Tiga mobil berukuran kompak keluaran BMW meluncur di ujung tahun lalu. Target marketnya, yaitu kaum muda berduit, seperti diajak berakselerasi menjelajahi tahun 2021 dengan pengendalian yang mantap.
Oleh
HERLAMBANG JALUARDI
·5 menit baca
Sepanjang dua bulan terakhir di ujung tahun 2020 lalu, BMW Indonesia mendatangkan tiga varian mobil kecil nan gesit beperforma tinggi. Seolah menyelaraskan dengan habitatnya, peluncurannya berlangsung di pusat perbelanjaan di Jakarta dan Surabaya.
BMW Group Indonesia dan Eurokars Group meluncurkan seri BMW M135i xDrive dan saudarinya, BMW M235i xDrive Gran Coupe, pada Senin (21/12/2020) di pusat perbelanjaan Ciputra World Mall, Surabaya, Jatim. Sebulan sebelumnya, dua mobil itu juga diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia di Atrium Plaza Senayan, Jakarta. Ekshibisi di Jakarta itu juga menampilkan ”monster kecil” BMW M2 CS.
Ketiga mobil itu berpostur tak jauh berbeda. Tingginya sama-sama di kisaran 1,4 meter dengan panjang tak lebih dari 4,5 meter. Ketiganya sama-sama mengemban embel-embel ”M”, sebuah kode bagi mobil-mobil berpenampilan dan beperforma spesial keluaran BMW.
”Kendaraan ini identik dengan inovasi dan teknologi dunia motorsport, namun juga sesuai dengan kebutuhan mobilitas perkotaan para generasi Z dengan desain yang menarik dan dimensi yang kompak,” kata Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia, dalam siaran pers yang diterima Kompas.
Pernyataan Jodie itu menyiratkan pangsa yang hendak disasar pabrikan asal Munich, Jerman, ini: generasi muda yang bergerak di perkotaan. Masuk akal jika kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, dipilih sebagai lokasi peluncurannya.
Ketiga mobil ini sejatinya berangkat dari rancang bangun BMW Seri 1, yang generasi pertamanya (berkode E87) lahir tahun 2004. Model E87 ini berbentuk hatchback kompak, lebih kecil dibandingkan Seri 3 yang tapak sejarahnya lebih panjang itu. Tak heran, model E87 ini kerap dianggap sebagai gerbang pertama di jagat mobil BMW.
BMW M135i ini merupakan pengembangan dari Seri 1 generasi ketiga—berkode F40 produksi 2019. Di luar negeri, F40 muncul dalam empat varian, yaitu Advantage, Luxury, Sport, dan M Sport; masing-masing dibedakan dari kelengkapannya. BMW Indonesia hanya memasukkan varian tertinggi, yakni M Sport bernama lengkap M135i xDrive.
Sesuai namanya, mobil hatchback ini terlihat sporty dari segala sisi. Bagian depan, belakang, samping kiri dan kanan menguarkan nuansa mobil kencang layaknya BMW Seri M. Bagian yang paling khas, yaitu gril, misalnya, mengaplikasikan desain baru. Tampilan ini makin meyakinkan dengan penggunakan velg berdiameter 18 inci keluaran M Sport.
Berorientasi pengemudi
Kesan performa tinggi juga terlihat di bagian dalam. Peletakan panel instrumen berorientasi pada pengemudi. Setirnya berbalut lapisan kulit. Setir itu, dan juga sabuk pengaman serta jok bergaya balap, juga keluaran terbaru M Sport.
Pengendara dan penumpang mobil ini diberi kemudahan akses masuk dan keluar. Tanpa menyentuh tombol atau gagang pintu, kunci otomatis terbuka jika pemegang kunci mendekati mobil. Ada permainan cahaya lampu untuk menyambut penumpang atau pengemudi. Pintunya juga bakal otomatis mengunci setelah mobil ditinggalkan.
Di balik bonet tersemat mesin empat silinder segaris berkapasitas 2.0 liter (1.998 cc). Tenaga yang dihasilkan mesin berteknologi BMW TwinPower Turbo itu mencapai 306 hp yang didapat pada putaran 5.000 hingga 6.250 rpm. Torsi puncak sebesar 450 Nm sudah bisa dirasakan pada putaran 1.750 rpm hingga 4.500 rpm. Oleh karena tarikan yang kencang itu, mobil ini bisa meraih kecepatan 100 km per jam hanya dalam waktu 4,7 detik dari berhenti.
