Jakarta menjadi lokasi jaringan AWS Edge yang diklaim dapat mempersingkat ”latency” koneksi hingga 30 persen. Microsoft juga telah umumkan rencana pendirian data center Azure di Indonesia.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·4 menit baca
arsip aws
Ilustrasi: Kondisi dalam ruangan pusat data milik Amazon Web Services atau AWS. Perusahaan platform komputasi awan ini mengumumkan pada Rabu (24/3/2021) bahwa Jakarta menjadi salah satu titik jaringan AWS Edge, yang memungkinkan perusahaan di Indonesia mengakses data yang tersimpan di pusat data AWS secara lebih cepat.
JAKARTA, KOMPAS — Konektivitas Indonesia dengan jaringan komputasi awan global kian erat. Sembari menunggu beroperasinya pusat data di Indonesia, Amazon Web Services umumkan kehadiran jaringan edge di Jakarta. Microsoft pun telah umumkan rencana pendirian pusat data Azure di Indonesia.
Platform komputasi awan Amazon Web Services, biasa dikenal dengan AWS, pada Rabu (24/3/2021) mengumumkan Jakarta sebagai lokasi jaringan edge AWS terbaru. Jika jaringan ini dimanfaatkan, latency akses konten yang disimpan di penyimpanan awan milik AWS dapat menjadi lebih singkat.
Country Leader AWS Indonesia Gunawan Susanto meyakini bahwa dengan menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 10 titik AWS Edge di Asia Tenggara, akan dapat membantu mendorong inovasi digital di Indonesia.
Latency adalah jeda transmisi data ataupun informasi yang dikirimkan lewat internet. Jeda ini diukur dengan satuan waktu, biasanya milidetik (millisecond/ms). Contohnya, jeda antara dikliknya suatu perintah dalam gim dengan beraksinya karakter tersebut adalah latency.
Hal ini juga berlaku pada interaksi pengguna dalam suatu laman web, misalnya. Semakin singkat latency, akan semakin lancar terasa si pengguna dalam berselancar dalam laman web tersebut. Tautan yang diklik akan terasa cepat terbuka.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Country Leader PT Amazon Web Services (AWS) Indonesia Gunawan Susanto pada sebuah diskusi media di Jakarta, Senin (4/11/2019). Ia memaparkan tentang keuntungan menggunakan komputasi awan bagi para pelaku usaha berbasis teknologi.
Gunawan mengatakan, teknologi ini akan membantu meningkatkan kualitas layanan digital yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Menurut dia, ini adalah bentuk komitmen jangka panjang terhadap setiap pelanggan AWS.
”Peluncuran lokasi edge pertama di Indonesia ini diharapkan akan mampu mendukung organisasi dengan beragam skala bisnis dari berbagai sektor industri, termasuk lembaga di sektor publik ataupun institusi pendidikan, dalam menikmati layanan dengan tingkat latency yang rendah serta kecepatan transfer data yang tinggi,” kata Gunawan.
Dengan menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 10 titik AWS Edge di Asia Tenggara, akan dapat membantu mendorong inovasi digital di Indonesia.
Head of Solutions Architect AWS ASEAN Paul Chen mengklaim bahwa akan ada peningkatan performa latency hingga 30 persen untuk layanan perusahaan Indonesia yang menggunakan edge di Indonesia. Berdasarkan grafik yang ditunjukkan AWS, latency koneksi yang mencapai 35-40 millisecond (ms) dapat ditekan hanya menjadi 15-30 ms.
aws
Grafik pengurangan latency jika menggunakan jaringan edge AWS seperti yang ditunjukkan dalam acara konferensi pers peluncuran New Edge Network Locations secara virtual pada Rabu (24/3/2021).
