Hyundai Motor Company resmi meluncurkan mobil listrik terbarunya, Ioniq 5. Ioniq juga resmi menjadi ”subbrand” dari Hyundai bagi mobil-mobil listrik murni buatan pabrikan asal Korea Selatan tersebut.
Oleh
Dahono Fitrianto
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Hyundai Motor Company resmi meluncurkan mobil listrik terbarunya, Ioniq 5, dalam acara virtual yang dihadiri jurnalis dari seluruh dunia, termasuk Kompas, Selasa (23/2/2021). Mobil ini akan menjadi basis bagi pengembangan dan produksi seluruh mobil listrik Hyundai masa depan.
Ioniq juga resmi menjadi subbrand dari Hyundai bagi mobil-mobil listrik murni buatan pabrikan asal Korea Selatan tersebut. Hyundai juga memperkenalkan platform modular baru yang dinamakan E-GMP (Electric-Global Modular Platform) yang akan menjadi platform bagi mobil-mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) Hyundai di masa mendatang.
”Hari ini, kami memperkenalkan Ioniq sebagai platform dan subbrand yang didedikasikan untuk mobil listrik. Mobil-mobil Ioniq menawarkan performa, keandalan, dan kedayagunaan (usability) sebuah mobil listrik,” ujar Jay Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company (HMC), dalam konferensi pers virtual, Selasa pagi WIB.
Sebelumnya Ioniq baru digunakan sebagai nama model mobil listrik murni yang diproduksi Hyundai. Bersama Hyundai Kona Electric, Hyundai Ioniq ini adalah dua mobil listrik murni pertama yang dipasarkan di Tanah Air.
Meski sekilas berbentuk seperti mobil hatchback kompak, Ioniq 5 dirancang sebagai sebuah crossover SUV kompak dengan lima pintu. Menurut Sang Yup Lee, Senior Vice President/Head of Global Design Center HMC, Ioniq 5 bahkan sedikit lebih panjang dibanding Hyundai Tucson generasi terbaru. ”Mobil ini berada dalam kelas SUV C-Segment. Ukurannya 5 milimeter lebih panjang dibandingkan dengan Hyundai Tucson terbaru,” ujar Sang Yup Lee.
Dimensi Ioniq 5 secara keseluruhan adalah panjang 4.635 milimeter (mm), lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.605 mm. Yang istimewa, mobil listrik murni ini memiliki jarak antarporos roda (wheelbase) sepanjang 3.000 mm. Wheelbase ini bahkan lebih besar 100 mm dibandingkan dengan Hyundai Palisade yang merupakan SUV berukuran besar.
Sang menambahkan, Ioniq 5 adalah versi produksi massal dari mobil konsep Hyundai 45EV Concept yang diperkenalkan di Frankfurt Motor Show pada September 2019. Garis-garis desainnya terinspirasi dari mobil kompak Hyundai Pony, yang merupakan mobil produksi massal pertama Hyundai dan diproduksi pada dekade 1970-an dan 1980-an. Secara khusus, Sang menyebut inspirasinya adalah Hyundai Pony tahun 1983.
Hasilnya, versi produksi massalnya justru terlihat lebih bagus daripada mobil konsepnya.
”Kami ingin menangkap setiap detail mobil konsep tersebut ke mobil produksi massal. Mulai dari velg berukuran 20 inci sampai permukaannya yang dinamis. Hasilnya, versi produksi massalnya justru terlihat lebih bagus daripada mobil konsepnya,” ujar Sang Yup Lee.
Arsitektur mobil listrik E-GMP memungkinkan lantai interior Ioniq 5 yang sepenuhnya datar. Hal ini membuat para desainer Hyundai merancang kluster konsol tengah yang bisa dimajumundurkan hingga 140 mm atau 14 cm untuk menambah kelegaan ruang kabin. Pada posisi konsol tengah paling mundur, pengemudi bisa bergeser ke kursi penumpang depan dengan mudah.
