Ikhtiar Jaringan Bioskop Bertahan Saat Pandemi Covid-19
Upaya pemulihan industri hiburan, khususnya bioskop, pada 2021 masih tersendat karena pandemi Covid-19 belum reda. Berbagai cara dilakukan agar bioskop berkelanjutan, termasuk menyewakan studio.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
Kompas/Priyombodo
Petugas membersihkan kursi penonton di bioskop CGV di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang kembali dibuka untuk umum, Rabu (21/10/2020). Pembukaan bioskop pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mengantisipasi Covid-19. Berdasarkan aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kapasitas pengunjung dibatasi maksimal 25 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Harapan jaringan bioskop untuk bangkit pada 2021 belum bisa terwujud. Ini karena kasus Covid-19 masih tinggi dan pembatasan sosial kembali diperketat. Beragam upaya dilakukan untuk bertahan, termasuk menyewakan studio untuk penyelenggaraan acara kecil.
Public Relation Manager CGV Cinemas Indonesia Hariman Chalid mengatakan, kondisi jaringan bioskop CGV pada 19 hari pertama 2021 masih sama dengan 2020. Penonton yang datang belum banyak. Penayangan film-film baru pun masih tersendat pandemi.
”Setelah penutupan sementara, kami baru buka lagi pada Oktober 2020. Dari Oktober sampai sekarang, jumlah penonton masih belum sesuai harapan. Masih sepi. Tidak sampai 50 persen dari kapasitas (maksimal bioskop),” kata Hariman saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Kompas/Priyombodo
Pengujung membeli tiket di bioskop CGV di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang kembali dibuka untuk umum, Rabu (21/10/2020). Pembukaan bioskop pada masa PSBB transisi ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mengantisipasi Covid-19. Berdasarkan aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kapasitas pengunjung dibatasi maksimal 25 persen.
Jumlah penonton yang terbatas dipengaruhi oleh peraturan pemerintah soal pembukaan bioskop. Mulanya jumlah penonton yang diperbolehkan adalah 25 persen dari kapasitas maksimal bioskop. Jumlahnya kemudian ditingkatkan jadi 50 persen dari kapasitas maksimal. Kini, di DKI Jakarta, jumlahnya kembali dibatasi jadi 25 persen karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Selain itu, sepinya bioskop diperkirakan karena publik masih ragu untuk datang. Hariman menduga, penonton masih menunggu hingga kondisi aman. ”Mungkin juga karena faktor film-film baru belum tayang. Mungkin pula ada yang masih ragu bagaimana protokol kesehatan di bioskop,” ujarnya.
Ia mengatakan, CGV Cinemas Indonesia mematuhi protokol kesehatan yang ditentukan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah setempat. Bioskop pun dipantau oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 selama beroperasi. Hariman menambahkan, satuan polisi pamong praja (satpol PP) juga beberapa kali memeriksa bioskop untuk memastikan protokol kesehatan dipatuhi.
Kompas/Priyombodo
Petugas memindai suhu tubuh pengunjung bioskop CGV di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, yang kembali dibuka untuk umum, Rabu (21/10/2020).
Protokol kesehatan yang dimaksud, salah satunya, adalah penonton wajib bermasker dan menjaga jarak. Mereka juga wajib mengisi data diri sebelum masuk bioskop dengan memindai kode QR. Data diri yang harus diisi, antara lain, berupa nama, nomor telepon, nomor induk kependudukan, dan jumlah orang yang datang bersama penonton itu.
Penyewaan studio
Beberapa perusahaan bioskop membuka rental studio bagi publik yang mau mengadakan acara privat. Jumlah orang yang bisa hadir di studio dibatasi. Penyewa pun wajib patuh pada protokol kesehatan.
Penyewaan studio bioskop memang bukan hal baru. Hal ini sudah dilakukan sejak sebelum pandemi Covid-19. Namun, pada masa pandemi, penyewaan jadi salah satu sumber pendapatan bioskop untuk bertahan.
”Kami belum menghitung berapa pendapatan bioskop dari penyewaan studio. Tapi, ini alternatif pendapatan kami,” kata Hariman.
Mungkin juga karena faktor film-film baru belum tayang. Mungkin pula ada yang masih ragu bagaimana protokol kesehatan di bioskop.
Respons masyarakat untuk menyewa studio relatif positif. Mereka aktif bertanya kepada pihak bioskop melalui media sosial. Beberapa bulan lalu pun ada yang menyewa auditorium bioskop untuk acara keluarga. Pihak bioskop membatasi jumlah orang yang boleh hadir tidak lebih dari 50 persen kapasitas maksimal ruangan.
Hal serupa dilakukan jaringan bioskop XXI. Hal ini disampaikan melalui akun Instagram @cinema.21, Desember 2020. Penonton dapat memesan studio secara privat untuk menonton film.
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA
Pengunjung menunggu antrean masuk studio bioskop di mal Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020). Selama pandemi Covid-19, bioskop menerapkan wajib mengenakan masker, menjaga jarak fisik, dan melakukan pembayaran nontunai untuk mencegah potensi penularan.
Cinema XXI memastikan bioskop dibersihkan sebelum pengunjung masuk. Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan cairan disinfektan, sedangkan sirkulasi udara dibersihkan dengan sinar ultraviolet.
”Untuk keberlanjutan bioskop, kami akan terus menjaga kualitas layanan dan menayangkan film-film berkualitas. Lebih lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai partner untuk memperkaya layanan,” kata Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol, beberapa waktu lalu.
Menyewakan studio agar bioskop bertahan juga dilakukan Alamo Drafthouse Cinema, jaringan bioskop di Amerika Serikat. Opsi ini diambil karena bioskop kekurangan film baru. Beberapa cabang bioskop mereka juga ditutup sementara karena pandemi.
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J
Suasana bioskop yang masih tutup di salah satu pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/12/2020).
Pihak Alamo Drafthouse menawarkan bioskop mereka untuk disewa secara privat. Satu bioskop bisa diisi maksimal 30 orang. Penyewa akan dikenai biaya 150 dollar AS.
”Tidak ada rencana menutup bioskop. Kami akan terus membuka bioskop baru, menyambut tamu dengan berbagai pilihan program dan penyewaan teater pribadi yang terjangkau,” kata juru bicara Alamo Drafthouse kepada Reuters.
Jaringan bioskop lain di AS, yaitu AMC, juga menyewakan bioskopnya. Satu studio diisi maksimal 20 orang yang wajib bermasker.