Berkat sistem xDrive terbaru yang dipakai mobil ini, tenaga itu didistribusikan secara otomatis ke roda depan dan belakang. Teknologi ini memungkinkan masing-masing roda mendapat daya putar sesuai kebutuhan. Dampaknya, pengendalian mobil tetap prima dan stabil bahkan ketika bermanuver tajam sekalipun. Mobil terpacu melalui transmisi otomatis delapan percepatan.
Secara umum, spesifikasi tersebut juga ditanam di BMW M235i xDrive Gran Coupe. Kedua mobil ini menggunakan mesin yang sama sehingga daya yang dihasilkan juga serupa. Namun, karena bobot yang 45 kg lebih berat, akselerasi M235i ini lebih lambat 0,1 detik dibandingkan M135i. Tetap saja, itu tidak bisa disebut lambat.
Dilihat dari depan, mustahil membedakan dua mobil ini. Perbedaan mencolok baru terlihat dari sisi samping sampai buritan. M235i punya pilar C yang melandai, seperti layaknya jenis coupe. Tinggi M235i ini lebih rendah 12 milimeter dibandingkan M135i itu, tapi lebih panjang 7 mm. Sederhananya, M235i merupakan versi coupe empat pintu dari M135i dengan performa nyaris setara.
Istimewanya, M235i punya fungsi launch control yang memungkinkan pengendara mendapat torsi puncak sebesar 450 Nm di gigi pertama dan kedua. Sistem suspensi mobil ini turut dilengkapi strut tower tie bar dan dudukan anti-roll bar untuk mendukung pengendalian.
Kelas balap
BMW M235i xDrive Gran Coupe ini dibanderol Rp 1,259 miliar off-the-road, sementara M135i xDrive Rp 100 juta lebih rendah. Tak perlu terkejut. Satu mobil baru lainnya, yaitu BMW M2 CS, harganya Rp 2,379 miliar off-the-road. Ini adalah BMW Seri M luar-dalam.
BMW M2 CS merupakan mobil yang diproduksi sangat terbatas. Mobil ini dirancang untuk bisa beraksi di sirkuit, tapi sesekali bisa menyokong kebutuhan transportasi sehari-hari. Mobil ini adalah pengembangan dari M2 Competition yang memang sudah beperforma tinggi itu. Generasi pertama M2 diproduksi tahun 2016.
Kebutuhan membalap di sirkuit disokong dengan pemangkasan bobot kendaraan. Makanya, sebagian panel dan komponen eksterior menggunakan materi plastik yang diperkuat serat karbon (carbon fiber reinforced plastic/CFRP). Selain mengurangi bobot, materi itu juga dianggap mampu menambah aerodinamika.
Kap mesin M2 CS, misalnya, menggunakan materi CFRP yang dilengkapi ventilasi udara untuk menambah downforce di bagian depan, serta membantu mendinginkan mesin. Bagian atapnya juga memakai bahan ini untuk menurunkan titik pusat gravitasi sehingga pengendaliannya makin dinamis.
Di bagian interior, konsol tengah mobil ini juga terbuat dari materi CFRP. Konsol tengah tersebut diklaim berbobot 3 kilogram lebih ringan dibandingkan konsol di BMW Seri 2 lainnya. Setirnya menggunakan material kulit Alcantara dengan jahitan merah khas BMW Seri M.
”Monster kecil” ini bermesin enam silinder segaris berkapasitas 3,0 liter (2.979 cc) dengan teknologi TwinPower Turbo. Mesin ini merupakan pengembangan dari mesin S55 yang dipakai ”kakaknya”, BMW M4 Competition. Tenaga yang dihasilkan mesin itu mencapai 450 hp di putaran 5.230 rpm hingga 7.000 rpm. Sementara torsi maksimumnya 550 Nm yang sudah bisa didapat di putaran 2.350 rpm. Kecepatan 100 km/jam diraih dalam waktu 4 detik saja sejak berhenti.
Ketiganya sudah siap menemani Anda yang hendak menjalani tahun 2021 ini. Kecepatan dan kestabilan sepertinya diperlukan di tahun yang belum baik-baik saja ini. (HEI)