Honda City Hatchback RS, Kesetiaan ”Hatchback” Honda
Menengok ke belakang, hampir selalu ada mobil bermodel ”hatchback” dalam kisah sukses Honda di Tanah Air. Kisah itu kini diteruskan dengan hadirnya Honda City Hatchback RS.
Menengok ke belakang, hampir selalu ada mobil bermodel hatchback dalam kisah sukses Honda di Tanah Air. Kisah itu kini diteruskan dengan hadirnya Honda City Hatchback RS.
Dari era Honda Civic, yang selalu tampil dengan model hatchback sejak 1970-an hingga pertengahan 1990-an, dilanjutkan dengan era Honda Jazz dan lalu Honda Brio di kelas hatchback mini. Honda Jazz tak salah jika disebut sebagai salah satu hatchback tersukses di Indonesia walau pada awalnya bentuknya lebih menyerupai sebuah MPV mini.
Hadir hingga tiga generasi sejak dipasarkan pertama kali di Tanah Air pada 2004, riwayat Honda Jazz akhirnya tak dilanjutkan pada tahun ini. Honda Fit (nama asli Jazz di negeri kelahirannya, Jepang) generasi keempat, yang diluncurkan secara global pada Tokyo Motor Show 2019, diputuskan tak dimasukkan ke sini.
Sebagai gantinya, PT Honda Prospect Motor (HPM), selaku agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia, memasukkan Honda City Hatchback yang pertama kali diluncurkan di Thailand akhir November 2020. Inilah untuk pertama kalinya Honda City tampil dalam model tanpa buntut alias hatchback.
”Segmen hatchback merupakan salah satu segmen dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia. Honda juga menjadi brand yang memiliki tempat kuat di segmen ini. Kami telah mempelajari kebutuhan model yang lebih sporty untuk pelanggan di segmen ini. Kami yakin Honda City Hatchback RS akan diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia,” tutur Yusak Billy, Direktur Inovasi Bisnis dan Penjualan-Pemasaran PT HPM, dalam peluncuran Honda City Hatchback RS di Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Hanya satu varian City Hatchback yang dimasukkan ke Tanah Air, yakni Honda City Hatchback RS. Pilihan mesinnya juga cuma satu, yakni mesin bensin empat silinder berkode L15ZF yang mengusung teknologi DOHC dan i-VTEC berkapasitas 1.5 liter (1.498 cc). Di atas kertas, mesin ini diklaim mengeluarkan tenaga maksimum 121 PS di putaran mesin 6.600 RPM dan torsi puncak 145 Nm pada 4.300 RPM.
Meski hanya satu varian dan satu pilihan mesin, konsumen mendapat dua pilihan transmisi untuk menyalurkan tenaga mesin ini ke roda depan mobil ini, yakni transmisi manual 6 percepatan dan transmisi otomatis CVT (continuously variable transmission). Tipe bertransmisi CVT inilah yang Kompas uji pada 5-8 Juli 2021.
Mengail akselerasi
Seperti lazimnya pada mobil bertransmisi CVT, rasa berkendara mobil ini terasa hambar pada kesan pertama. Penyaluran tenaga dari mesin ke roda terasa terlalu halus sehingga pada putaran bawah, pengemudi harus sabar dalam berakselerasi.
Mobil baru terasa lebih bergairah saat tuas transmisi digeser ke posisi S. Di posisi ini, putaran mesin sontak menjadi lebih tinggi sehingga mobil terasa lebih sporty. Apalagi saat kita juga memanfaatkan mode manual untuk berpindah dari satu rasio ”gigi” ke rasio lainnya.
Transmisi CVT pada City Hatchback RS ini bisa menyimulasikan 7 tingkat percepatan yang bisa dipilih secara manual dengan tuas paddle shifters. Keberadaan tuas pemindah transmisi di balik roda kemudi ini menambah rasa sporty pada mobil yang dibanderol Rp 299 juta (on the road di Jakarta) tersebut.
