Canon EOS C70, Gerbang Menuju Kelas Sinema
Beranjak dari ide kamera yang ringkas dan ringan dibawa ke mana saja, tetapi memberikan kualitas gambar sekelas sinema, inilah yang ditawarkan kamera digital sinema Canon EOS C70.
Beranjak dari ide kamera yang ringkas dan ringan dibawa ke mana saja, tetapi memberikan kualitas gambar sekelas sinema, inilah yang ditawarkan kamera digital sinema Canon EOS C70.
Kamera ini merupakan gabungan antara bentuk bodi kamera mirrorless seri EOS R untuk fotografi dan berbagai fitur yang ada di jajaran kamera seri Cinema EOS pendahulunya.
Bodi kamera menduplikasi kontur bodi kamera mirrorless seri Canon R5 yang kompak. Hasilnya adalah kamera yang ringkas, berbobot 1,17 Kg dengan dimensi 130,2 x 160 x 115,9 mm. Mengoperasikan kamera ini menjadi tidak terlalu rumit dan cukup familier bagi para videografer yang terbiasa dengan bentuk kamera mirrorless untuk perekaman video.
Bodi yang lebih kecil dan lebih ergonomis dengan LCD monitor layar sentuh berukuran 3,5 inci vari angle membuat Canon EOS C70 ini lebih ringkas dalam aplikasi menggunakan berbagai aksesori, seperti mini slider, gimbal, dan bahkan memungkinkan juga untuk drone.
Kamera sinema ini menggunakan lensa seri RF baru, lensa yang digunakan kamera mirrorless seri R. Namun, dengan menggunakan adapter lensa EF-EOS R 0.71x speedbooster, lensa-lensa seri Canon EF lama yang biasanya dipakai kamera DSLR, dapat digunakan kembali di kamera ini. Adapter ini juga dapat digunakan untuk lensa-lensa kelas sinema lain, seperti seri Prime maupun Cine Servo.
Canon EOS C70 yang diluncurkan bulan September 2020, ini menggunakan sensor Super 35mm DOG (Dual Gain Output) berukuran 26,2 x 13,8 mm, sama dengan kamera sinema Canon C300 Mark III. Sensor ini memiliki rentang dinamis hingga 16 stop untuk rekam video resolusi 4K dengan ruang warna 4:2:2 (10-bit).
Sensor tersebut didukung prosesor gambar DIGIC DV7 yang berkemampuan merekam resolusi 4K dalam durasi panjang, bahkan dalam kecepatan bingkai tinggi 120 fps. Prosesor ini juga menjaga stabilitas gambar dengan sistem elektronik dan perekaman file proxy untuk mempermudah proses editing di tahapan pascaproduksi.
Kamera ini menyediakan spesifikasi pengambilan gambar resolusi 4K (4.096 x 2.160) dalam XF-AVC, 4:2:2 10-bit, All-Intra 410 Mbps 30 fps dan Long GOP hingga 60 fps 260 Mbps, tanpa cropping (pemotongan gambar).
Kamera ini tidak saja bisa bekerja pada sensor Super 35 mm, tetapi juga dapat bekerja pada mode sensor Super 16 mm. Memang dalam mode Super 16 mm ini gambar yang direkam akan mengalami pemangkasan (crop). Kamera dapat merekam gerak lambat hingga 120 fps dalam Super 35 mm dan 180 fps pada mode Super 16 mm.
Untuk mengejar kecepatan autofokus, kamera ini dilengkapi Dual Pixel CMOS AF dan EOS iTR AFX dengan fitur intelligent tracking dan recognition system yang dikembangkan bersama dengan face detection AF untuk meningkatkan kinerja pelacakan obyek fokus secara cepat.
Walau banyak mengadopsi teknologi kamera sinema C300 Mark III dan teknologi kamera mirrorless fotografi, Canon C70 ini tidak dilengkap kemampuan merekam video berformat RAW secara internal dan tidak menyediakan koneksi SDI (Serial Digital Interface).
LCD monitor dengan teknologi layar sentuh pada kamera sinema EOS Canon EOS C70.Untuk pengambilan gambar pada siang hari dengan cahaya berlebihan, kamera ini juga sudah dilengkapi dengan sistem filter ND internal 2 hingga10 stop yang bekerja secara mekanis. Rentang kepekaan cahaya ISO 100 - 102.400 (1 stop - 1/3 stop).
Kamera ini memiliki 4 saluran audio. Selain terdapat mikrofon internal, tersedia juga dua koneksi mikrofon eksternal jenis XLR Mini dan satu terminal mikrofon dengan jack 3,5 mm. Kepekaan tinggi rendah suara dapat diatur secara manual maupun otomatis.
Untuk menyimpan data rekaman, terdapat dua slot kartu memori jenis SD Card. Dua kartu memori dapat digunakan secara bersamaan pada saat merekam gambar dengan data format yang berbeda. Jenis kartu memori yang direkomendasikan adalah kartu memori SD Card yang memiliki kelas kecepatan tinggi untuk video V90 yang mampu menulis dan membaca data dengan kecepatan 300 megabita per detik (Mbps).
Sementara tenaga kamera menggunakan baterai seri BP-A30 yang bisa digunakan untuk merekam selama sekitar 200 menit atau baterai seri BP-A60 yang bisa merekam selama sekitar 400 menit.
Kompas berkesempatan mencoba Canon EOS C70 dengan membuat konten video durasi pendek di Mal Rongsok di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Pengalaman menggunakan kamera ini cukup menyenangkan, fitur rekam resolusi 4K, XF-AVC, 4:2:2 10-bit, All-Intra 410 Mbps pada mode Super 35 mm cukup gampang untuk dioperasikan pada kamera ini.
Begitu juga pada saat proses editing di pascaproduksi, Canon menyediakan perangkat lunak MP4 Join Tool 1.2 dan XF Utility 3.7.1 yang dapat diunduh di situs resmi Canon. Perangkat lunak ini mendukung format video XF-HEVC, XF-MPEG dan XF-AVC, dan bisa digunakan untuk mengimpor, memutar ulang dan mengelola data video, serta memotong data gambar.
Spesifikasi kamera Canon C70 ini telah mendapat persetujuan dari Netflix Original untuk program-program konten beresolusi 4K. Netflix memberikan panduan standar materi teknis data rekam saat memproduksi konten, seperti standarisasi alur kerja pengaturan pengambilan gambar, perekaman gambar kecepatan tinggi, dan optimalisasi prosedur perawatan.
”Kamera sinema ini cocok bagi pemula untuk membuat konten film dokumenter, videojurnalis, social event atau live streaming dan video klip yang banyak membutuhkan gerakan gambar yang dinamis,” jelas Daddy Supriadi, Sales Support Departement PT Datascrip.
Kamera Canon Cinema EOS C70 yang menjadi jembatan videografer menuju kelas sinema ini dibanderol dengan harga Rp 98 juta dan Mount Adapter EF-EOS R 0.71x seharga Rp 11 juta.