Perhelatan Indonesia International Motor Show Hybrid 2021 bakal menjadi benchmark penyelenggaraan pameran otomotif di masa pandemi. Kemunculan sejumlah mobil listrik baru di pameran ini layak menjadi sorotan tersendiri.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI dan STEFANUS OSA TRIYATNA
·6 menit baca
Perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021, yang berakhir Minggu (25/4/2021) ini, jadi ajang kesigapan agen pemegang merek merespons Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Sejumlah mobil bertenaga listrik murni (BEV) didatangkan untuk menjawab peraturan tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai itu.
Salah satu poin dalam peraturan itu adalah ketersediaan hingga dua juta unit kendaraan bermotor berbasis baterai pada 2025. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, ketika mengunjungi pameran di Jakarta International Expo ini, menyampaikan, pemerintah menginginkan Indonesia bisa menjadi negara unggulan dalam industri otomotif berbasis listrik dalam waktu dekat (Kompas, 23/4/2021).
Presiden Joko Widodo membuka pameran yang juga berlangsung secara daring ini dari Istana Merdeka pada Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 10.00. Kurang dari lima jam setelah presiden menyampaikan harapan-harapannya, PT Sokonindo Automobile sebagai agen pemegang merek DFSK bersiap mengenalkan mobil bertenaga listriknya yang memakai bahasa Indonesia, yaitu Gelora E.
Mobil berjenis minibus itu dipajang di booth DFSK di Hall A, JIExpo. Perangkat pengisi daya listrik diletakkan di samping mobil yang siap dikirimkan ke konsumen mulai Agustus 2021 ini. CEO Sokonindo Alexander Barus mempresentasikan keunggulan mobil listrik itu di hadapan 30 perwakilan perusahaan komersial di Indonesia.
”DFSK siap melaju memasuki era kendaraan listrik di Indonesia, secara aktif mengikuti seruan pemerintah dalam pengembangan kendaraan listrik dan membawa produk kendaraan listrik yang baik ke pasar Indonesia. Ini momen bersejarah bagi segmen kendaraan listrik komersial di Indonesia,” kata Alexander dari podium.
Dia menjelaskan, Gelora E dirancang sebagai mobil operasional perusahaan. Tipe minivan bisa diisi kursi tujuh penumpang sebagai mobil antar-jemput karyawan. Sementara tipe blind van punya luas kargo 4,8 meter kubik yang layak sebagai angkutan logistik.
Daya jelajah baterai dalam kapasitas penuh diklaim bisa mencapai 300 kilometer menurut siklus uji NEDC. Pengguna minibus listrik ini diyakinkan bisa menghemat pengeluaran operasional (bahan bakar dan perawatan) lebih rendah 60 persen dibandingkan mobil berbahan bakar minyak.
Meski digadang-gadang lebih irit biaya, DFSK Gelora E dijual dengan rentang harga Rp 480 juta sampai Rp 520 juta per unit. Angka itu tergolong mahal untuk kelas kendaraan niaga—meski fitur kenyamanan mobil ini cukup lengkap. Penyebabnya, kata Alexander, adalah bea masuk yang relatif tinggi bagi mobil impor utuh (CBU) seperti Gelora E ini.
”Semestinya ada insentif khusus dari pemerintah untuk mobil listrik golongan niaga. Pengguna mobil listrik di Indonesia saat ini masih sedikit, dari kalangan kelas atas. Nah, ini kami bawa mobil listrik niaga agar masyarakat umum bisa menikmati juga. Dengan begitu, ekosistem kendaraan listrik lebih cepat tumbuh,” kata Alexander.
Dia melanjutkan, Sokonindo telah membangun pabrik perakitan di Cikande, Serang, Banten, yang telah memproduksi jenis SUV perkotaan Glory 580. Menurut rencana, pabrik itu juga akan memproduksi kendaraan listrik jika ekosistemnya sudah makin kuat. Ekosistem yang kuat pantas digarisbawahi.
Mobil laris
DI ajang IIMS Hybrid 2021 ini, dua merek otomotif yang lahir di Eropa, yaitu Renault dan Morris Garage (MG) juga memperkenalkan mobil bertenaga baterai murni. Bedanya, dua pabrikan ini mengenalkan mobil kendaraan pribadi. Prestige Renault Indonesia menjagokan Renault Zoe, sedangkan MG Motor Indonesia dengan MG ZS EV. Keduanya berkapasitas lima penumpang.
Kehadiran MG ZS EV memberi pilihan kendaraan berukuran kompak berkapasitas baterai 44,5 kWh dengan daya jelajah 335 km. Menurut Donald Rachmat, General Director MG Motor Indonesia, kehadiran mobil ini mengajak masyarakat Indonesia turut ambil bagian dalam penggunaan energi hijau terbarukan, yang aman bagi lingkungan.
