Toyota dan Daihatsu kembali berkolaborasi menghadirkan Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. ”Kompas” berkesempatan uji kendara perdana Toyota Raize pada Senin (3/5/2021) lalu. Inilah perkenalan awal dengan SUV mungil itu.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
Mobil baru, apalagi harga jualnya masuk kemampuan daya beli sebagian besar calon pembeli, acapkali menjadi pilihan menarik. Itu sebabnya, Kompas langsung menyambut tawaran uji perdana Toyota Raize, mobil terbaru hasil kolaborasi Toyota dan Daihatsu ini, di jalanan Jakarta.
Pada uji kendara perdana yang dilakukan pada Senin (3/5/2021) itu disediakan tiga unit mobil dari dua tipe tertingginya, yakni satu unit tipe 1.0L Turbo GR Sport CVT dan dua unit tipe 1.0L Turbo GR Sport CVT TSS.
Kompas bersama dua rekan media otomotif lain menjajal tipe GR Sport CVT. Tidak masalah, karena beberapa hari sebelum peluncuran, Kompas sudah sempat merasakan untuk pertama kalinya tipe GR Sport yang mengusung teknologi keselamatan Toyota Safety Sense (TSS) di Toyota Driving Experience di Sunter, Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Dengan protokol kesehatan ketat, pengujian jarak pendek ini dimulai dari kawasan tongkrongan anak muda MBloc di Jakarta Selatan. Dari luar, tampilan mobil berwarna perak metalik itu terkesan begitu mungil. Namun, begitu memasuki ruang kabin, ternyata ruangannya cukup lega.
Tampilan sporty terlihat saat memperhatikan eksterior bagian depan maupun belakang, seperti bumper dengan aksen gril berbentuk trapesium tebal. Sudutnya menyiku tajam dan terkesan agresif bertebaran di bagian depan. Lampu utama, lampu siang (DRL), dan lampu sein sekuensial, semuanya sudah menggunakan LED. Tak ada perbedaan tampilan antara varian Raize GR Sport CVT dan Raize GR Sport CVT TSS.
Kompas mendapat kesempatan pertama mengemudi mobil seharga Rp 244,7 juta (on the road, Jakarta) ini. Sekitar pukul 11.00, kami bergerak menuju pusat belanja Kuningan City. Tujuannya bukan untuk berbelanja, melainkan menanjak menuju area parkir lantai 13 gedung itu.
Bagi kalangan pesepeda, lokasi itu disebut Tanjakan 13. Disebut begitu karena para pesepeda tertantang ”uji nyali” gowes dari lantai dasar menuju lantai 13 yang menikung tanpa henti.
Tentu, pengujian Raize di situ untuk merasakan tenaga mesin yang dibutuhkan saat menanjak, sekaligus menguji salah satu fitur keamanan hill start assist. Selain HSA, seluruh tipe Toyota Raize sudah dilengkapi fitur keselamatan berupa rem dengan Anti-lock Braking System (ABS), Vehicle Stability Control (VSC), lampu peringatan sabuk keselamatan, sensor parkir mundur dan kamera parkir, ditambah alarm dan immobilizer.
VSC merupakan salah satu fitur yang memiliki fungsi penting dalam mendeteksi dan mencegah tergelincirnya mobil pada saat melaju kencang. Bisa mencegah roda selip dan hilangnya traksi dengan mengurangi tenaga mesin dan menerapkan gaya pengereman secara efektif pada setiap rodanya.
Memang, dibanding tipe tertinggi yang sudah dilengkapi TSS, terdapat perbedaan fitur yang cukup mencolok. Selain sudah dilengkapi 6 kantung udara (dibandingkan dua kantong udara pada tipe GR Sport CVT ini), tipe TSS dilengkapi sederet fitur keselamatan aktif.
Fitur-fitur yang disematkan pada mobil varian tertinggi seharga Rp 265,9 juta itu meliputi Pre Collision System, Adaptive Cruise Control, Front Departure Alert, Lane Departure Assist, Pedal Misoperation Control, Rear Crossing Traffic Alert, dan Blind Spot Monitoring. Bisa dibilang Toyota cukup royal memberikan fitur-fitur ini untuk mobil seharga di bawah Rp 300 juta.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, ”Teknologi TSS yang selama ini hanya disematkan di Toyota Altis masih perlu sosialisasi yang masif, bahkan mirip sosialisasi mobil listrik. Pengembangan TSS ini tidaklah mudah karena teknologi ini juga terkait dengan infrastruktur jalan di Indonesia, termasuk penerangan yang cukup untuk membantu operasional TSS.”
Performa turbo
Satu hal lagi yang menggoda dari Raize adalah pemakaian mesin berkapasitas kecil, yakni 1.0 liter, yang dilengkapi turbo. Sejak awal diluncurkan pada akhir 2019 di Jepang, mesin bensin tiga silinder dengan turbo itu sangat menggoda.
Di lembar spesifikasi dicantumkan, tenaga yang dihasilkan mesin ini sebesar 98 PS pada putaran mesin 6.000 rpm dan torsi 140 Nm pada rentang putaran 2.000-4.000 rpm. Memang tidak banyak, tetapi sudah lebih dari cukup untuk menghela SUV mungil ini.
Untuk membuktikan kemampuan turbo inilah, pengujian baru leluasa bisa dilakukan saat perjalanan dari kawasan Kuningan menuju Pantai Indah Kapuk dan Alam Sutera. Sebab, medan jalan yang dilalui sebagian besar jalan tol.
Dari akselerasi awal hingga kecepatan menengah, peranti turbo ini terasa telah menjalankan tugasnya dengan maksimal. Selanjutnya, raungan mesin khas 1.000 cc mendominasi masuk ke dalam ruang kabin.
Saat menanjak di Tanjakan 13, sejak lantai dasar menuju lantai 13, akselerasi yang dihasilkan oleh teknologi turbo terlihat seiring kenaikan rpm. Raungan mesin terdengar semakin besar begitu pedal gas mulai diinjak lebih dalam. Namun, mobil terasa enteng melahap tanjakan ini untuk ukuran mobil bermesin 1.000 cc.
Menurut Anton, teknologi turbo bukan hanya untuk mendukung akselerasi. Namun, arah yang dikembangkan Toyota lebih mendorong efisiensi dan pengurangan emisi.
Soal kelincahan, bodi yang dirancang kecil dengan panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, dan tinggi 1.635 mm terasa asyik diajak bermanuver. Raize juga terlihat proporsional dengan wheelbase 2.525 mm dan ground clearance 200 mm membuatnya aman diajak menjelajah medan non-aspal. Duduk di jok penumpang belakang terasa masih cukup nyaman dan lega.