Bakar-bakar di Pergantian Tahun
Dengan memasak bersama pada malam pergantian tahun, kerekatan, kedekatan, dan kebersamaan bisa dihadirkan. Tentu tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Momen pergantian tahun biasanya dirayakan meriah, baik bersama keluarga, sahabat, maupun rekan sejawat. Bersama waktu dilewatkan dalam kegembiraan dan optimisme. Di masa pandemi, kemeriahan itu harus ditunda demi kebaikan bersama.
Menghabiskan waktu dalam hitung mundur menuju tahun baru dianjurkan cukup bersama keluarga. Tempatnya bisa di rumah saja atau tempat lain yang aman, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Namun, acara makan bersama tetap menjadi pengantar favorit menuju pergantian tahun. Memasak bersama makanan yang akan dinikmati tentu menghadirkan keseruan dan kegembiraan tersendiri ketimbang sekadar menikmati makanan jadi pesan antar. Dengan memasak bersama, kerekatan, kedekatan, dan kebersamaan bisa dihadirkan.
Memasak barbeku atau aneka daging bakar bisa menjadi salah satu pilihan. Cukup dengan panas bara arang yang pas serta aneka pilihan daging, yang telah terlebih dahulu dibumbui dan dimarinasi sederhana. Sejumlah hidangan lain juga bisa diikutsertakan sebagai penyempurna.
Pakar kuliner William Wongso menyebut kebersamaan antaranggota keluarga di masa pandemi sekarang sangat dibutuhkan. Mengisi hari libur di pengujung tahun dengan menggelar kegiatan bersama, masak-masak dan makan-makan, adalah hal positif yang dapat dilakukan semua keluarga.
”Yang terpenting prinsipnya begini, dalam situasi sekarang kebersamaan sangat penting. Kumpul bersama, lalu masak-masak dan makan bareng. Ada kegiatan interaktif dari yang biasanya cuma panggil katering atau pesan antar. Jadi enggak cuma duduk manis terus langsung makan saja,” ujar William per telepon, Rabu (30/12/2020).
Untuk urusan mengolah aneka daging bakar atau panggang memanggang, William menyarankan cara yang praktis dan bisa dilakukan bersama antaranggota keluarga. Salah satu pilihannya dengan menggunakan alat pemanggang atau kompor portabel berbahan bakar gas kalengan.
Dengan alat itu, William menyarankan metode memanggang ala hidangan Korea Selatan macam Galbi, di mana daging, baik daging merah, ayam, maupun ikan, dipotong tipis terlebih dahulu. Dengan begitu, proses memanggang bisa dilakukan dengan sangat mudah dan bersama-sama melibatkan semua anggota keluarga.
Selain diiris tipis tanpa menyertakan tulang, aneka daging tadi juga perlu dimarinasi atau dibumbui sesuai selera terlebih dahulu. Untuk daging merah, William menyarankan proses membumbui yang simpel, menaburi dan melumuri dengan garam dan bubuk merica. Namun, untuk melengkapinya, bisa belajar mengolah saus penyerta.
”Jadi, tinggal belajar, misalnya, membuat saus enak berbahan jamur. Bagaimana memanipulasi jamur sehingga rasa dan aroma khasnya bisa keluar. Kalau daging ikan dan ayam bisa dibumbui atau dimarinasi ala bumbu khas Indonesia. Entah bumbu merah atau bumbu putih. Ditambahi kecap dan jeruk limau sebelum dibarbeku. Atau untuk ikan juga bisa pakai bumbu kalio, lalu dibakar,” ujar William.
Untuk makanan tambahan lain sebagai pendamping, William menyarankan aneka olahan salad dengan dressing sesuai selera dan juga hidangan nasi goreng sebagai sumber karbohidratnya. Tambahan lain juga aneka jenis minuman dingin segar, baik beralkohol bagi mereka yang mengosumsi, atau sekadar air soda bagi mereka yang tidak meminum alkohol.
”Dengan sama-sama memanggang di atas meja seperti itu, suasana hidup bisa terasa. Semua orang seolah masak sendiri bersama sama. Jadi, saling interaktif,” katav William.
Empuk dengan nanas
Untuk bisa memaksimalkan kegembiraan dan sukacita berkumpul bersama keluarga saat merayakan pergantian tahun, salah satu kunci utama terletak pada terjaganya kualitas rasa hidangan yang disajikan.
Kelezatan dan cita rasa maksimal salah satunya bisa dicapai dengan pilihan bahan baku daging berkualitas. Hal itu disampaikan Hedi Rusdian, salah satu pendiri kanal konten kreatif gaya hidup luar ruang, petani modern, kopi, serta kuliner, ”Bbq Mountain Boys”.
Selain mempromosikan upaya pelestarian dan regenerasi pertanian (agrikultur) Indonesia, kanal media sosial ini juga kerap menghadirkan konten memasak, khususnya hidangan serba olahan daging. Bersama rekannya, Gianjar Saribanon, Hedi di acara itu juga kerap mendemonstrasikan keterampilan mereka memasak daging dengan teknik barbeku.
Sebelum pandemi, mereka juga menggelar rangkaian acara seperti private dining dan pertunjukan musik di lokasi pondok kabin mereka di kawasan hutan pinus Lembang, Jawa Barat.
”Kunci utama membuat steik lezat adalah bahan baku daging berkualitas. Ciri-ciri daging yang baik warnanya terlihat segar. Selain itu, daging juga harus punya yang namanya marbling alias kadar jaringan lemak pada serabut otot (intramuscular cell fats), yang membentuk pola khusus dan halus,” ujar Hedi.
Untuk mengempukkan daging, Hedi punya resep andalan. Daging dimarinasi dalam daging buah nanas yang dihaluskan. Nanas itu diambil dari hasil perkebunan sendiri. Proses marinasi di suhu ruang berlangsung sejam.
Sebelum dipanggang, daging dibersihkan terlebih dahulu dengan air. Dikeringkan, lalu dilumuri minyak zaitun, garam laut bertekstur kasar, dan juga lada hitam. Pemakaian garam laut kasar bertujuan menghindari kemungkinan permukaan daging gosong atau overcooked saat dipanggang di atas api bersuhu tinggi.
Jika ingin bereksperimen, Hedi menyarankan bisa menggunakan beragam pilihan bumbu bubuk, seperti bawang putih, ketumbar, paprika, atau kari, tergantung selera. Untuk dagingnya, Hedi juga menyarankan tak lebih berat dari 200 gram per potong. Terlalu tipis membuat daging kering dan keras saat dipanggang.
”Untuk alat pemanggangnya bebas. Gunakan saja yang ada. Bahan bakarnya saya pakai briket arang kelapa. Agar daging steik beraroma saat memanggang baranya saya tambahkan potongan kayu pohon buah, seperti nangka atau rambutan,” ucap Hedi.
Sementara itu, untuk daging ayam, Hedi menyarankan proses marinasi dilakukan lebih lama, bahkan sampai semalaman. Adapun untuk ikan, terutama ikan laut, proses pembumbuan cukup dilakukan saat akan dibakar.
”Saat memanggang ayam seekor utuh, agar bisa mendapat aroma asap dan grilled mark-ya, daging sebaiknya dioven dulu selama sejam pada suhu 300 derajat Fahrenheit. Setelah matang, lalu dioles saus barbeku dan dibakar lagi,” kata Hedi.