All New Mercedes-Benz S-Class: Simbol Supremasi itu Makin Berkilau
Sedan Mercedes-Benz S-Class generasi ketujuh akhirnya diluncurkan secara resmi di Indonesia. Sedan flagship Mercedes ini meneruskan tradisi mengusung teknologi terbaru demi kenyamanan dan keselamatan penggunanya.
Sedan Mercedes-Benz S Class yang masyhur sebagai simbol supremasi pabrikan asal Jerman ini memasuki generasi ketujuh. Mobil yang jadi pilihan banyak pemimpin dunia dan perusahaan besar ini masuk ke Indonesia, dan berencana dirakit di dalam negeri. Wujud terbarunya, S 450 4Matic Luxury, ini, juga dicitrakan pantas dimiliki kaum muda luar biasa mapan.
PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) meluncurkan S-Class terbaru dengan kode model W223 ini di salah satu ruangan bersejarah di hotel bergengsi di Jakarta, yaitu Hotel Indonesia Kempinski pada Selasa (4/5/2021) petang lalu. Hadirin dalam acara itu, yang sebagian besar adalah awak media, ditempatkan di meja khusus, dengan penyajian hidangan ala fine dining; mewah dan berkelas.
Bintang utama dalam acara itu, tentu saja, sedan saloon yang diselubungi kain hitam, yang ditempatkan di tengah-tengah ruangan, persis di bawah untaian lampu-lampu kristal. Model ternama Izabel Jahja jadi pembawa acara, terlihat anggun dalam balutan gaun merahnya.
President Director PT MBDI Choi Duk Jun, beserta jajarannya, membuka kain selubung itu. Tersingkaplah wujud sedan elegan dalam warna perak metalik, yang dinamakan High-Tech Silver. Pelek sepuluh bilah berdiameter 20 inci juga pakai kelir sama. Rasanya memang tidak perlu memakai warna mencolok untuk sebuah sedan yang tampak kokoh dan anggun ini.
“The new S-Class ini menegaskan komitmen kami untuk memproduksi kendaraan terbaik di dunia, kemewahan bertemu tingkat kenyamanan dan keselamatan tertinggi. Kami yakin S-Class akan kembali menjadi pemimpin yang tak tertandingi di kelasnya,” kata Choi Duk Jun, di hadapan para tamunya.
Sebelum acara dimulai Duk Jun sempat berbincang dengan Kompas. Dia bilang, penggemar Mercedes-Benz banyak yang menanyakan mobil ini setelah pertama kali muncul di dunia pada September 2020. Unit yang didatangkan di Indonesia diimpor utuh dari pabriknya di kota Sindelfingen, Jerman.
“Peminatnya banyak, tapi unitnya sangat terbatas. Kami sedang menyiapkan tahapan produksinya di pabrik Wanaherang (Bogor),” ujar dia yang menyebut S-Class edisi completely built-up (CBU) ini jumlahnya tak sampai dari 70 unit. Pihak MBDI mengatakan, seluruh unit awal ini sudah terpesan habis, dan akan didistribusikan ke pemesannya mulai Juni 2021.
Generasi terbaru S-Class yang ada di Indonesia saat ini adalah varian S 450 dengan wheelbase panjang dengan kode bodi V223 dalam trim Luxury. Sistem penggerak empat roda 4Matic menambah panjang namanya. Layaknya mobil Mercedes terkini, angka pada emblem tak lagi menunjukan kapasitas mesinnya.
Pada mobil ini, misalnya, angka “450” bukan berarti mesinnya 4.500 cc. Mobil ini pakai mesin enam silinder segaris 2.999 cc, dengan tenaga maksimal 367 hp, dan torsi puncak 500 Nm. “Tenaga itu sebanding dengan tenaga dari mesin 4.500 cc, walau pakai mesin (sekitar) 3.000 cc. Makanya pakai angka 450,” jelas Dennis A Kadaruskan, PR Departement Head PT MBDI.
Bercahaya terang
Sekilas, perubahan wujudnya tak terlalu kontras dengan generasi sebelumnya (W222). S-Class terbaru ini ukurannya lebih panjang (bertambah 34 milimeter), dan lebih lebar (tambah 34 milimeter). Disain muka; lampu utama, gril, dan bumper terlihat bedanya. Bentuk lampu saja, misalnya, lebih pipih dibandingkan yang dipakai oleh W222. Disain lampu belakang berubah cukup radikal, kali ini bentuknya seperti segitiga terbalik yang pipih.
Kemajuan teknologi mobil ini langsung terlihat dengan mencermati lampu-lampu luarnya. Lampu depan memakai teknologi digital light yang baru pertama kali dipakai Mercedes-Benz. Satu head lamp saja memakai tiga LED yang diarahkan oleh 1,3 juta cermin mikro, atau 1,3 juta piksel. Alhasil, dari dua lampu depan tercipta pancaran sinar dengan kepadatan 2,6 juta piksel, tak kalah dengan proyektor keluaran baru.
Dampaknya, distribusi cahaya makin presisi. Lampu jauhnya dijamin tak mengganggu pengguna jalan lain karena bisa memilih sensor mana yang bekerja. Lebih unggul lagi, cahaya lampu bisa “mencatat” angka batas maksimal kecepatan di rambu lalu lintas dan mengintegrasikannya dengan sistem pengaturan kecepatan.
Sementara lampu belakang terlihat anggun. Puluhan kotak-kotak kecil berformasi vertikal disusun sedemikian rupa di dalamnya, menyerupai lanskap gedung-gedung bertingkat di malam hari. Estetika pada detail ini mengagumkan.
