Cara Mercedes Menggaet Penggemar Baru
Mercedes-Benz Indonesia melengkapi jajaran mobil rakitan dalam negeri dengan meluncurkan sedan A 200 Progressive Line dan GLA 200 AMG. Harganya yang jadi lebih murah diharapkan memikat penggemar baru merek premium ini.
Citra Mercedes-Benz sebagai mobil elegan dan mewah untuk orang-orang dewasa mapan terus diperluas. Mereka mengenalkan jajaran A-Class yang pantas ditunggangi orang muda perkotaan. Beberapa varian lini A-Class ini dirakit di dalam negeri sehingga harganya dirasa cocok bagi yang baru mau berkenalan dengan Mercedes.
Pada Kamis (3/6/2021) hingga Minggu, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) memamerkan lini produk mereka di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta Selatan, dalam ekshibisi bernama Star Drive 2021. Selama tiga hari, ada 13 jenis mobil mereka yang mejeng di tiga lokasi di dalam area mal itu.
Pusat acaranya ada di area atrium utama yang memajang 10 mobil, misalnya keluaran anyar Mercedes-Benz C 200 AMG Final Edition, dan mobil kencang Mercedes-AMG E 53 4Matic+. Namun, yang benar-benar menjadi bintang adalah produk terbaru jajaran A-Class, yaitu Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line dan Mercedes-Benz A 200 Sedan Progressive Line.
Varian A 200 Sedan dan GLA 200 itu sebenarnya telah berseliweran di Indonesia sebelumnya. Varian GLA, misalnya, mulai hadir pada September 2020. Sementara A 200 Sedan sudah datang duluan pada akhir 2019. Namun, keduanya kala itu diimpor utuh dari luar negeri atau completely built-up (CBU). Nah, bintang di Senayan City kali itu adalah rakitan (completely knocked-down/CKD) pabrik Mercedes-Benz Indonesia di daerah Wanaherang, Bogor, Jabar.
”New A-Class Sedan dan New GLA adalah mobil kecil, namun memukau. Dengan bangga, kami mengenalkan dua produk berkualitas ini yang dibuat oleh rekan-rekan yang kami banggakan di Indonesia. A 200 Sedan melengkapi kelas sedan yang telah dirakit di Indonesia sebelumnya, seperti C-Class, E-Class, dan S-Class. GLA mewakili kelas SUV, yaitu GLC, GLE, dan GLS, yang dirakit di Wanaherang,” kata Choi Duk Jun, President Director PT MBDI.
GLA 200 dan A 200 Sedan versi CBU itu telah ludes terjual. Terhitung sejak pameran itu, peminatnya akan mendapat versi rakitan dalam negeri. ”Pemesanan sudah dibuka. Pengiriman ke konsumen akan dimulai akhir Juli atau awal Agustus ini,” kata Radite Erlangga, Department Manager Product & Pricing PT MBDI.
Perakitan di dalam negeri mengurangi harga jualnya. A 200 Sedan dijual dengan harga Rp 751 juta, sedangkan GLA 200 dibanderol Rp 761 juta. Sementara versi CBU-nya, harga A 200 Sedan adalah Rp 800 juta, sedangkan GLA 200 Rp 779 juta. Semua harga itu off the road.
Radite memastikan pengurangan harga tidak menjadikan dua produk ini dikurangi kelengkapannya. Yang tampak pada A 200 Sedan adalah penggunaan velg menjadi 17 inci, dari sebelumnya 18 inci di versi CBU. Sementara pada GLA 200, tampilannya jadi lebih sporty karena mengusung trim AMG.
Secara kasatmata, dua mobil ini masih sama dengan versi CBU dulu. Selain perubahan ukuran roda, A 200 Sedan masih menggunakan trim Progressive. Sementara pilihan menyematkan tema AMG pada GLA, kata Radite, menyesuaikan karakteristik pengguna SUV di Tanah Air, yang lebih suka dengan tongkrongan sporty.
”Baby Benz” baru
Lini A-Class dirancang Mercedes-Benz sebagai tingkatan awal (entry level) pada jajaran produk mereka. Ukurannya yang kompak membuat mobil kelas ini cocok sebagai mobil perkotaan.
Generasi pertamanya (model W168) lahir pada 1997 dengan model city car subkompak. Bentuk hatchback (W176) baru muncul di generasi ketiga pada 2013. Generasi keempat (W177) lahir pada 2018, lengkap dengan bentuk station wagon, dan menyusul juga model sedan (V177) setahun kemudian.
Bentuk sedan A 200 generasi pertama ini banyak disebut sebagai wajah baru ”Baby Benz”. Semula, julukan itu tersemat pada golongan C-Class yang lahir sejak 1994. Kala itu, dimensi sedan C-Class adalah yang terkecil sehingga dianggap sebagai entry level sebelum berkenalan dengan ”kasta” atasnya, yaitu E-Class dan S-Class.
