Aksen: Kado Lebaran Nyaman
Bersolek dengan pilihan busana yang nyaman tetapi elegan di hari Lebaran bisa menjadi bingkisan yang melegakan.
Untuk kedua kalinya, pandemi meruntuhkan harap untuk bercengkerama di hari raya. Semarak Idul Fitri berbatas dinding rumah. Namun, bukan berarti kehilangan sentuhan gaya. Bersolek dengan pilihan busana yang nyaman nan elegan bisa menjadi bingkisan melegakan setelah menjalankan Ramadhan di masa penuh tantangan.
Setidaknya, ini pula yang coba ditekankan desainer Ria Miranda melalui koleksi Hari Raya 2021 yang diberi tajuk Danastri. Kembali lewat peluncuran virtual diikuti peragaan busana yang ditayangkan di akun Youtube miliknya pada Kamis (15/4/2021), Ria mengajak untuk tak kehilangan asa dan bahagia di hari kemenangan kali ini.
Terinspirasi dari Suluk Tambangraras 1809, Ria mengambil akar budaya Jawa pada koleksi terbarunya. Sudah menjadi kebiasaan dalam tiap karyanya mengadopsi kekhasan motif dari berbagai daerah di Nusantara. Tahun lalu, perempuan asal Minang ini memakai budaya kampung halamannya sebagai bentuk kerinduan karena tidak bisa mudik.
”Ternyata benar, tahun ini juga enggak bisa mudik dan harus di rumah saja dengan keluarga. Sebelumnya sudah prediksi juga karena, kan, rasanya kok enggak habis-habis ini (pandemi), tahun depan bakal sama, nih,” ujar Ria.
Akan tetapi, tema kali ini dititikberatkan pada pesan cinta, kekuatan, dan kelembutan yang mampu menguarkan kenyamanan, baik untuk diri sendiri maupun orang-orang terdekatnya. ”Seperti sosok wanita Jawa yang keibuan, memiliki tutur kata yang baik, dan kesungguhan dalam mencintai. Bisa mencintai diri sendiri sebelum mencintai anak, pasangan. Self love seperti yang sering ditekankan yang memunculkan kenyamanan,” ungkap Ria.
Semula koleksi yang dikerjakan sejak tahun lalu sebelum pandemi ini memiliki desain yang bertema perayaan atau festive. Namun, dengan kondisi saat ini, ia menyadari orang-orang membutuhkan sesuatu yang nyaman dan simpel untuk dapat dikenakan. Karena itu, desainnya pun disesuaikan lebih longgar dan tak banyak detail pada delapan tampilan yang disuguhkan. Hanya ada sedikit lipit atau rimpel di beberapa sisi sebagai pemanis.
Dari tunik, gaun kaftan, kemeja, hingga celana palazzo yang dihasilkan hanya bermain motif dan warna. Motif pilihannya kali ini adalah batik Jawa sesuai dengan pilihan budaya yang mendasarinya. Hanya saja, nuansa batik dibuat lebih pop dengan warna-warna lebih cerah, seperti biru muda, merah muda, kuning muda, hijau muda, dan oranye muda.
Akan tetapi, warna cerah yang dimaksud tetap disetel tak menyilaukan dan lembut sehingga kekhasan dari seorang Ria Miranda tak hilang. Koleksi yang menggunakan bahan tencel dari serat alam yang adem berpadu dengan katun, sifon, dan satin ini juga menawarkan busana untuk pria dan anak yang dapat dijadikan seragam saat hari raya.
Kolaborasi
Jenama Cottonink dan Kami Idea yang berkolaborasi untuk koleksi Hari Raya 2021 ini juga serupa memilih tencel sebagai materi dari berbagai pakaian yang ditawarkan. Alasan kenyamanan dan ramah lingkungan menjadi landasan dua brand yang acap kali digandrungi kaum urban ini untuk memakai material ini.
”Kenapa bahan ini? Karena super adem. Tetapi, kali ini yang agak berbeda, print-nya sangat menarik, rame banget yang memang menjadi nature-nya dari Cottonink. Kalau kolaborasi seperti ini, kami memang belajar juga untuk keluar dari zona nyaman, tetapi tetap menghasilkan karya yang nyaman,” ujar salah satu founder Kami Idea, Nadya Karina.