Dalam pengujian menjelajahi rute jalan tol di sekitar Jakarta dengan gaya mengemudi agresif di posisi transmisi S ini, tercatat konsumsi BBM pada layar multi-information display (MID) mobil menunjukkan angka 12 kilometer per liter. Sementara saat tombol mode Econ di depan tongkat persneling ditekan, transmisi dipindah kembali ke posisi D, dan gaya mengemudi diubah menjadi santai dan sopan, konsumsi BBM ini turun ke angka 15,4 kilometer per liter. Unit mobil yang diuji ini menggunakan bensin beroktan 92.
Selesai merasakan performa mobil, perhatian dialihkan ke bagian interior City Hatchback RS. Yang menonjol, banyak aksen warna merah di interior ini, yang disengaja untuk menonjolkan kesan sporty itu. Mulai dari lingkaran bingkai panel spidometer dan takometer, hingga warna benang pada jahitan di bagian pegangan tangan di pintu dan jahitan di kursi yang memadukan bahan kain dan suede.
Di kursi depan, ada juga bagian bahan kain warna merah tua yang makin menonjolkan aksen serba merah di interior mobil ini. Sementara kursi belakang hanya dilapis bahan berwarna hitam dengan benang jahitan berwarna merah.
Ruang lega
Yang menarik, ruang kaki pada kursi belakang City Hatchback ini terasa lega. Saat kursi pengemudi ditarik ke depan untuk menyesuaikan posisi mengemudi ternyaman bagi postur badan setinggi sekitar 160 sentimeter, terwujud ruang kaki sepanjang lebih dari 60 sentimeter bagi penumpang di belakangnya. Sangat lega.
Walau demikian, seperti lazimnya pada mobil hatchback, sandaran kursi terasa tegak. Selain itu, gundukan pada bagian tengah kursi belakang membuat penumpang yang kebagian duduk di tengah ini akan merasa tidak terlalu nyaman. Paling nyaman, mobil ini hanya diisi empat orang.
Seperti pada beberapa model Honda lainnya, kursi belakang ini bisa dilipat dalam berbagai konfigurasi. Mulai dari melipat sandarannya sehingga tercipta ruangan ekstensi bagasi dengan lantai rata. Hingga melipat bagian bantalan kursi ke atas sehingga terwujud ruangan untuk menaruh barang-barang tinggi, seperti pot tanaman.
Menengok ke belakang, ruang bagasi memang tidak terlalu lapang. Namun dari percobaan yang dilakukan Kompas, bagasi ini cukup untuk menampung 1 koper berukuran besar (30 inci), 1 koper berukuran menengah (22 inci), ditambah satu atau dua backpack ukuran sedang ditumpuk di atas koper besar.
Satu catatan pada ruang bagasi ini adalah tidak adanya lapisan penutup bagian dalam. Positifnya, penumpang bisa langsung mengakses ruang bagasi dari kursi belakang. Negatifnya, orang-orang berniat jahat bisa mengintip ke dalam mobil untuk mengetahui isi ruang bagasi ini. Pastikan Anda tidak meninggalkan barang berharga di bagasi mobil ini saat harus beranjak dari mobil dalam waktu lama.
Dari segi fitur, pengganti Honda Jazz ini dilengkapi dengan sejumlah fitur teknologi modern, mulai dari cruise control, hill start assist (HSA), vehicle stability assist (VSA), 6 kantong udara, hingga fitur menstart mesin dari luar mobil (remote engine start). Dari sisi infotainment, layar sentuh berukuran 8 inci bisa dikoneksikan dengan telepon pintar melalui Apple CarPlay dan Android Auto sehingga pilihan musik favorit dan aplikasi navigasi tak perlu dikhawatirkan lagi. Satu lagi, mobil juga sudah dilengkapi 8 speaker walau kualitas suaranya masih standar.
Terakhir, dari sisi eksterior, meski varian RS ini sudah mendapatkan kelengkapan aero kit baik di bagian depan maupun belakang mobil, tetap tersisa ruang yang sangat luas untuk memodifikasi tampilan mobil. Salah satu contohnya velg standar ukuran 16 inci yang dibalut ban ukuran 185/55R16 terlihat masih terlalu kecil untuk postur mobil ini. Mengganti roda dengan ukuran yang lebih besar dan memasang side skirt, misalnya, akan mendongkrak tampilan sporty mobil ini menjadi lebih tampan lagi.