Dua Produk Hino Ramaikan Pasar Kendaraan Komersial
PT Hino Motors Sales Indonesia meluncurkan dua produk terbaru sekaligus, yaitu ”medium duty truck” Hino Ranger FLX 260 JW (8×2) dan bus Hino R 260 AS (Air Suspension). Dua produk ini diklaim mendukung program Zero ODOL.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Dua produk terbaru Hino berupa model medium duty truck Hino Ranger FLX 260 JW (8x2) dan bus Hino R260 AS (air suspension), secara resmi, Selasa (6/4/2021), diluncurkan PT Hino Motors Sales Indonesia di Hino Total Support Center, Jatake, Tangerang, Banten.
Presiden Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Masato Uchida, dalam peluncuran secara daring maupun luring, mengatakan, ”Efisiensi logistik dan ekosistem yang terintegrasi sangat dibutuhkan untuk Indonesia agar dapat terus bersaing dengan negara lain. Untuk itu, sebagai market leader medium duty truck di Indonesia, Hino ingin turut membantu memperlancar arus logistik dengan produk yang terbaik, atau biasa kami sebut best fit product.”
Hino Ranger FLX 260 JW 8x2 memiliki bodi ekstra panjang hingga 9,7 meter. Pendistribusian beban dirancang lebih merata agar mampu membawa muatan yang maksimal secara lebih stabil dan kuat. Selain itu, dengan memiliki empat sumbu roda, truk ini juga merupakan solusi bagi pebisnis untuk memaksimalkan keuntungan, tetapi tetap sesuai dengan regulasi mencegah overdimension, overloading (ODOL).
Masato mengatakan, truk ini ditujukan untuk pasar logistik atau kargo karena dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional dengan kapasitas volume dan muatan lebih besar sehingga pengiriman barang dapat dimaksimalkan dengan sekali pengiriman.
Secara spesifikasi, truk ini memiiliki panjang 11,950 mm dengan wheelbase 1.850 + 3.880 + 1.350 milimeter dan GVW (gross vehicle weight, berat kendaraan ditambah muatannya) 32 ton. Hino Ranger FLX 260 JW dilengkapi dengan Full Air Brake System agar kendaraan dapat mengerem dengan maksimal.
Truk ini sudah dilengkapi kamera belakang untuk membantu pengemudi melihat kondisi di bagian belakang kendaraan. Ini merupakan pengaman saat parkir atau berjalan mudur. Sementara side under mirror membantu melihat area di bagian yang tidak terjangkau pandangan pengemudi atau blind spot.
Santiko Wardoyo, COO sekaligus Direktur HMSI, menjelaskan, bagi pengemudi, untuk mengurangi kelelahan ketika berkendara, Hino Ranger FLX 260 JW ini telah dilengkapi dengan kursi pengemudi dengan suspensi udara yang meningkatkan kenyamanan bagi pengendaranya.
Selain itu, menurut Santiko, mencermati fokus Pemerintah Indonesia dalam pembangunan infrastruktur beberapa tahun ini, Hino pun tergerak untuk berkonstribusi sesuai regulasi pemerintah. Sejumlah ruas jalan tol di Tanah Air yang mencapai ribuan kilometer saat ini sudah beroperasi dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan sangat mendukung efisiensi logistik.
Dalam rangka mendukung ekosistem logistik, baik barang maupun penumpang, dua kendaraan terbaru ini juga sudah dilengkapi fitur Hino Connect, yaitu sistem telematika untuk membantu kinerja operasional bisnis pelanggan. Dengan fitur ini, lokasi kendaraan akan terdeteksi melalui GPS dan ada rekaman catatan operasional kendaraan, pengingat waktu servis dan aturan pemakaian kendaraan.
”Hino Ranger FLX 260 JW ini merupakan bentuk dukungan Hino kepada pemerintah untuk program zero ODOL. Truk ini memiliki pembagian beban merata ke seluruh sumbu roda yang ada sehingga mengurangi berat hanya pada satu titik tumpuan tertentu ke jalan,” kata Santiko.
Kerja sama karoseri
Sementara untuk bus Hino Bus R 260 AS, HMSI masih menjalin kerja sama dengan perusahaan karoseri Adiputro yang telah berjalan cukup lama. Bus ini dibekali mesin tangguh yang mampu menghasilkan tenaga 260 PS dan torsi puncak 745 Nm pada putaran mesin 1.500 rpm. Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi 6 percepatan
Kelebihan utama bus ini terletak pada sistem suspensi yang sudah menggunakan wideair suspension. Peningkatan teknologi ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan konsumen terhadap transportasi yang nyaman bagi penumpang, terutama dalam menempuh jarak jauh.
Masato Uchida mengungkapkan, bus ini merupakan kolaborasi pengembangan antara Hino dan Adiputro. Proses produksi air suspension dan kendali mutu (quality control) telah disesuaikan dengan standar Hino.
Bus ini telah dilengkapi dengan leveling valve untuk menyamakan ketinggian air bag pada suspensi udara kiri dan kanan sehingga membuat operasional kendaraan dapat lebih stabil dan nyaman. Kendaraan juga dilengkapi tuas pengatur ketinggian (height leveling valve air bag) secara elektrik agar bumper depan dan belakang tidak terbentur jalan.
Direktur SaranaTransportasi Jalan Kementerian Perhubungan Rizal Wasal mengapresiasi kolaborasi Hino dan Adiputro tersebut dalam pengembangan alat transportasi ini. Diharapkan, semua pihak sama-sama mendukung program zero ODOL supaya tidak terjadi lagi produk yang melanggar aturan di jalanan.
Santiko mengakui, banyak perusahaan otobus yang mengkhawatirkan armadanya mogok atau mengalami kecelakaan di jalan. Menyiasati hal ini, Hino kini membuka Hino Customer Web Learning System, fitur daring untuk memudahkan perusahaan mendapatkan pelatihan bagi pengemudi dan mekanik mereka. ”Untuk metode pelatihan ini pun Hino sudah bekerja sama dengan KNKT dan Kemenhub,” ujar Santiko. (OSA)