Di Tengah Pandemi, Toyota Pertahankan Posisi Puncak di Pasar Otomotif
Toyota berhasil mempertahankan posisi ”market leader” di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 tahun lalu. Total penjualan tahun 2020 mencapai lebih dari 182.000 unit.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi pasar otomotif tahun 2020 yang dihadang pandemi Covid-19 tak menggoyahkan posisi Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, PT Toyota-Astra Motor sebagai distributor resmi kendaraan Toyota di Indonesia mencatatkan total penjualan ritel sebanyak 182.665 unit.
Dari segi pangsa pasar, Toyota mempertahankan proporsi sebesar 31 persen dari total penjualan ritel mobil pada tahun lalu. Berdasarkan data resmi Gaikindo, pangsa pasar Toyota hanya turun sedikit menjadi 31,6 persen dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 31,7 persen.
Meski demikian, dari segi volume, penjualan Toyota pada 2020 turun sebesar 44,8 persen akibat dampak dari pandemi Covid-19. Gaikindo mencatat, penjualan ritel Toyota pada 2019 mencapai 331.004 unit, sementara pada 2020 turun menjadi 182.665 unit.
Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda dalam siaran pers yang diterima Kompas di Jakarta, Selasa (19/1/2021), mengatakan, ”Meskipun situasi tahun 2020 cukup menantang, kami berkomitmen untuk tidak pernah berhenti memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia. Tidak hanya menghadirkan lineup kendaraan yang lengkap, tetapi juga berbagai layanan purnajual.”
Sebelum badai pandemi Covid-19 menerpa Indonesia tahun lalu, Toyota sempat membukukan penjualan ritel sebanyak 66.599 unit pada kuartal pertama 2020. Namun, begitu pandemi datang dan berbagai bentuk pembatasan sosial diterapkan, penjualan ritel Toyota pada kuartal kedua anjlok sangat dalam menjadi 26.366 unit atau turun 60,4 persen dari angka pada kuartal pertama 2020.
Akan tetapi, secara bertahap penjualan ritel Toyota berangsur membaik. Dengan didukung peluncuran 13 produk baru sepanjang tahun serta berbagai program penjualan dan inovasi pemasaran digital, grafik penjualan Toyota terus meningkat pada kuartal ketiga dan keempat.
Pada kuartal ketiga, Toyota membukukan penjualan sebesar 35.111 unit atau naik 33,2 persen dibandingkan dengan kuartal kedua. Bahkan, pada kuartal keempat, penjualan ritel Toyota meningkat secara signifikan menjadi 54.589 unit, atau 55,5 persen lebih tinggi daripada kuartal ketiga.
Ditopang MPV
Secara keseluruhan, penjualan ritel Toyota ditopang oleh segmen kendaraan multipurpose vehicle (MPV) dengan total penjualan 105.274 unit atau memberi kontribusi sebesar 57,6 persen. Di tengah penurunan pasar di segmen Low MPV, Toyota Avanza-Veloz berhasil mendongkrak penjualan dengan membukukan 40.728 unit yang secara komposisi berkontribusi sebesar 38,7 persen di segmen MPV Toyota.
Sementara Kijang Innova juga turut menopang segmen MPV Toyota dengan berkontribusi sebesar 28,5 persen atau 29.952 unit pada sepanjang tahun 2020.
Kontributor terbesar kedua penjualan ritel Toyota sepanjang tahun 2020 adalah segmen sport utility vehicle (SUV) dengan penjualan 47.995 unit atau 26,8 persen dari total penjualan Toyota. Toyota Rush yang berada di segmen Medium SUV menjadi kontributor terbesar di segmen SUV Toyota dengan mencatatkan angka penjualan ritel sebesar 34.528 unit atau 71,9 persen.
Kendaraan elektrifikasi
Tahun 2020 juga ditandai dengan semakin lengkapnya teknologi elektrifikasi yang dihadirkan oleh TAM. Awal tahun lalu, teknologi elektrifikasi PHEV (plug-inhybrid electric vehicle) dihadirkan dalam kerja sama TAM dengan perusahaan taksi online. Kendaraan yang digunakan adalah Toyota Prius PHV.
Selain itu, TAM menghadirkan tambahan pilihan berupa kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) Corolla Cross dengan harga yang lebih kompetitif. Kemudian, di pengujung tahun 2020, TAM menghadirkan teknologi battery electric vehicle (BEV) alias mobil listrik murni melalui Lexus UX 300e.
Saat ini, TAM memiliki 10 produk kendaraan elektrifikasi, terdiri dari 8 mobil HEV, 1 mobil PHEV, dan 1 mobil BEV. Secara total sejak awal diperkenalkan hingga Desember 2020, TAM membukukan penjualan ritel kendaraan elektrifikasi sejumlah lebih dari 3.400 unit.
Tren penjualan kendaraan elektrifikasi TAM pun setiap tahun terus meningkat. Tahun 2009, rata-rata penjualan ritel mobil elektrifikasi TAM hanyalah dua unit per bulan. Tahun 2015, penjualannya meningkat rata-rata 15 unit per bulan. Sementara tahun 2020, penjualannya semakin signifikan dengan rata-rata 86 unit per bulan. Hal ini menandakan, secara bertahap masyarakat semakin menerima kendaraan elektrifikasi ini.
Wakil Presiden TAM Henry Tanoto menambahkan, ”Kami melihat pelanggan semakin memahami pentingnya kehadiran kendaraan elektrifikasi sebagai salah satu pilihan sarana mobilitas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk tidak hanya terus menghadirkan teknologi elektrifikasi yang lengkap untuk dipilih sesuai kebutuhan pelanggan, mulai dari HEV, PHEV, dan BEV, tetapi juga membangun ekosistem agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat merasakan pengalaman bermobilitas dengan kendaraan elektrifikasi.”