Hal ini juga diamini salah satu pendiri Cottonink, Ria Sarwono. Warna teduh bernuansa nude dan sejumlah warna yang tak mentereng seperti biru muda, merah muda, hijau mint, coklat muda, dan mustard yang menjadi ciri dari Kami Idea dikombinasikan dengan motif print berupa gelombang air.
”Sama sih, kalau kolaborasi itu malah jadi kesempatan bisa saling infuse-kan (memengaruhi). Motif print kali ini terinspirasi dari elemen air yang menampilkan kesederhanaan, keanggunan, dan kemurnian tertinggi. Sempurna digunakan bersama keluarga di hari raya,” jelas Ria.
Sejumlah tampilan menawan dari koleksi kali ini juga diperuntukkan bagi pria dan anak-anak. Namun, busana untuk perempuan tetap lebih variatif, yakni dress kaftan berdetail serut, dress midi yang flowy, rok maxi, dan rok midi dengan detail lipit, tunik yang juga dapat dipakai sebagai shirt dress dengan kerah bulat maupun kerah biasa.
Ada pula kemeja dengan lipit di bagian bawahnya atau kemeja dengan lengan tiga perempat bergelembung di bagian bawah yang dapat dipadu dengan celana palazzo. Motifnya pun tak ragu untuk ditabrakkan, semisal motif gelombang air dengan garis-garis. ”Yang ingin tampil kasual bisa pakai ini di hari raya,” kata Karina.
Menenangkan hati
Desainer Ivan Gunawan yang juga merilis koleksi hari raya 2021 lewat jenama Mandjha dan Khalif juga mengutamakan kenyamanan dengan siluet baju yang longgar dan lebih kasual tanpa banyak detail. Begitu pula warna yang dipilihnya adalah warna-warna pastel yang manis dan nyaman di mata membingkai koleksi bertajuk Hope, Love, and Happiness.
”Karya kali ini tercipta dari situasi hati saya dari 2020 ke 2021 ini banyak sekali perjuangan dan cobaan. Hope menggambarkan harapan yang makin terang. Love karena hidup, kan, harus penuh cinta. Happiness ini gambaran agar terus memelihara bahagia yang memang hak tiap orang. Makanya, warna yang dipilih juga bukan yang kuat agar suasana hatinya juga ikut nyaman dan baik,” ungkap Ivan.
Motif yang digunakan dalam 42 tampilan busana, baik untuk pria maupun wanita, ini khusus dibuat oleh Ivan. Ia menyebut motif yang tercetak di atas sifon, katun voal, atau rajut merupakan motif eksklusif darinya. Berbagai material itu disulap menjadi gamis, tunik, kemeja, celana palazzo, celana dengan pinggang tinggi, hingga luaran yang dapat dipadukan dengan gamis maupun kemeja atau celana.
Tak hanya busana, Ivan juga menyiapkan koleksi jilbab yang dapat disesuaikan dengan baju yang ingin dikenakan. Menariknya, di beberapa tampilan terlihat aksen kerah besar dengan bentuk yang senada, tetapi berbeda motif atau warna. ”Dijahitnya terpisah, jadi bisa dipindah-pindahkan ke baju apa pun yang diinginkan,” ujar Ivan.
Bukan hanya di kalangan desainer, koleksi yang diserbu berbagai kalangan di Pasar Tanah Abang, Jakarta, beberapa waktu lalu, juga baju-baju yang lebih santai dan sederhana. Gamis, tunik, dan baju koko jelas yang diincar, tetapi rata-rata memilih tanpa ornamen manik-manik atau rumbai yang glamor. Hanya motif print atau sedikit aksen di bagian lengan, kerah, atau bagian bawah lebih diminta. Untuk warnanya, hitam, putih, biru, atau coklat muda yang disukai.
Lebaran nyaman dengan yang terdekat rasanya tetap akan berjalan. Pada akhirnya, kembali pada makna hari kemenangan dan perjalanan di Ramadhan tak berlebihan.