Sebanyak 39 Persen Pemilik Mobil Terpaksa Jual Mobilnya Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 membuat kondisi finansial sebagian masyarakat terganggu. Penjualan aset, termasuk mobil, menjadi pilihan masyarakat. Demikian hasil riset laman jual beli mobil bekas, OLX Autos.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 diam-diam berimbas serius pada kepemilikan mobil. Berdasarkan riset, sebanyak 39 persen responden pemilik mobil terpaksa harus menjual mobilnya dengan alasan kebutuhan mendesak untuk keperluan keluarga. Kebutuhan dana segar ini menyebabkan banyak pemilik mobil ingin mencari solusi cepat.
Johnny Widodo, CEO OLX Group Indonesia, memaparkan hasil riset OLX Autos bertajuk ”Individual Seller Segmentation” dalam Buka Bareng Media secara virtual di Jakarta, Kamis (22/4/2021). Riset tersebut dilakukan terhadap 500 responden yang menjual mobilnya melalui OLX Autos. Pandemi ini menyebabkan mereka sangat membutuhkan tambahan dana sehingga melepas aset yang mereka miliki, tidak terkecuali mobil.
Selain alasan kebutuhan mendesak, sebanyak 29 persen responden menjual mobilnya untuk peningkatan dan mempunyai keinginan untuk memiliki mobil yang lebih baik dari mobil sebelumnya. Sisanya, 32 persen responden, masih mempertahankan mobil lamanya.
Johnny menjelaskan, selama proses melepaskan asetnya, para pemilik mobil itu menghadapi berbagai tantangan, antara lain, sebesar 36 persen penjual menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menjual mobilnya. Bahkan, sebesar 57 persen penjual memiliki kendala saat proses negosiasi, seperti tidak mencapai kesepakatan ataupun kecocokan harga.
Di lain sisi, hasil riset OLX Autos juga memperlihatkan, sebesar 58 persen pembeli hanya memiliki anggaran terbatas. Ada juga 38 persen pembeli yang belum bisa menemukan mobil yang cocok untuk kebutuhannya.
”Industri mobil bekas ternyata masih menyimpan potensi yang besar. Data kami menunjukkan masyarakat masih memprioritaskan faktor keamanan bertransaksi (saat jual beli mobil bekas),” kata Johnny.
Berbagai faktor
Dalam riset ini juga terungkap berbagai faktor yang membuat konsumen tetap membeli mobil bekas. Sebesar 31 persen responden, misalnya, mengaku mencari mode transportasi yang aman karena orang sudah mulai banyak beraktivitas normal. Sebagian masyarakat belum leluasa untuk naik kendaraan umum di tengah pandemi ini.
Kemudian, sebesar 28 persen responden mencari mobil yang usianya masih terbilang baru. Hal ini menunjukkan mulai terlihatnya sentimen positif pada konsumen, serta keadaan ekonomi yang sudah mulai membaik.
Pandemi Covid-19 yang terjadi selama setahun terakhir memang memengaruhi pergerakan industri mobil bekas. Kendati sempat mengalami penurunan, pasar mobil bekas di awal tahun ini masih menunjukkan optimisme. Kini, penjualan mobil bekas juga mendapat tantangan karena adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru.
Dalam kesempatan ini, OLX Autos meluncurkan kampanye #GampangnyaPasti, yang membantu pelanggan menjual serta menemukan mobil bekas berkualitas terbaik secara lebih mudah. Kampanye tersebut menghadirkan artis Baim Wong. Bahkan, Baim Wong dengan lugas bercerita soal mobil pertamanya dan bagaimana dia akhirnya harus menjual mobil pertamanya tersebut untuk sebuah kebutuhan.
Sandy Maulana, Head of Brand OLX Indonesia, mengatakan, OLX Autos berkomitmen untuk membuat penjualan dan pembelian mobil bekas menjadi lebih gampang. Terlebih, OLX Autos sudah memiliki 100 lokasi inspection center di sembilan kota besar di Indonesia yang siap melayani masyarakat memeriksa kondisi mobil bekas yang dijual.
Bahkan, OLX Autos juga memiliki dealer untuk jual beli dan tukar tambah serta beberapa dealer resmi yang tersebar di wilayah Jabodetabek. ”Selain itu, campaign ini juga diluncurkan sebagai bentuk solusi dari keluhan pelanggan yang menginginkan kemudahan, kenyamanan dan yang masih kesulitan melakukan transaksi,” kata Sandy.
Dalam sejarahnya, OLX Autos adalah nama baru dari situs BeliMobilGue.co.id yang berdiri sejak April 2017. Layanan jual mobil daring ini memungkinkan pelanggan untuk menjual mobil secara instan ke jaringan yang terdiri lebih dari 4.000 mitra dan serta memiliki 100 inspection center di delapan wilayah kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Medan.