Sejumlah penikmat otomotif dalam negeri menduga mobil MG ZS EV akan berhadapan langsung dengan Hyundai Kona Electric, yang sama-sama tergolong SUV berukuran kompak. Sayangnya, pabrikan asal Korea yang sudah mulai memasarkan mobil-mobil listriknya itu tak ikut pameran ini.
Pihak MG Motor belum membeberkan harga jual mobil yang berlimpah fitur berkendara ini. Meskipun begitu, mereka mengklaim mobil listrik mereka telah dicoba oleh tak kurang dari 700 orang selama pameran berlangsung. Pengunjung sepertinya antusias menunggu jadwal peluncuran mobil ini secara resmi.
Di luar negeri, MG ZS EV tergolong laris. ”Di Inggris mobil ini dipesan 1.000 unit dalam waktu dua minggu. Di India, laku sebanyak 2.800 unit dalam sebulan. MG ZS EV menjadi mobil terlaris ketujuh di Eropa pada pengujung 2020,” kata Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia.
Renault Zoe juga disebutkan menjadi salah satu mobil terlaku di Eropa. Prestige Renault Indonesia (PRI), salah satu dealer mobil merek Renault, mengklaim, mobil ini menandai kesiapan mereka dalam menggenjot pasar otomotif yang lesu akibat dampak pandemik Covid-19.
Renault Zoe, yang hadir dalam warna ungu di pameran, memakai baterai berkapasitas 52 kWh, lebih besar dibandingkan dengan MG ZS EV. Oleh karena itu, klaim jarak tempuh dalam kondisi baterai terisi penuh bisa lebih jauh, yaitu 394 km.
Direktur PRI, Ruby Adeline, dalam spesifikasi tertentu, jok dan sabuk pengaman Zoe ini menggunakan 100 persen bahan daur ulang. Tentu ini menjadi sentuhan menarik bagi mereka yang memiliki kepedulian pada lingkungan. Kabinnya juga dihiasi lapisan krom dan sejumlah ruang penyimpanan.
Ruby berharap, kehadiran Renault Zoe di pameran IIMS ini akan semakin memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia. Meskipun begitu, PRI belum mengumumkan harga jual mobil ini.
PT Toyota Astra Motor pun tak mau ketinggalan memajang dua mobil bertenaga listrik murni (battery electric vehicle/BEV) berukuran imut di sudut booth mereka yang berhiaskan tulisan neon ”Electrification”. Dua mobil mini itu adalah Toyota COMS berkapasitas satu orang, dan Toyota C+pod untuk dua orang.
”Toyota berkomitmen memopulerkan teknologi elektrifikasi kepada masyarakat luas agar pemahaman masyarakat terhadap teknologi elektrifikasi juga meningkat,” kata Wakil Presiden Direktur TAM, Henry Tanoto.
Sayangnya, dua mobil itu hanya untuk dipertontonkan, tidak bisa dicoba, dan belum dijual. Hingga kini, dua mobil itu hanya bisa dicoba di kawasan ekowisata Nusa Dua, Bali. Di sana, Toyota menyiapkan 30 unit mobil, yang terdiri dari 20 unit Toyota COMS, 5 unit Toyota C+Pod, dan 5 unit Toyota Prius PHEV (bertenaga hibrida dari motor listrik dan mesin bensin).
Di sisi lain, importir umum Prestige Motorcars tak mau kalah dengan mempertontonkan jajaran mobil listrik murni untuk golongan berduit keluaran Tesla, yaitu Tesla Model S, Tesla Model 3, Tesla Model X, dan mock up Tesla Cybertruck.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Prestige Motorcars Rudy Salim mengatakan, pihaknya telah membuka inden Tesla Cybertruck dan Tesla Model Y pada pameran ini. ”Khusus untuk Tesla Cybertruck sudah bisa dipesan dengan DP (down payment, uang muka) Rp 100 juta dan unitnya akan di-delivery tahun depan,” papar Rudy.
Demikian juga dengan Tesla Model Y, yang disebut-sebut sebagai versi mini dari Tesla Model X, sudah bisa dipesan pada pameran IIMS Hybrid 2021 ini. ”Tesla Model Y akan delivery awal tahun depan,” ungkapnya.
Tidak hanya mobil, berbagai jenis sepeda motor listrik pun bisa dilihat pengunjung di ruang pamer Hall C JIExpo Kemayoran.
Melalui pameran selama sepuluh hari ini, para agen pemegang merek ataupun importir umum telah menyerukan kesiapan mereka dalam meramaikan elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Kelengkapan infrastruktur, seperti stasiun pengisian listrik, maupun stasiun penukaran baterai untuk sepeda motor listrik, harus dihela lebih cepat lagi. Insentif lain untuk menekan bea masuk kendaraan niaga bertenaga listrik juga perlu dipertimbangkan. (HEI/OSA/DHF)