Nongsa D-Town, Wadah Ekosistem Digital Baru Indonesia-Singapura
Joint venture Citramas Group dan Sinar Mas Land menggarap proyek Nongsa D-Town di Batam, Kepulauan Riau. Proyek ini menjadi wadah pengembangan bagi usaha rintisan teknologi digital, terutama di Indonesia dan Singapura.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah penggarapan kawasan Digital Hub BSD City, Sinar Mas Land kembali mengibarkan sayap bisnisnya dengan mengembangkan proyek Nongsa D-Town di Batam, Kepulauan Riau. Pembangunan Nongsa D-Town ini merupakan bentuk kolaborasi joint venture Sinar Mas Land dan Citramas Group yang membentuk perusahaan konsorsium PT Citra Sinar Global.
Dalam suasana masih tingginya penularan Covid-19, Nongsa D-Town (NDT) harus diresmikan secara virtual, Senin (2/3/2021), di hadapan media Indonesia dan Singapura. Proyek NDT didesain sebagai kawasan ekonomi digital yang akan memberi ruang serta menjembatani hubungan bisnis berbagai perusahaan digital dan teknologi Indonesia dan Singapura. Namun, NDT tidak menutup kemungkinan masuknya perusahaan rintisan (start up) dari negara-negara lain.
Peresmian NDT dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Chun Sing, dan Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo. Selain itu, tampak pula CEO Citramas Group Mike Wiluan dan Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja yang menjabarkan pembangunan proyek NDT dalam sesi bincang-bincang bersama Beh Swan Gin, Chairman Singapore Economic Development Board.
Pengembangan NDT dilatarbelakangi pertimbangan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dan Singapura. Awal tahun 2020, Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki ekosistem usaha rintisan paling aktif di Asia Tenggara dan nomor lima di dunia setelah Amerika, India, Inggris, dan Kanada.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam sambutannya mengatakan, Indonesia terus bekerja sama secara bilateral dengan Singapura untuk menambah kemampuan berkompetisi, lapangan kerja, dan investasi untuk memperkuat stabilitas regional.
”Batam memiliki lokasi strategis yang dekat dengan Singapura sehingga keberadaannya sebagai ’jembatan digital’ antara Indonesia dan Singapura pun dicita-citakan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya pada tahun 2017,” kata Airlangga.
Dia berharap, peresmian NDT dapat menjadi akselerator dan memberi dampak signifikan terhadap industri digital di Batam serta mendukung kerjasama bilateral Indonesia dan Singapura.
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Chan Chun Sing menyatakan, proyek NDT ini mencerminkan hal yang dapat dicapai ketika pemerintah serta pelaku usaha Indonesia dan Singapura bekerja sama. Dalam sambutannya, ia menyebut NDT menjadi ”jembatan digital” yang menghubungkan Singapura dengan beragam komunitas digital di Indonesia yang berkembang sangat pesat.
Suryopratomo menambahkan, ”Proyek Nongsa D-Town menjadi salah satu mimpi lama para pemimpin kedua negara yang kini direalisasikan dengan menyesuaikan perkembangan digital secara global. Inilah simbol yang sangat kuat dari hubungan kedua negara karena ada Surbana Jurong, Sinar Mas Land, dan Infinite Studios. Tinggal kelak, proyek ini benar-benar bisa dimanfaatkan oleh kalangan muda Indonesia.”
Sinar Mas Land selama ini menunjukkan komitmen untuk membangun ekosistem kota pintar berbasis teknologi. Di sisi lain, studio film dan animasi Citramas Group, yakni Infinite Studios, merupakan cikal bakal kehadiran ekosistem kreatif di Nongsa, Batam.
Irawan Harahap, Chief of Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land, mengatakan, ekosistem digital yang dibangun di proyek Digital Hub BSD City akan dibawa untuk diperkenalkan juga di proyek NDT ini. Dia juga berharap selama masa pandemi ini perlu ada dorongan dengan penyediaan insentif agar para perusahaan rintisanmau datang, bertahan, dan sama-sama mau berkembang di proyek-proyek digital itu.
Kawasan eksklusif
Menurut Michael Widjaja, keberadaan NDT di kawasan eksklusif di Pulau Batam akan menjadi destinasi generasi muda dalam membangun industri, kreativitas, dan konektivitas di bidang kreatif dan teknologi digital.
Fasilitas dan infrastruktur mumpuni akan disiapkan, tidak hanya untuk bekerja. NDT juga akan dilengkapi dengan pusat pelatihan digital untuk mempersiapkan bakat-bakat dengan keahlian yang relevan sesuai kebutuhan industri saat ini dan masa depan. Keberadaan digital talent pool ini akan memantapkan ekosistem NDT sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia.
CEO Citramas Group Mike Wiluan menambahkan, ketersediaan digital talent pool yang tidak terbatas oleh letak geografis ini menarik potensi dari Indonesia dan Singapura. Singapura bisa menjadi sentra bisnis, sedangkan tenaga kerja dan lokasinya disediakan di Batam. ”Nongsa D-Town siap untuk menjadi jembatan digital Indonesia dan Singapura, khususnya talent pool untuk generasi muda yang saat ini sangat diperlukan kedua negara,” ujar Mike.
Nongsa D-Town merupakan pengembangan dari Nongsa Digital Park yang telah diresmikan pada tahun 2018 oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Nongsa Digital Park berada di kawasan ekonomi khusus yang fokus pada pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital di Batam.
Didesain oleh Surbana Jurong dari Singapura, NDT diproyeksikan menampung 8.000 tenaga kerja digital dengan luas total 62 hektar. NDT juga akan dilengkapi dengan kawasan perkantoran dan area penunjang lain, seperti pusat perbelanjaan, pusat pelatihan digital, hotel, dan co-working/co-living space untuk mendukung kebutuhan hidup masyarakat dan pekerja.