Edge berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara atau cache terhadap konten yang akan sering diakses oleh pengguna. Pengguna tidak perlu mengakses dari pusat data yang letak geografisnya jauh. Hasilnya, jeda pergerakan data lebih singkat. Jaringan edge AWS di Jakarta ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna layanan content delivery network atau CDN Amazon CloudFront.
Chen mencontohkan, sistem penjualan flash sale yang populer dilakukan oleh situs perdagangan elektronik di Indonesia akan dapat menerima manfaat yang signifikan menggunakan layanan ini.
Sistem cache pada jaringan edge ini memungkinkan reaksi jaringan yang lebih cepat bagi ribuan calon pembeli yang berlomba dalam hal kecepatan dalam membeli suatu barang flash sale tersebut. ”Dengan edge, konsistensi jaringan ketika hari normal dan flash sale dapat terjaga,” kata Chen.
tangkapan layar amazon chime
Country Leader AWS Indonesia Gunawan Susanto (kiri bawah) dan Head of Solutions Architect AWS ASEAN Paul Chen (kanan atas) saat berbicara dalam acara konferensi pers peluncuran New Edge Network Locations secara virtual pada Rabu (24/3/2021).
Melalui penggunaan Amazon CloudFront, pengguna juga mendapatkan perlindungan pada data sensitif yang terdapat di edge melalui penerapan protokol, enkripsi, hingga sertifikasi kelaikan karena terintegrasi dengan layanan AWS Shield dan AWS Web Application Firewall (WAF).
Ekspansi
Dengan ini, Indonesia menjadi salah satu titik kehadiran (points of presence) AWS yang telah terhubung di 90 kota di 47 negara di dunia. Gunawan mengatakan, kehadiran AWS di Indonesia juga akan semakin kokoh dengan rencana pendirian pusat data region Indonesia yang telah berjalan. Menurut rencana, tiga pusat data availability zones dalam region Indonesia tersebut akan selesai di akhir 2021 atau awal 2022.
KOMPAS/SATRIO PANGARSO WISANGGENI
Peta jaringan AWS di dunia seperti yang ditunjukkan dalam acara konferensi pers peluncuran New Edge Network Locations secara virtual pada Rabu (24/3/2021).
”Kami melihat dengan adanya tren digitalisasi di hampir seluruh aspek kehidupan sejak di 2020, ini akan sangat memberikan kesempatan ekosistem komunitas di indonesia untuk bisa mengakselerasi prosesnya menuju digital,” kata Gunawan.
AWS telah mengumumkan rencana pendirian pusat data di Indonesia sejak November 2019.
Ekspansi ke Indonesia juga dilakukan oleh rival AWS, Microsoft Azure. Menyusul AWS, pada akhir Februari 2021, Microsoft juga mengumumkan akan mendirikan pusat data region pertamanya di Indonesia.
Executive Vice President and President, Microsoft Global Sales Jean-Philippe Courtois mengatakan, dengan sebuah pusat data yang terletak di lokal Indonesia, perusahaan dan organisasi Indonesia akan memiliki akses yang lebih cepat ke layanan komputasi awan dan memungkinkan data disimpan di dalam negeri.
”Saya bangga kami dapat membantu Indonesia dalam digitalisasi seluruh sektor usaha, dari e-commerce hingga pertanian,” kata Courtois. Meski demikian belum disebutkan kapan pusat data ini akan beroperasi.
KOMPAS/DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Pemanfaatan layanan komputasi awan Microsoft
Awal Maret 2021 ini, Microsoft juga mengumumkan akan mendirikan region baru di China Utara pada 2022. General Manager Microsoft Azure Omar Khan, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, ekspansi ini akan melipatgandakan portofolio komputasi awan Microsoft di China dalam beberapa tahun ke depan.
AWS dan Azure adalah dua platform komputasi awan terbesar di dunia. Berdasarkan data Synergy Research Group kuartal IV-2020, AWS memimpin dengan pangsa pasar sebesar 32 persen. Azure di posisi kedua dengan share sebesar 20 persen.