Fitur terbaru, yang menjadi favorit Choi Duk Jun, adalah handle pintu yang menyatu dengan bodi atau disebut model flush. Handle itu akan otomatis menonjol keluar begitu pemegang kunci mendekati mobil. Pintu dibuka dengan menarik pegangannya, walau terasa cukup berat. Untuk menutup pintunya, penghuni mobil tak perlu menariknya keras-keras. Sistem vakum akan merapatkan pintu secara otomatis. Begitu mobil melaju, handle yang semula menonjol akan segera otomatis “bersembunyi” lagi, untuk menambah aerodinamika lajunya.
Baca juga:
Hasrat Mercedes-Benz S-Class Bagi Keselamatan
Serba layar
Kekaguman berlanjut begitu masuk kabin. Pandangan mata terpaku pada layar sentuh 12,8 inci yang dipasang dengan kemiringan sekitar 60 derajat di panel tengah kabin kemudi. Hampir seluruh pengaturan mobil dioperasikan lewat layar berteknologi OLED (organic light-emitting diode)— teknologi serupa juga digunakan iPhone generasi baru. Personalisasi pengoperasian mobil bisa diaktifkan dengan menempelkan sidik jari.
Jika memilih fungsi tertentu pada layar itu, akan ada efek balik (haptic feedback), efek yang sudah lazim di layar ponsel modern. Ragam fungsi yang bisa dioperasikan lewat layar itu membuat Mercedes-Benz mengurangi 27 tombol fisik, yang dipakai di S-Class generasi sebelumnya.
Kami mencoba memasukan data tinggi badan melalui layar tersebut. Hasilnya, kami merasakan sedikitnya ada delapan perubahan posisi pada kursi, juga batang kemudi. Penyesuaian lebih detail masih bisa dilakukan lagi, misalnya memajukan tumpuan punggung hanya dengan menggeser gambar sandaran kursi di layar.
Layar di hadapan pengemudi juga memanjakan mata dengan tampilan tiga dimensi (3D). Ini kebaruan lain yang disodorkan S-Class W223, yang semoga akan jadi standar di mobil-mobil Mercedes-Benz berikutnya.
Keelokan kabin diperindah dengan cahaya nuansa (ambient light), yang kali ini desainnya lebih dewasa, walau terasa kurang atraktif dibandingkan desain pencahayaan pada seri lain. Namun, ambient light bakal berubah menjadi warna merah sebagai peringatan jika ada obyek mendekat ketika hendak membuka pintu.
Segala kemewahan di baris depan dipertahankan hingga baris belakang, yang sejatinya jadi andalan sedan kelas ini. Lagi-lagi, ada layar sentuh tersemat di hadapan penumpang, baik di sisi kiri juga kanan. Tak cukup menambah dua layar, ada sabak elektronik (tablet) tersimpan di antara jok penumpang kiri dan kanan.
Fungsi-fungsi penting di layar utama di baris depan juga bisa dioperasikan melalui layar penumpang di belakang. Bahkan, tampilan di salah satu layar bisa diproyeksikan ke layar lainnya.
Dari video resmi keluaran Mercedes-Benz, penumpang di belakang juga bisa memberi perintah suara “Hey, Mercedes” untuk menjadwalkan rapat dan membalas surat elektronik. Penumpang di belakang—yang kemungkinan besar adalah pemilik mobil ini—tetap punya kendali penuh atas perjalanannya.
Penambahan jarak antarroda (wheelbase) sekitar 51 milimeter pada versi LWB (long wheelbase) ini memberi ruang kaki (legroom) sejauh 1.115 milimeter, alias 1 meter lebih. Ya, penumpang belakang bisa selonjoran maksimal, dan makin nyaman dengan dudukan betis yang empuk itu. Jika badan terasa penat, ada sejumlah pilihan mode pijat dari jok dengan lapisan kulit berongga (perforasi) itu.
Citra baru
Kabin belakang yang rasa-rasanya melebihi kenyamanan lounge hotel mewah ini juga dilengkapi dengan fitur dua airbag (kantung udara) yang bakal menyeruak dari sisi belakang jok di depannya jika terjadi kecelakaan. Penyematan fitur ini menambah sederet inovasi yang pernah dibukukan sedan unggulan Mercedes-Benz sejak lama.
Fitur keselamatan dan kemewahan S-Class menyimbolkan supremasi tersendiri bagi pemiliknya. Tak heran, sedan kelas ini jadi pilihan kendaraan operasional banyak pemimpin negara, dan orang kaya. Di Indonesia, sejak Presiden Soeharto hingga Joko Widodo mempercayakan mobilitasnya di dalam S-Class. Tentu saja fitur keamanan mobil kepresidenan dirancang spesial, berbeda dengan yang beredar di pasaran.
Namun lewat generasi S-Class terbaru ini, citra sebagai mobil presiden maupun pensiunan kaya raya coba diperlebar. Segmen baru ini menyasar generasi yang lebih muda, dan tentu saja tajir. Maklum, S 450 4Matic ini dijual di Indonesia dengan harga Rp 3,099 miliar.
Promosi S-Class terbaru ini di kancah global melibatkan kaum muda yang gilang-gemilang di bidangnya masing-masing. Ada penyanyi Alicia Keys, petenis Roger Federer, dan pebalap Lewis Hamilton. Dan jika melongok ke situs resminya, para model yang tampil umumnya terlihat muda dan mapan. Di Indonesia, saat peluncuran, hadir pebalap nasional Ananda Mikola sebagai salah satu tamu.