Koleksi yang ditampilkan dalam New York Fashion Week atau NYFW 2021 bisa menjadi pilihan yang menumbuhkan optimisme saat dingin menbekap. Aneka jaket, mantel, hingga kardigan tampil menawan.
Oleh
Mawar Kusuma
·5 menit baca
Ketika cuaca mendung dibekap hawa dingin, koleksi luaran yang disuguhkan di ajang bergengsi New York Fashion Week atau NYFW 2021 bisa menjadi pilihan yang menumbuhkan optimisme. Aneka jaket, mantel, hingga kardigan tampil menawan dengan memadukan penjahitan yang tajam terstruktur, unsur rajutan lembut, dan elemen buatan tangan nan cermat.
Tampilan luaran yang pantas dilirik antara lain dihadirkan label seperti Ulla Johnson, Jason Wu, dan Proenza Schouler untuk koleksi musim gugur/musim dingin di NYFW yang digelar pada 14-18 Februari 2021. Demi memenuhi protokol kesehatan Covid-19, pergelaran busana dihadirkan secara daring. Para penikmat mode bisa menikmati setiap koleksi dari kenyamanan ruang keluarga.
Bagi pecinta mode di tanah air, pergelaran busana virtual dari Ulla Johnson menjadi salah satu koleksi menarik. Salah satu tampilan busana yang disuguhkan menonjolkan motif mirip batik yang sudah sangat akrab di mata, yaitu motif gurdo. Meskipun gurdo yang menyerupai sayap burung garuda ini dengan mudah bisa segera dikenali, tetapi sayangnya motif ini dibuat dengan teknik cetakan, bukan batik tulis.
Motif gurdo termasuk motif batik yang cukup populer terutama karena diaplikasikan sebagai lambang kerajaan Mataram dan dulunya dipakai hanya oleh para bangsawan keraton. Kecantikan motif gurdo bisa ditangkap antara lain dalam rupa atasan tipis berbahan dasar sutera dengan kerah tinggi kura-kura.
Dalam keterangan koleksi di laman resmi Ulla Johnson disebutkan bahwa atasan yang dijuluki turtleneck aurelia dominan cokelat ini cocok dipadupadankan dengan tampilan lain, termasuk luaran. Rajutan ringan bermotif mirip gurdo tersebut juga merupakan salah satu tampilan yang paling disukai. Ia mampu menonjolkan leher jenjang, lengan penuh, dan tubuh ramping.
Salah satu luaran dari presentasi koleksi Ulla Johnson yang cukup memikat adalah mantel antoinette. Mantel wol dengan lengan agak menggembung dan berlipat ini mampu memberikan kesan perempuan nan kuat. Dilengkapi dengan kerah unik yang menyilang hingga ke pinggang, siluet mantel ini menghadirkan sisi maskulinitas sekaligus feminitas.
Rajutan tangan
Pertunjukan Johnson digelar di Teater David H Koch, Manhattan. Suasana sunyi segera terasa karena seluruh ruang di gedung bersejarah tersebut tak lagi menerima kunjungan selama pandemi. Keahlian tangan menjadi inti dari koleksi Johnson. Beberapa tampilan berbahan kain tenun kerajinan tangan India baru didatangkan beberapa hari sebelum pergelaran busana.
Sentuhan perajin dari Uruguay maupun perajut dari Brooklyn hadir lewat tampilan mantel rajutan. “Saya selalu merasa bahwa landasan pacu adalah tempat fantasi. Semua orang di AS telah mundur (dari format acara tradisional), tetapi penting untuk menantang kreativitas dan terus menginspirasi diri sendiri,” kata Johnson kepada Vogue Inggris.
Rajutan tangan juga ditonjolkan duo desainer Jack McCollough dan Lazaro Hernandez pada rancangan koleksi untuk label Proenza Schouler. Kehalusan kerajinan tangan tampak kentara pada kardigan rajut tebal yang dipadukan dengan rok ketat bernuansa abu-abu. Teknik rajutannya terasa istimewa dengan gaya rajutan kabel yang menghadirkan tekstur lapisan saling bersilang.
