Pemasangan Instalasi Panel Surya Lebih Terjangkau dengan Fasilitas Kredit
Selain harganya yang relatif lebih murah dibandingkan beberapa tahun lalu, instalasi panel surya kini juga bisa dilakukan dengan sistem kredit.
JAKARTA, KOMPAS — Selain harganya yang relatif lebih murah dibandingkan beberapa tahun lalu, instalasi panel surya kini juga bisa dilakukan dengan sistem kredit. Di sisi lain, penyedia jasa pemasangan juga memberikan jaminan perawatan komponen hingga bertahun-tahun.
Sistem cicilan ini salah satunya ditawarkan oleh penyedia jasa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), SUNterra. Marketing and Business Development of SUNterra Iza Nur Khotizah menjelaskan, pembayaran kredit ini bisa diakses melalui lini bisnis SUNterra, yakni Kawan Cicil atau melalui platform e-dagang, yakni Tokopedia dan Shopee.
”Uang mukanya juga cukup ringan. Di Tokopedia bahkan bisa dengan uang muka 0 persen,” ungkapnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (18/3/2021).
Ada beberapa paket cicilan instalasi PLTS yang ditawarkan oleh SUNterra. Salah satunya adalah paket instalasi PLTS berkapasitas 2 kilowatt-peak (KWp) dengan harga Rp 36 juta. Konsumen dapat memilih tenor 36 kali dengan cicilan sekitar Rp 1,3 juta per bulan. Uang muka yang dibayarkan hanya Rp 500.000. Perhitungan ini berlaku untuk pemasangan di kawasan Jabodetabek.
”Setidaknya dengan PLTS kita bisa menghemat tagihan listrik per bulan sekitar 30 persen. Namun, jangan berharap mendapat manfaatnya dalam 2-3 tahun. Karena ini investasi jangka panjang, break even point (BEP) atau balik modalnya akan dimulai pada 5-6 tahun,” ungkapnya.
Menurut Iza, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak memasang PLTS untuk rumah tangga. Pertama, kapasitas PLTS harus setara dengan daya listrik PLN yang terpasang di rumah pengguna. Jika daya listrik yang terpasang 2.200 volt ampere (VA), maksimal kapasitas PLTS adalah 2 KWp.
”Saat instalasi PLTS, ada komponen kelistrikan yang akan diganti oleh pihak PLN. Kami yang akan mengurusnya, tapi biayanya tetap ditanggung konsumen. Sekitar Rp 2 juta-Rp 4 juta,” katanya.
Hal lain yang perlu dicermati adalah kelayakan atap rumah untuk dipasang panel surya. Ketahanan ini sering kali terkait dengan usia rumah. Dalam hal ini, SUNterra biasanya akan melakukan survei untuk memastikan atap rumah tersebut kokoh atau tidak.
”Jika konsumen sudah sepakat dengan harga, selanjutnya akan kami survei. Jika atap yang disurvei tidak memadai, kami akan memberikan saran-saran. Jika memang masih tidak layak, kami akan mengembalikan uang muka yang sudah dibayarkan,” ungkapnya.
Baca juga : Harga Instalasi Panel Surya Kini Lebih Murah
Setelah dipastikan layak, SUNterra akan melakukan pemasangan komponen PLTS. Setidaknya ada dua komponen besar yang akan dipasang, yakni panel surya dan inverter. Panel surya berfungsi untuk menangkap sinar matahari, sedangkan inverter akan mengonversi sinar tersebut menjadi listrik.
Setelah pemasangan dilakukan, SUNterra juga akan memberikan garansi instalasi selama satu tahun. Kerusakan yang terjadi karena proses instalasi akan mereka tanggung. Di samping itu, mereka juga memberikan garansi panel surya selama 25 tahun dan inverter selama 10 tahun.
”Jika ada kerusakan atau penurunan performa, akan kami fasilitasi untuk mengklaim ke produsen terkait,” ungkapnya.
Konsumen juga dapat memantau produksi listrik dari PLTS atau penghematan listrik PLN setiap bulan melalui aplikasi yang terhubung dengan perangkat keras.
Enam bulan sekali
Sejauh ini, banyak konsumen Iza yang menanyakan mengenai perawatan panel surya ini. Sebagian besar mengira permukaan panel surya harus sesering mungkin dibersihkan. Padahal, pembersihan cukup dilakukan sekali dalam enam bulan.
”Untungnya kita hidup di Indonesia yang hanya punya dua musim. Pembersihannya cukup mudah, hanya perlu menyapu debu permukaannya. Enam bulan sekali cukup,” katanya.