Namun lambat laun, C-Class berkembang sedemikian rupa; lebih canggih, lebih besar, dan lebih mewah. Pengguna C-Class tak lagi dianggap sebagai ”pemula”. Sedan termurah C-Class yang masih dijual MBDI saat ini adalah C 180 Avantgarde Line dengan harga Rp 779 juta (per Mei 2021). Sementara trim tertingginya, C 300 AMG Final Edition, sudah tergolong mobil miliaran.
Bisa jadi, kelompok A-Class dimunculkan untuk mengisi ceruk pasar yang ditinggalkan C-Class. Meski tergolong ”mobil pemula”, A-Class masih terasa premium. Teknologinya tak bisa dibilang ketinggalan dibandingkan ”kakak kelasnya”.
Tetap canggih
Pada lini A-Class terbaru ini, misalnya, tersemat fitur MBUX yang memungkinan memberi perintah suara ”Hey, Mercedes!”. Fitur ini justru absen di C-Class, bahkan di trim teratasnya C 300 (W205) sekalipun.
Ruang interior A-Class pun terasa lebih modern. Layar sentuh di bagian tengah sebagai pengendali informasi dan hiburan memanjang hingga balik setir. Desain sedemikian terasa futuristik dan segar. Bentuk penyembur AC-nya dibuat menyerupai turbin, dengan pendaran cahaya yang bisa berubah-ubah di sekelilingnya. Atraktif sekali.
Jok pengemudi di GLA 200 dan A 200 Sedan baru ini diengkapi fitur kinetik. Maksudnya, ketika pengguna mengaktifkannya, beberapa bagian jok, seperti di bagian sandaran, akan ”bergerak-gerak” perlahan seperti memijat. Bayangkan ketika Anda sudah menyetir dua jam lebih di jalan bebas hambatan, lalu mengaktifkan fitur ini. Fokus berkendara diharapkan bisa kembali terjaga.
Dapur pacu kedua mobil ini pakai mesin sama, yaitu mesin 4 silinder turbo berkapasitas 1.332 cc, dengan kekuatan serupa. Mesin yang relatif kecil itu menghasilkan tenaga maksimal 163 hp dengan torsi puncak 250 Nm pada putaran mesin 1.620 hingga 4.000 rpm. Tenaga disalurkan ke roda depan dengan sistem transmisi 7 percepatan kopling ganda.
Salah satu fitur baru lainnya yang disematkan di GLA 200 ini adalah mode cuci mobil atau car wash function. Fitur ini bermanfaat jika penggunanya hendak mencuci mobil di tempat pencucian lantatur (drive-thru). Dengan sekali perintah, kaca spion otomatis terlipat, kaca jendela tertutup, sensor hujan akan nonaktif sehingga penyeka kaca (wiper) tak terpengaruh semburan air. Fitur ini diturunkan dari varian GLS, kelas SUV tertinggi.
Meski digolongkan sebagai mobil pemula, fitur parkir otomatis yang sudah jamak dipasang di kelas atas Mercedes-Benz juga dipakai di jajaran A-Class. Ya, A 200 Sedan sebagai sedan termurah di jajaran Mercedes-Benz masa kini juga bisa parkir sendiri, baik seri maupun paralel.
Sebagai informasi, A 200 model hatchback (W177) masih dijual dengan harga Rp 739 juta (off the road) oleh PT MBDI. Namun, kelas sedannya tergolong istimewa karena punya ruang bagasi lebih luas. Terlebih lagi, A 200 Sedan seperti tak punya pesaing merek lain. BMW tak punya model sedan untuk Seri 1 mereka. Sementara Audi A3 Sedan tak dimasukkan ke Indonesia.
Baca juga : All New Mercedes-Benz S-Class: Simbol Supremasi Itu Makin Berkilau
”Siapa pun yang mencari sedan sporty dengan bagasi terpisah memiliki pilihan baru dengan harga menarik. Ini memungkinkan kami untuk memikat pelanggan baru Mercedes-Benz, kata Choi Duk Jun.
Sementara bagi calon konsumen yang lebih berduit, ada pilihan lain yang menggiurkan. Pada acara Star Drive 2021 lalu, PT MBDI mempertontonkan untuk pertama kalinya di depan publik mobil performa tinggi Mercedes-AMG CLA 45 S 4Matic+ Coupe. Mobil ini juga bagian dari keluarga A-Class, tapi tenaganya jauh lebih besar (421 hp) dengan harga Rp 1,465 miliar (off the road). Mobil ini baru diimpor ketika ada pemesan.
Satu level di bawahnya, mereka menyediakan Mercedes-AMG A 35 4Matic dengan tenaga puncak 306 hp dengan harga Rp 1,265 miliar (off the road). Melihat tenaga dan harganya, konsumen dua mobil bertenaga besar ini sepertinya bukan tergolong ”pemula”. Namun, seperti layaknya semua lini A-Class, penggunanya adalah kaum muda atau yang berjiwa muda.