New Hyundai Kona Electric, Tampang Diubah Fitur Ditambah
Belum genap lima bulan sejak diluncurkan perdana pada 6 November 2020, Hyundai Kona Electric sudah mendapatkan berbagai pembaruan.
Oleh
Dahono Fitrianto
·5 menit baca
Belum genap lima bulan sejak diluncurkan perdana pada 6 November 2020, Hyundai Kona Electric sudah mendapatkan berbagai pembaruan. Selain wajahnya menjadi lebih futuristik, versi terbaru ini juga ditambahi berbagai fitur keselamatan penting.
Perubahan tampilan yang langsung terlihat adalah wajahnya yang kini lebih mulus dan ”bersih”. Jika pada Kona edisi awal masih terlihat gril memanjang tipis dengan motif lekukan kotak-kotak, kini bagian itu rata dan mulus. Perubahan ini sekilas mengingatkan pada desain wajah mobil-mobil listrik buatan Tesla.
Lampu utama di bagian depan juga berganti rupa, dari sebelumnya model proyektor bundar kini menjadi sederet lampu LED yang terbagi dalam tiga segmen. Hyundai juga masih mempertahankan lampu siang (daytime running light/DRL) sipit di bagian atas bonet. Paduan berbagai fitur tampilan ini membuat Kona Electric sekarang terlihat lebih simpel dan futuristik.
Perubahan eksterior lain yang mencolok adalah perubahan desain velg. Desain lima lubang dengan bingkai-bingkai berbentuk mengotak besar memberikan kesan lebih dinamis daripada desain lama. Dari sisi samping ini, emblem bertuliskan ”Blue Drive” dihilangkan.
Ubahan tampilan berlanjut ke bagian buritan dengan pembaruan desain kluster lampu-lampu belakang. Selain itu, pada bagian bemper juga ada aksen garnis berwarna perak. Garnis yang sama juga menghiasi lubang udara di bemper depan.
Namun, sebagaimana lazimnya model facelift, tidak ada perubahan pada garis-garis desain utama pada bodi secara keseluruhan.
Memasuki interior, terlihat satu layar utuh berbentuk persegi panjang di balik kemudi. Jika pada Kona versi lama, kluster panel instrumen ini masih terbagi dalam tiga bagian. Saat ini, semuanya terpadu dalam satu layar TFT LCD berukuran 10,25 inci. Tampilan digital panel instrumen ini bisa diubah menyesuaikan mode berkendara yang dipilih atau bisa dipilih secara manual di menu utama.
Layar monitor di tengah dasbor juga bertambah ukurannya, dari sebelumnya 7 inci sekarang menjadi 8 inci. Head unit ini sekarang juga mendukung konektivitas dengan telepon pintar Apple CarPlay secara nirkabel. Pada Kona sebelumnya, fitur Apple CarPlay baru bisa diaktifkan dengan koneksi kabel data USB.
”Di interior juga ada sedikit perubahan bentuk di sektor kisi-kisi AC. Kemudian display audionya naik dari 7 inci ke 8 inci dan meter cluster-nya sudah full color hi res TFT LCD dengan ukuran 10,25 inci,” ujar Bonar Pakpahan, Product Planner PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Senin (22/3/2021).
Namun, perubahan paling signifikan dari New Hyundai Kona ini baru terasakan saat mobil dibawa berkendara pada Rabu (17/3/2021). Ada seperangkat fitur keselamatan aktif dengan nama Hyundai SmartSense yang sudah disematkan pada mobil baru ini.
Ada fitur untuk memberi peringatan visual dan suara saat ada kendaraan lain berada di titik buta (blind spot) pengemudi. Oleh Hyundai, fitur ini dinamakan blind spot collision avoidance assist (BCA). Sejalan dengan itu, New Kona ini juga memiliki peringatan akan kendaraan yang melintas di belakang mobil saat kita mundur (rear cross traffic collision avoidance assist/RCCA).
Sementara untuk menjaga mobil tetap berada di jalurnya di jalan raya, New Kona dilengkapi dua fitur, yakni lane keeping assist (LKA) dan lane following assist (LFA). Yang terakhir ini menarik karena roda kemudi bisa berputar sendiri mengikuti kelak-kelok jalan di depan berdasarkan patokan garis marka. Fitur ini bisa dikatakan menjadi fitur semi-swakemudi. Walau demikian, fitur ini tak bisa bekerja jika tikungannya terlalu tajam. Karena itu, pengendalian langsung oleh pengemudi tetap nomor satu.
Fitur lainnya adalah forward collision avoidance assist (FCA), driver attention warning (DAW), dan safe exit warning. Mobil juga memberi peringatan pengemudi untuk memeriksa kursi belakang setiap mau keluar dari mobil. Ini untuk mencegah ada anak kecil atau barang berharga tertinggal di kursi belakang.
Berbagai fitur keselamatan ini, kata Bonar, baru ada di Kona Electric versi facelift ini.
Selebihnya, tidak ada yang berubah pada jeroan mobil. Mobil tetap mengandalkan baterai litium-ion berkapasitas 39,2 kWh dengan motor listrik yang memberikan keluaran tenaga maksimum 136 PS dan torsi puncak 395 Nm yang bisa dirasakan spontan.
Meski demikian, pihak Hyundai menyebut jarak tempuh mobil dalam kondisi baterai penuh mencapai 305 kilometer berdasarkan siklus WLTP (Worldwide Harmonized Light-vehicle Test Procedure). Pada Kona lama, jarak tempuh menurut siklus uji WLTP ini hanya 289 kilometer.
Untuk semua penambahan fitur dan tampilan ini, New Kona dibanderol lebih mahal dibandingkan Kona lama, yakni seharga Rp 697 juta (on the road, Jakarta). Bandingkan dengan harga Kona lama yang dibanderol Rp 674,8 juta.
Di balik semua pembaruan ini, apa yang membuat HMID meluncurkan model facelift begitu dekat dengan peluncuran model perdana? ”Jadi memang mobil EV Hyundai mendapatkan respons yang sangat positif dari pelanggan bahkan jauh di atas ekpektasi kita sebelumnya. Stok model (Kona) sebelumnya memang sudah habis terjual. Jadi, kami ingin membawa inovasi terbaru dari lini produk Hyundai. Makanya, kesannya baru enam bulan kok sudah keluar update-nya,” tutur Astrid Ariani Wijana, Head of Marketing PT HMID, Rabu (17/3/2021).
Menurut Astrid, sekitar 100 unit Hyundai Kona Electric model lama saat ini sudah habis terjual, dengan sebagian besar pembelian terjadi di Pulau Jawa, terutama Jakarta. ”Sejauh ini, menurut kami, pergantian model adalah sesuatu yang sangat wajar, tidak hanya terjadi di Hyundai. Jika kita terus berpikir nanti yang sudah beli (model lama) kecewa, ya, nanti enggak ada model update,” kata Astrid.