Teknologi Hino Siap Mengantisipasi Penerapan Euro 4
Teknologi ”common rail” menjadi andalan PT Hino Motor Sales Indonesia dalam merancang kendaraan komersial. Penundaan penggunaan Euro 4 di Indonesia menjadikan Hino lebih siap memproduksi kendaraan komersial berkualitas.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Teknologi kendaraan komersial Hino siap mengantisipasi penerapan penggunaan bahan bakar Euro 4. Kualitas bahan bakar tak perlu menjadi momok karena secara teknologi, Hino sudah mengantisipasi penggunaan bahan bakar Euro 4 ataupun B30.
Namun, hingga 7 April lalu, bahan Euro 4 belum tersedia sehingga penerapan penggunaan Euro 4 ditunda hingga April 2022. Penundaan itu merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Masato Uchida, Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), dalam Ngobrol Virtual Santai bertajuk ”Common Rail Engine Persiapan Hino Menuju Era Euro 4” di Jakarta, Rabu (28/4/2021), mengatakan, ”Dalam fase ’Hino Road to Euro 4’ saat ini, berbagai pengembangan kendaraan telah kami lakukan sebagai pemain utama bus dan truk di Indonesia. Hal ini untuk memastikan kesiapan implementasi standar emisi Euro 4 tahun depan.”
Aturan Euro 4 tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O yang ditandatangani pada Maret 2017. Namun, karena pandemi Covid-19, peraturan ini ditunda hingga April 2022.
Hino sebagai market leader medium duty truck di Indonesia selama lebih dari 20 tahun selalu memberikan teknologi terbaiknya melalui kendaraan-kendaraan yang tangguh, kuat, dan terkenal mampu melewati medan ekstrem sekalipun. Salah satu bukti Hino sebagai pemain utama dalam kendaraan komersial adalah ketika tahun 1995, Hino Motors Limited (HML) Japan menjadi produsen kendaraan komersial pertama yang mengembangkan teknologi common rail di dunia.
Saat ini, Hino Indonesia merupakan salah satu basis produksi Hino di dunia. Sejak tahun 2010, Hino Indonesia telah mengekspor kendaraan utuh berupa truk ke sejumlah negara di ASEAN dan Amerika Latin. Produk yang sudah berstandar emisi Euro 4 yang bermesin common rail diekspor ke Filipina dan Vietnam.
Di Indonesia, Hino memperkenalkan teknologi mesin common rail sejak tahun 2012. Saat ini, beberapa model truk dan bus Hino yang bermesin common rail sudah menjadi andalan para pebisnis di Indonesia, seperti Hino Ranger FM 285 JD untuk dumptruck, Ranger FL 245 JN dan FM 350 TH untuk kargo, serta Hino bus RN 285.
Kendaraan ini sudah menggunakan sistem akumulator tekanan bahan bakar yang disebut common rail. Artinya, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar oleh injektor yang dikontrol secara elektronik. Kerja injektor menentukan jumlah dan waktu bahan bakar yang diatur oleh komputer mesin atau ECU. Kombinasi inilah yang digunakan untuk meningkatkan kerja mesin diesel.
Mesin injeksi common rail memungkinkan dalam mengontrol emisi dan konsumsi bahan bakar. Tenaga yang dihasilkan pun menjadi lebih baik. Mesin dengan teknologi common rail dapat memberikan lebih banyak tenaga ke kendaraan dan mengonsumsi lebih sedikit bahan bakar serta menghasilkan lebih sedikit emisi.
After Sales HMSI Irwan Supriyono mengatakan, pemerintah mendorong penggunaan Euro 4 bertujuan agar emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan komersial menjadi lebih baik. Sebagai produsen, tentu berupaya keras menciptakan teknologi yang sesuai standar Euro 4.
”Untuk bahan bakar nabati B30 sebetulnya tidak jelek-jelek amat. Pelumasannya juga baik. Namun, apakah layak digunakan untuk kendaraan Hino? Tentunya, kami melihat betul agar komponen mesin juga perlu diantisipasi supaya komponen di dalamnya tidak karatan atau terkikis,” ujar Irwan.
Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer HMSI, mengatakan, Hino telah menyiapkan perangkat komponen teknologi yang telah mengantisipasi bahan bakar baik Euro 4 maupun B30. Tidak hanya di produk truk, tetapi juga bus.
Bahkan, Hino berkomitmen untuk fokus pada operasional konsumen supaya tidak terganggu di lapangan. Karena itu, selain pelatihan secara langsung, terutama kepada pengemudi untuk mengenal sistem common rail, HMSI pun menyiapkan situs yang dapat diakses dengan mudah oleh pelanggannya.