Mobil ini juga dilengkapi berbagai teknologi canggih, seperti kaca spion yang peranannya digantikan kamera. Gambar dari kamera ini ditampilkan di layar OLED kecil di bagian dalam pintu depan. Kamera ini menangkap situasi di belakang dan samping mobil secara keseluruhan sehingga tidak ada lagi titik buta (blind spot) bagi pengemudi.
Interior Ioniq 5 juga didesain ringkas dan simpel, dengan tuas transmisi mode putar menempel di dekat roda kemudi. Di dasbor terdapat deretan dua layar berukuran 12 inci yang mengingatkan pada desain layar mobil-mobil Mercedes-Benz. Satu layar menjadi panel instrumen dan satu lagi menjadi layar infotainment. Handel pintu di luar juga sudah menerapkan model flush alias menyatu rata dengan bodi mobil.
Heung Soo Kim, Senior Vice President/Head of Product Division HMC, menambahkan, Ioniq 5 juga dilengkapi dua soket stop kontak yang bisa difungsikan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan berbagai perabotan rumah tangga. Sumber daya sebesar 3.600 watt ini berguna saat mobil digunakan untuk aktivitas luar ruang, misalnya berkemah, atau pada saat aliran listrik di rumah padam.
Heung menambahkan, mobil ini memiliki kapasitas bagasi standar 531 liter, yang bisa ditambah hingga hampir 1.600 liter saat kursi belakang dilipat. Baik Heung maupun Sang mengatakan, Ioniq 5 banyak menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan di interiornya, mulai dari benang-benang dari bahan-bahan nabati (bio PET), plastik-plastik ramah lingkungan yang didapat dari daur ulang botol plastik PET, kulit yang diproses secara ramah lingkungan dengan ekstrak nabati, dan cat yang juga menggunakan ekstrak dari tanam-tanaman.
Sumber penggerak
Ioniq 5 ditawarkan dengan dua pilihan kapasitas baterai, yakni 58 kWh dan 72,6 kWh. Baterai ini disimpan di bawah lantai. Mobil juga akan menawarkan dua pilihan motor penggerak, yakni satu motor listrik di poros roda belakang (gerak roda belakang), atau dua motor listrik masing-masing di poros depan dan belakang (gerak empat roda/all wheel drive/AWD).
Hyundai mengklaim pada varian dengan baterai 72,6 kWh dan konfigurasi gerak dua roda, jarak tempuh maksimum baterai untuk sekali pengecasan sampai penuh mencapai kisaran 470-480 kilometer (km). Angka ini didasarkan pada standar pengujian WLTP (worldwide harmonized light-vehicles test procedure). Berdasarkan pengalaman Kompas menguji sejumlah mobil listrik, siklus pengujian WLTP ini paling mendekati kondisi di dunia nyata.
Platform E-GMP yang dipakai Ioniq 5 juga memungkinkan pengecasan menggunakan infrastruktur pengecas bertegangan 400 volt dan 800 volt. Sistem multi-charging ini disebut sebagai yang pertama dipatenkan di dunia yang bisa mengoperasikan motor listrik dan inverter dengan mendorong tegangan 400 V menjadi 800 V tanpa tambahan adaptor guna mendapatkan kompatibilitas pengecasan yang stabil.
Ioniq 5 juga dilengkapi sistem pengecasan cepat. Menurut Fayez Rahman, Senior Vice President/Head of Vehicle Architecture Development Center HMC, dengan pengecas cepat berdaya 350 kilowatt (kW), baterai mobil bisa diisi dari posisi 10 persen ke 80 persen hanya dalam waktu 18 menit. Dalam pengujian WLTP juga disebutkan, pengguna Ioniq 5 dapat menambah jarak tempuh 100 km hanya dalam waktu 5 menit pengecasan.
Jay Chang menyebutkan, Ioniq 5 akan mulai diproduksi massal pada bulan depan dan akan mulai diserahkan kepada pelanggan di Eropa dan Korea Selatan pada semester kedua tahun ini. Setelah itu akan dilanjutkan ke pasar-pasar lain. ”Target kami, Ioniq 5 akan terjual sebanyak 17.000 unit di tahun ini. Mengenai harga, itu akan diumumkan kemudian di setiap region,” tutur Chang. (DHF)