Yodi Aaron, tenaga marketing dari Baran Energy menambahkan, kebutuhan ruangan juga perlu dipertimbangkan sebelum memasang panel surya. Semakin besar kebutuhan listrik, maka semakin besar pula lahan yang diperlukan untuk memasang panel surya.
”Sering kali pemasangan di hotel maupun apartemen cukup sulit karena kebutuhan mereka besar, tapi lahannya tidak ada,” ujarnya.
Baca juga : Insentif untuk Merangsang Pertumbuhan PLTS Atap
Pemasangan panel surya tidak selalu harus di atap rumah. Panel surya juga bisa dirakit di taman atau kanopi rumah asalkan intensitas cahaya mataharinya terpenuhi. Untuk memasang panel surya berkapasitas 3 KWp misalnya, butuh lahan seluas 18 meter × 20 meter.
”Pemasangannya bisa dipisah. Misalnya, ada yang di atap dan di taman. Tapi biayanya mungkin lebih mahal karena kabel yang dibutuhkan akan lebih banyak,” katanya.
Menurut Aaron, pemasangan PLTS di kawasan Jakarta biasanya memakan waktu rata-rata 3-4 hari. Hal ini tergantung dari kendala yang dihadapi di setiap lokasi pemasangan.
Saat ini, setidaknya ada dua paket PLTS yang ditawarkan oleh Baran Energy. Paket pertama hanya berisi komponen panel surya dan inverternya. Sementara paket kedua berisi panel surya, inverter, dan baterai sebagai penyimpan energi listrik dari PLTS.
”Tanpa baterai, PLTS hanya bisa digunakan dari pagi hingga sore. Kalau menggunakan baterai bisa sampai malam hari karena setelah matahari terbenam, giliran baterai yang mengalirkan listrik,” ungkap Aaron.
Baterai tersebut dijual dengan berbagai kapasitas, yakni 8 kilowatt-jam (kWh), 96 kWh, dan 1 megawatt-jam (MWh). Untuk kebutuhan rumah tangga, biasanya cukup menggunakan baterai kapasitas 8 kWh.
Jika pemakaian listrik di rumah sekitar 1.000 watt per jam, baterai berkapasitas 8 kWh ini dapat bertahan setidaknya delapan jam pada malam hari. Artinya, jika ingin memanfaatkan kapasitas baterai ini mulai pukul 18.00-07.00, pengguna hanya perlu menyesuaikan konsumsi listriknya.
Baca juga : Nuklir Dinilai Mustahil, Tenaga Surya Diandalkan
Pemasangan paket panel surya berkapasitas 3 KWp dengan baterai berkapasitas 8 kWh di Baran Energy dihargai sekitar Rp 150 juta. Selain pembayaran tunai, Baran Energy juga melayani sistem pembayaran kredit dengan tenor hingga 10 tahun.
”Uang mukanya mulai dari 25 persen, 30 persen, 40 persen, sampai 50 persen. Untuk kapasitas 3 KWp cicilannya mulai dari Rp 800.000 selama 10 tahun,” katanya.
Menurut Aaron, Baran Energy memberikan garansi untuk panel surya selama 12 tahun dan baterai 10 tahun. Adapun panel surya yang mereka pasang biasanya dapat bertahan hingga 20 tahun.
Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap Bambang Sumaryo menyebutkan, biaya pemasangan panel surya saat ini jauh lebih murah dibandingkan tujuh tahun yang lalu. Harga tujuh tahun lalu diklaim tiga kali lebih mahal dari sekarang.
Setelah menggunakan PLTS, Bambang kini hanya membayar biaya tagihan listrik PLN Rp 260.000 per bulan. Padahal, sebelum menggunakan PLTS, tagihan listriknya mencapai lebih dari Rp 1,5 juta per bulan.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Andhika Prastawa, biaya pemasangan PLTS atap saat ini berkisar antara Rp 15 juta-Rp 20 juta per 1 kWp. Menurut dia, dengan perhitungan tarif dasar listrik (TDL) saat ini, pelanggan dapat mendapatkan BEP dalam waktu tujuh tahun.
Simulasinya, jika 1 kWp dapat menghasilkan 4 kWh dalam sehari, dalam sebulan energi yang dihasilkan sekitar 120 kWh. Jika dikalikan dengan tarif listrik Rp 1.444 per kWh, total pengeluaran yang bisa dihemat Rp 173.000 per bulan atau lebih dari Rp 2 juta per tahun. Selama tujuh tahun, biaya yang dihemat mencapai Rp 14,5 juta.