Kolaborasi Membangun Kota Baru Mandiri
Kolaborasi menjadi salah satu kunci sukses pengembang properti dalam membangun sebuah kota mandiri. Pembangunan di Kota Baru Parahyangan, Bandung, dan Kota Wisata Cibubur menjadi salah satu contohnya.
Menghadapi pandemi Covid-19, kolaborasi menjadi kunci utama yang diingatkan Presiden Joko Widodo dalam Kompas100 CEO Forum ke-11, pekan lalu. Tak terkecuali sektor properti, satu demi satu pengembang properti mengawali tahun 2021 dengan membangun optimisme baru melalui berbagai kolaborasi.
Dalam tiga pekan ini, kluster properti baru tak sekadar diluncurkan. Desain besar membangun kota mandiri ataupun peletakan batu pertama pengembangan fasilitas pendukung hunian rumah tapak gencar dilakukan oleh para pengembang properti.
Bertepatan dengan tema besar ”kolaborasi”, Lyman Group, pengembang kawasan Kota Baru Parahyangan (KBP) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menunjukkan hasil kolaborasinya dengan peritel perabot rumah tangga IKEA dari Swedia. Setelahpemasangan tiang pancang pertama pada Maret 2019, dilanjutkan pendirian unit kecil pick up point, IKEA siap beroperasi, Maret 2021, di kawasan kota mandiri yang disebut-sebut berwawasan pendidikan itu.
”Tentu, kolaborasi besar ini bukan persoalan yang mudah untuk diraih. Kami sendiri memang merasa memiliki area besar yang potensial, tetapi berbagai pertimbangan dalam menentukan keputusan tetap dimiliki oleh investor Swedia. Dari posisi kelima di antara sejumlah pengembang, kami akhirnya terpilih untuk menjadi partner kolaborasi yang ke depannya akan menjadi magnet utama kawasan ini,” kata Direktur KBP Ryan Brasali di kawasan KBP, Kamis (21/1/2021) siang.
Komitmen kolaborasi pun tak lepas dari peran pemerintah daerah. Bagi pengembang, segala perizinan pembangunan, proses pendirian bangunan, hingga pengurusan status lahan perlu mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah daerah.
Lewat kolaborasi ini, KBP meyakini, sebanyak dua juta pengunjung akan berlalu-lalang di kawasan ini. Potensi efek domino pergerakan ekonomi menjadi besar. Misalnya, bertumbuhnya restoran-restoran. Pandemi membuat para pengusaha produk makanan dan minuman kini mencari gerai yang berdiri sendiri, bukan menyatu dengan pusat perbelanjaan.
”Kami, belakangan ini, semakin disibukkan untuk kolaborasi dengan investor-investor yang membutuhkan lokasi stand alone,” ujar Ryan.
Sedikit menilik ikhwal pengembangan secara keseluruhan, pembangunan kota mandiri KBP bukan hanya menggandeng institusi pendidikan. Walau demikian, konsep pendidikan langsung terasa begitu mulai memasuki kawasan KBP, seperti ikon bangunan berkonsep tata surya. Ada replika planet Bumi dari batu padalarang dan 12 tiang di sekelilingnya yang melambangkan bulan mengitari bumi.
Ada juga jam matahari Puspa Iptek yang merupakan hasil kerja sama KBP dengan arsitek dan ahli astronomi dari Institut Teknologi Bandung. Jam matahari raksasa ini menjadi salah satu ikon KBP. Tak heran, sampai sekarang, penataan kawasan seluas 1.250 hektar yang asri itu masih menjadi obyek studi bagi perguruan tinggi.
Baca juga : Bayang-bayang Pandemi di Sektor Properti 2021
Raymond Hadipranoto, Manager Marketing PT Belaputra Intiland (anak perusahaan Lyman Group), mengatakan, setelah melakukan penataan kawasan yang diwarnai berbagai kolaborasi, barulah pihaknya menciptakan populasi hunian. Mulai tahun 2010-2013, saat properti memasuki masa booming, KBP menggandeng berbagai perusahaan komersial untuk menempati sistem zonasi yang disediakan, mulai dari home and living center, pusat keuangan, pusat kecantikan, dan hotel.
”Hanya saja, pemilik kawasan KBP ini selalu mengingatkan, kita sebagai pengembang harus balancing antara pasar, bisnis, sosial, dan lingkungan. Dari sekitar 1.000 hektar, ada sejumlah lahan yang belum dibebaskan kepemilikannya sehingga warga perumahan masih bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,” ujar Raymond.
Saat pandemi tahun 2020, KBP memanfaatkan momentum masa sulit ini untuk menciptakan desain rumah tapak sesuai kebutuhan masyarakat saat ini, seperti memperhatikan sirkulasi udara, ketersediaan ruang terbuka, dan ruang yang cocok untuk bekerja dari rumah (WFH). Tak heran, pertumbuhan penjualan hunian rumah tapaknya melonjak drastis.
