, Filipina, dan Youtube Asia Tenggara Veronica Sari Utami dalam konferensi pers virtual.
Sejak 16 tahun lalu, Youtube telah terkenal sebagai platform berbagi video secara global. Lebih dari 2 miliar pengguna terdaftar mengunjungi Youtube setiap bulan. Dalam satu hari, pengguna menonton video lebih dari 1 miliar jam. Kreator video juga bisa mengunggah video di Youtube dalam satuan waktu detik hingga hari.
Namun, menurut Veronica, keberadaan Youtube Shorts tidak menandakan tren untuk menonton konten panjang mulai terkikis. Konten video pendek dan video panjang tetap memiliki tujuan bergantung pada kebutuhan penonton masing-masing.
”Memang betul orang Indonesia banyak nonton video pendek, tetapi itu bukan berarti mereka mengurangi menonton video panjang. Tapi kalau dilihat tipe kontennya beda, misalnya konten masak itu video pendek bisa menjadi inspirasi, tetapi kalau mau belajar masak lebih enak menonton video panjang,” tutur Veronica.
Perilisan Youtube Shorts ini masih dalam versi beta. Youtube berencana untuk terus mengembangkan fitur ini mengikuti input yang diperoleh dari para kreator konten. Pada dasarnya, fitur ini bertujuan untuk membantu kreator konten berkreasi menggunakan ponsel, memberikan audiens pengalaman menonton yang mudah, dan membantu pengguna menemukan konten yang disukai.
Country Manager Strategic Partnership Youtube Indonesia Geri Azriel Siddik menambahkan, kehadiran fitur itu akan membantu mengurangi pembuatan konten yang lama pada tahap pascaproduksi, yakni mengedit video. Selain itu, karena Youtube menyimpan banyak video lagu, audiens bisa mengakses lagu dengan lebih mudah.
Tambah persaingan
Peluncuran Youtube Shorts menambah persaingan dalam ekosistem platform penyedia fitur serupa, seperti Tiktok dan Instagram Reels. Meluncur secara global sejak 2017, Tiktok dari China menjadi platform yang memopulerkan fitur video pendek ini.
Youtube Shorts bahkan diluncurkan terlebih dulu di India. Seperti yang diketahui, India telah melarang Tiktok dan aplikasi lain dari China sejak Juni 2020.
”Kami menciptakan produk supaya membantu kreator mau memakai platform mana yang mudah membuat konten. Kami semua memiliki tujuan yang sama. Tetapi, yang membedakan, ada banyak video dan konten musik serta nonmusik yang sudah ada di Youtub. Itu membedakan dan kami berkomitmen untuk menyempurnakan produk ini,” kata Veronica.
Youtube Shorts telah tersedia di lebih dari 100 negara. Saat ini, Youtube Shorts mencatat lebih dari 6,5 tontonan harian secara global. Untuk menarik pengguna, Youtube juga berkolaborasi dengan grup fenomenal asal Korea Selatan, BTS, dengan mengadakan #PermissiontoDance challenge hingga 14 Agustus 2021.
”Seperti pesan yang disampaikan lagu ’Permission to Dance’ bahwa kita tidak perlu meminta izin dari siapa pun untuk menari, semoga kami dapat mendekatkan semua orang di seluruh dunia untuk menari bersama, terbebas dari segala batasan ataupun hambatan,” ujar Shin Young Jae, General Manager Big Hit Music. (REUTERS)