Pusat Belanja Living World Ketiga Mulai Dibangun di Cibubur
Living World Kota Wisata siap hadir untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Pembangunan pusat perbelanjaan ini menunjukkan rasa optimisme sektor properti di tengah pandemi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19 yang mulai mendapat sedikit titik terang dengan kehadiran vaksin, PT Sahabat Kota Wisata, sebagai perusahaan joint venture antara Sinar Mas Land dan perusahaan ritel Kawan Lama Group, secara resmi memulai pembangunan pusat belanja Living World di Kota Wisata Cibubur, Jakarta Timur.
Direktur Utama PT Sahabat Kota Wisata (SKW) Sugiyanto Wibawa, yang juga menjabat Business Development Director Kawan Lama Retail, dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (26/1/2021), mengatakan, jajaran direksi SKW telah menggelar acara peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Living World di Kota Wisata Cibubur pada Kamis, 21 Januari 2021.
Living World Kota Wisata ini dibangun di atas lahan seluas 6 hektar dengan luas bangunan dan area parkir seluas 200.000 meter persegi. Ini merupakan pusat belanja Living World ketiga. Sebelumnya, Living World pertama dibangun di Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten, 18 Februari 2011. Sementara, Living World kedua dibangun di Pekanbaru, Riau, pada 28 Mei 2018.
Pembangunan Living World Kota Wisata merupakan bagian dari kerja sama kedua perusahaan yang telah ditandatangani pada Mei 2018. Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land membentuk joint venture company bernama PT Sahabat Kota Wisata untuk proyek tersebut.
Dengan peletakan batu pertama yang sudah dilakukan saat ini, pusat belanja modern ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun 2023. Tentunya, dalam jangka waktu dua tahun tersebut, situasi masyarakat diharapkan sudah berbeda.
”Kami memperkirakan, timing dua tahun pembangunan ini diperkirakan bersamaan dengan berangsur-angsur selesainya pandemi Covid-19. Tentunya, orang akan kembali membutuhkan waktu untuk bertemu atau sosialisasi, termasuk makan-makan di mal,” kata Sugiyanto.
Rasa optimisme
Wakil Direktur Utama SKW Alphonzus Widjaja, sekaligus CEO Retail and Hospitality Sinar Mas Land mengatakan, peletakan batu pertama ini menandakan pengusaha properti masih memiliki rasa optimisme di tengah pandemi Covid-19. Ini juga upaya untuk membuktikan, pusat belanja bukanlah industri yang selamanya akan terpuruk.
”(Pusat perbelanjaan) tetap mempunyai prospek, sepanjang pengelola mampu melakukan inovasi dan kreativitas. Manusia tetap membutuhkan ruang interaksi yang nyaman dan aman,” kata Alphonzus.
Nilai investasi untuk pembangunan proyek pusat belanja Living World Kota Wisata Cibubur ini mencapai Rp 1,4 triliun. Nilai investasi ini naik dari perkiraan semula Rp 1,2 triliun, karena pengembang sedikit memperluas bangunan sesuai kebutuhannya.
Kedua perusahaan ini juga berkomitmen untuk mengembangkan beberapa proyek mixed-use serta memaksimalkan penataan konsep permukiman, bisnis dan perdagangan, jasa, serta rekreasi di Indonesia.
Dengan positioning sebagai The Biggest Home Living, Lifestyle and Eat-ertainment Mall, Living World Kota Wisata Cibubur akan menghadirkan lebih dari 400 gerai serta 15 anchor/minianchor. Pusat perbelanjaan ini juga memiliki kekuatan diferensiasi di anchor tenant berkonsep Flagship Home Living, Home Improvement and Lifestyle, seperti Ace Hardware, Informa, dan lainnya.
Jannywati, Mall Director Kawan Lama Group, mengatakan, secara arsitektur, desain pusat belanja ini memiliki keunikan arsitektur bernuansa alam yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe dan entertainment. Semua didesain dalam balutan konsep mal yang ramah lingkungan.
Living World Kota Wisata bertekad menjadi trendsetter baru pusat perbelanjaan. Dengan luas area lebih dari 200.000 meter persegi dan kawasan komersial lebih dari 80.000 meter persegi, Living World Kota Wisata Cibubur ini akan menjadi mal terbesar dan terlengkap di kawasan perbatasan antara Jakarta Timur dan Bogor. (OSA)