Penjualan Mitsubishi Fuso ditargetkan kembali merebut pangsa pasar 48,1 persen pada 2021. Mereka yakin target bisa dicapai karena kebutuhan truk niaga diprediksi meningkat.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), menargetkan pangsa pasar tahun 2021 sebesar 48,1 persen dengan penjualan sebanyak 31.220 unit. Walaupun besaran pangsa pasar ini sama dengan pada tahun 2020, secara kuantitas penjualan pada tahun lalu hanya sekitar 24.000 unit.
Seperti diketahui, pasar otomotif kendaraan komersial secara nasional tahun 2020 memang menurun tajam akibat pandemi Covid-19. Bahkan begitu beratnya penjualan, KTB hanya mampu membukukan penjualan model medium duty truck (MDT) sebanyak 1.742 unit atau meraih 22,4 persen pangsa pasar.
Direktur Penjualan dan Pemasaran KTB Duljatmono dalam media gathering Mitsubishi Fuso secara virtual di Jakarta, Selasa (30/3/2021), mengatakan, ”Yang pasti, tahun ini pengendalian Covid-19 belum sepenuhnya tuntas. Untuk itu, tantangan berat adalah meningkatkan penjualan untuk mengejar target penjualan model MDT. Tahun 2021, kami menargetkan model MDT sebesar 26 persen atau setara 2,760 unit.”
Menurut Duljatmono, butuh usaha kuat untuk meningkatkan penjualan model MDT. Namun, KTB meyakini besarnya target itu bisa dicapai melalui produk andalannya, yaitu Mitsubishi Fighter.
Pasar diprediksi meningkat karena kebutuhan truk logistik menunjukkan tren kenaikan. Selain itu, perusahaan perkebunan mulai memberikan kontribusinya dalam mencari truk-truk yang tangguh dan memiliki daya angkut besar. Lagi pula, tahun 2021 diprediksi menjadi timing recovery ekonomi Indonesia.
Naoya ’Rocky’ Takai, Presiden Direktur KTB, mengatakan, KTB akan tetap bersikap positif, fokus mencapai target pangsa pasar tinggi seperti tahun 2020. ”Kami akan menghadirkan serta memperkuat solusi digital melalui integrasi data dari berbagai sistem digital yang kami miliki, seperti Runner Telematics, Dealer Management System (DMS), serta berbagai sumber lain terkait data informasi pelanggan. Kami ingin menjadi partner yang lebih dekat kepada pelanggan dan menyediakan layanan profesional,” katanya.
KTB memprediksi permintaan pasar kendaraan niaga tahun 2021 meningkat 30 persen atau setara dengan kuantitas 64.900 unit. Hal ini berdasarkan pada kondisi terkini pasar otomotif. Meski pandemi Covid-19 masih akan berlanjut pada 2021, KTB berharap permintaan pasar akan membaik.
Pada kesempatan itu, KTB menginformasikan kerja samanya dengan Kementerian Perhubungan melalui penguatan sistem Runner Telematics terhadap regulasi Kemenhub PM No 60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan.
Alexander Hilmi Perdana, Kepala Subdirektorat Angkutan Barang Direktorat Angkutan Jalan, Kementerian Perhubungan, menjelaskan, sampai saat ini Mitsubishi Fuso masih menjadi satu-satunya brand kendaraan niaga yang sudah siap mendukung Kemenhub dalam mewujudkan manajemen lalu lintas yang baik. Diharapkan hal ini dapat meningkatkan keamanan di jalan melalui sistem Runner Telematics.
Secara teknis, parameter sistem GPS diatur dalam regulasi KP 2081/AJ801/DRJD/2019 tentang Petunjuk Teknis Alat Pemantau Pergerakan Kendaraan secara Elektronik pada Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dan KP 3211/AJ.202/DRJD/2020 tentang Petunjuk Teknis Sistem Pemosisi Global pada Angkutan Barang Khusus.
Adapun parameter yang harus dimiliki adalah pengawasan kendaraan secara realtime, monitor kecepatan dan lokasi kendaraan pada peta, info lokasi keberangkatan dan kedatangan kendaraan, info rute, titik angkut/titik kirim, dan pembatasan wilayah secara digital. Selain itu, ada paramater lain, yakni lama waktu berkendara, jarak berkendara, durasi berhenti atau mengemudi, lama waktu mesin beroperasi, peringatan pelanggaran batas kecepatan, manajemen aset, dokumen kendaraan, dan manajemen pengemudi.
Perangkat ini juga mendeteksi rekam jejak rute yang dilalui, info volume BBM dalam tangki, dan info durasi kendaraan dalam keadaan diam. Semua fungsi tersebut tersedia dalam sistem Runner Telematics yang dapat diakses oleh sistem Kemenhub.
KTB juga senantiasa menyosialisasikan teknologi common-rail kepada pelanggan, untuk memastikan FUSO siap menghadapi Euro4. Fighter, produk MDT dari Mitsubishi Fuso, yang sudah dilengkapi mesin common-rail menerima banyak feedback positif dari pelanggan.
Common-rail merupakan prasyarat implementasi Euro4, dengan konsumsi bahan bakar efisien dan dapat meningkatkan kenyamanan pengemudi sehingga lebih aman. Sejak diperkenalkan pada 2019, penetrasi Fighter telah mencakup hampir seluruh wilayah operasional di Indonesia. Area penetrasi tertinggi adalah Sumatera, diikuti Kalimantan.
Selama masa transisi, KTB akan mempersiapkan infratruktur yang dibutuhkan, terutama pada kesiapan operasional dealer, sehingga ketika Euro4 diimplementasikan, KTB siap memberikan dukungan penuh kepada pelanggan.
Kemenhub masih menyayangkan begitu banyak truk yang memiliki daya angkut melebihi kapasitas. Aturan over dimension over loading (ODOL) akan terus ditegakkan. Bahkan Kemenhub akan menindak secara langsung di lapangan.