Rajutan juga hadir dalam rupa gaun panjang abu-abu hangat maupun gaun panjang hijau keabu-abuan hingga aksen berupa tali rajut. Meskipun dikerjakan dengan kerumitan pengerjaan tangan, tetapi setiap tampilannya terasa ringan untuk dipakai sehari-hari. Detail dari setiap tampilan disajikan di laman resmi mereka yang dibuat khusus hanya untuk menyuguhkan koleksi musim gugur dan musim dingin 2021.
Koleksi Proenza Schouler semakin jadi buah bibir karena peragaan busana digital yang latar belakang pengambilan gambarnya berlokasi di Water Mill ini juga menghadirkan model yang adalah puteri tiri Wakil Presiden AS Kamala Harris, Ella Emhoff. Penampilan kali ini merupakan debut pertamanya sebagai model di landasan peraga NYFW.
Emhoff tampil memakai luaran mantel abu-abu dengan detail bulu pada bagian bahu. Tampilan yang penuh kepercayaan diri ini dipadukan dengan celana longgar warna senada. Ia juga membawakan atasan leher kura-kura dengan perpaduan kuning hitam yang dilengkapi luaran mantel kulit gelap. Luaran berupa blazer hitam berpadu celana panjang hitam menjadi tampilan terakhir yang diperagakan Emhoff.
Presentasi unik
Luaran dengan pengerjaan halus dan mewah seperti yang ditonjolkan Ulla Johnson maupun Proenza Schouler kembali memanjakan penonton dalam peragaan busana yang dihadirkan Desainer Jason Wu yang lagi-lagi terasa sunyi. Kesunyian kali ini berlatar belakang ruangan kosong yang disulap menjadi seperti supermarket di Kawasan Noho atau North of Houston.
Dalam video pergelaran busananya, model memperagakan busana di antara boks-boks sayuran, buah, hingga bunga. Aneka busana longgar berwarna merah, krem, dan biru tua ini terasa mewah dengan detail sarat seni seperti kancing besar, jahitan atasan yang kontras dan tebal, pita, hingga ikat pinggang ekstra besar.
Jika Wu memilih bahan pokok makanan sebagai inspirasi utama pergelaran busana, Desainer Maisie Wilen membiarkan para modelnya basah oleh air yang menggenangi lantai. Ketika model berjalan di atas cipratan air, latar belakang musiknya berupa gumaman penonton seolah ruangan itu disesaki oleh penikmat mode.
Imajinasi Wilen tak hanya sebatas pada kehadiran penonton, tampilan busananya kental nuansa yang jauh dari kenormalan masa pandemi.
“Saya fokus pada kenyamanan dan adaptasi. Saya dikenal karena penampilan yang ramah dan saya berpikir: Apa yang seistimewa tampilan pesta?” kata Wilen dalam wawancara dengan Vogue.
Busana ketat tipis dengan warna-warni kombinasi pastel bertemu neon yang ceria ini memang cocok untuk pesta. Wilen berharap koleksinya bisa menyambungkan antara kehidupan karantina dan pasca karantina. Ia kemudian menyandingkan elemen formal dan kasual. Luaran blazer retro tipis dari bahan kain penahan angin, misalnya, berpasangan dengan rok yang nyaman dipakai ke kantor atau ke pertemuan Zoom.
Potongan luaran yang dihadirkan antara lain berupa mantel jacquard panjang untuk aktivitas luar ruang. Wilen secara unik siap memenuhi keinginan konsumen muda dengan menghadirkan tampilan seperti celana olahraga berwarna oranye dan legging berpelindung zig-zag yang mampu mematahkan gaya kerja dari rumah yang monoton.
Pada NYFW 2021, beberapa label besar seperti Marc Jacobs, Michael Kors, dan Tory Burch memilih absen. Namun beberapa hal tidak berubah, New York Fashion Week tetap menjadi tempat untuk menemukan desainer baru yang sedang naik daun seperti Colin LoCasio.
Belum genap berusia 30 tahun, LoCasio sudah memiliki resume mengesankan. Setelah lulus Rhode Island School of Design, ia bekerja sebagai desainer bordir Marc Jacobs dan kini meluncurkan labelnya sendiri. Koleksi LoCasio cerah dan berani dengan banyak jubah berpayet hingga bulu imitasi pelangi. Warna-warni pelangi ini pula yang membawa angin segar optimisme di cuaca nan dingin.