logo Kompas.id
Gaya HidupSeniman Tato, Tarian Jemari di...
Iklan

Seniman Tato, Tarian Jemari di Kanvas Hidup

Menato sama halnya dengan melukis. Bedanya, kanvasnya hidup. Lukisan berdimensi datar, sementara tubuh manusia multidimensi. Lebih sulit, tetapi lebih menantang. Begitu kata penato.

Oleh
FRANSISCA ROMANA NINIK dan DWI AS SETIANINGSIH
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KxMFfaGd7zIk8EpldqssgvARN5M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210330MYE24_1617361690.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Ferdy sedang menato pelanggannya di Lawless Tattoo, Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Tubuh, bagi para seniman tato, serupa kanvas. Di sana tertuang kreasi, ekspresi, sekaligus apresiasi atas keunikan dan keindahan seni rajah tubuh. Tak sekadar profesi, ada esensi dalam sebentuk tato yang mendorong mereka untuk terus menggerakkan jemari, mengukir cerita dan makna di atas kulit.

Baru pada pertengahan Maret 2021 ini, Aman Durga Sipatiti bisa membuka kembali studio tato miliknya di Berlin, Jerman, setelah penutupan wilayah total untuk kedua kalinya akibat pandemi Covid-19. Sebagai seniman tato tradisional Indonesia, kliennya banyak datang dari luar kota atau luar negeri. Pandemi membuat orang masih segan bepergian.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000