Menurut Raymond, kunci sukses KBP telah dimulai 20 tahun lalu dengan penataan lingkungan hijau nan asri. Kunci sukses lainnya adalah sikap adaptif dengan menggunakan media digital. Produk sesuai kebutuhan konsumen dan kemudahan cara bayar membuat animo konsumen besar walaupun rumah tapak terbaru ini dibanderol di atas Rp 1 miliar.
Tak heran, KBP kembali meluncurkan kluster terbaru bernama Tatar Tarubhawana. Dengan konsep rumah tumbuh modern, tipe rumah tapak dua lantai ini memiliki luas bangunan 94 meter persegi dan luas tanah 120 meter persegi. Sementara tipe rumah sudut memiliki luas bangunan 99 meter persegi dan luas tanah 165 meter persegi.
Tahap pertama sebanyak 200 unit rumah dilepas ke pasar dengan kisaran harga Rp 1,7 miliar hingga Rp 2 miliar. Tata letak rumah yang didesain kompak di atas lahan yang luas dikemas dalam arsitektur berlanggam Modern Tropical House dan dimanjakan oleh fitur eco smart home. Interior rumah contohnya pun memanfaatkan hasil kolaborasi dengan IKEA, dengan diisi berbagai perabotan produksi IKEA.
Gaya hidup
Baru-baru ini, kolaborasi pun dilakukan Sinar Mas Land dengan menggandeng industri ritel Kawan Lama Group. Dengan mendirikan perusahaan joint venture PT Sahabat Kota Wisata, keduanya sepakat membangun pusat belanja Living World untuk melengkapi kawasan Kota Wisata Cibubur, Jakarta Timur, dengan nilai investasi Rp 1,4 triliun.
Realisasi kerja sama itu ditandai peletakan batu pertama Living World, pekan lalu. Pasar yang besar dan terus mencatat pertumbuhan positif dijadikan pertimbangan utama. Hal itu terlihat dari makin meningkatnya jumlah kawasan residensial dan komersial yang dikembangkan di sekitar Kota Wisata Cibubur.
Sugiyanto Wibawa, Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata, memandang, kerja sama kolaborasi sinergis ini sangat dibutuhkan. Sinergi ini merupakan konglomerasi jangka panjang yang mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menciptakan lapangan kerja. ”Tentu, visi yang sama dari kedua belah pihak sangat dibutuhkan,” ujar Sugiyanto.
Fasilitas pendukung gaya hidup ini juga dibangun dengan memanfaatkan akses infrastruktur yang telah ada, yakni akses Jalan Tol Jagorawi dan Tol Lingkar Luar Jakarta 1 (JORR 1) via Jatiasih. Apalagi, ke depan, jumlah akses jalan tol ini akan bertambah dengan beroperasinya Tol Cimanggis-Cibitung yang terkoneksi dengan Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Selain akses kendaraan pribadi, akses transportasi massal warga juga terakomodasi dengan adanya shuttle bus yang beroperasi dari dalam Kota Wisata dan memiliki rute ke beberapa titik di Jakarta, seperti Sudirman, Senayan, Semanggi, Grogol, dan ITC Mangga Dua. Tak lama lagi juga tersedia sarana transportasi kereta ringan light rapid transit (LRT) dengan rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
CEO Retail and Hospitality Sinar Mas Land Alphonzus Widjaja menambahkan, proyek kolaborasi ini tidak berhenti di sini. Pembangunan Living World berikutnya akan dilakukan di Grand Wisata Bekasi. Berbagai kolaborasi tentu dilakukan pengembang untuk semakin melengkapi fasilitas yang dibutuhkan para penghuninya, sekaligus ikut mendorong perekonomian.
Baca juga : Pusat Belanja Living World Ketiga Mulai Dibangun di Cibubur
Fasilitas lengkap
M Adhiguna, Millennial Property Investor, dalam Grand Product Knowledge Klaster Wimbledon Garapan Jababeka Residence, Rabu (20/1/2021), di Jakarta, mengatakan, generasi milenial membutuhkan hunian dengan suasana lingkungannya hijau.
Tidak lagi sekadar rumah besar, tetapi hunian yang lengkap untuk memenuhi kebutuhannya. ”Tidak harus (berada) di tengah kota, tetapi hunian yang diimpikan memiliki fasilitas selengkap di kota,” ujar Adhiguna.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Realestate Broker Indonesia (AREBI) Sulihin Widjaja menambahkan, kawasan yang memiliki infrastruktur bagus dan fasilitas lengkap akan menjadi incaran konsumen. Tentu, ketersediaan infrastruktur dan kelengkapan fasilitas ini perlu diupayakan oleh para pengembang melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Inilah cara memenangi pasar properti tahun 2021. Kolaborasi menjadi kunci utama.
Baca juga : Pembangunan Infrastruktur Gairahkan Pengembang