Selama pandemi Covid-19, Innova Community hanya bisa menggelar kopi darat secara virtual. Agar pertemuan itu lebih bermakna, mereka menyisipkan kegiatan donasi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
Selama 10 pandemi Covid-19, Innova Community mulai terbiasa dengan baru, yakni bertemu dan berbagi informasi dan pengetahuan terkait dunia otomotif dengan sesama anggota komuitas di dunia virtual. Belakangan, pertemuan-pertemuan virtual itu sengaja disisipi dengan aksi solidaritas sosial agar lebih bermakna.
Innova Community menyebut pertemuan anggota secara virtual sebagai kopi darat digital. Kopi darat digital yang digelar, Rabu (16/12/2020) malam, mengangkat tema “Bagaimana Merawat Ban dan Kapan Waktunya Ganti Ban?”
Marcel Kurniawan, Safety Driving Instructur The Real Driving Center (RDC), mengatakan, faktor keselamatan dapat diperoleh dengan berbagai cara, termasuk memperhatikan kualitas dan kondisi ban kendaraan. Banyak orang tidak mengerti soal tekanan angin pada ban.
Padahal, menurut Marcel, ban berfungsi untuk menahan beban. Tekanan angin yang tepat membuat ban mampu menahan goncangan kendaraan. Ban menjadi salah satu faktor dalam meneruskan besaran tenaga yang dihasilkan oleh mesin kendaraan.
Head of OE Sales Department and OE Technical Service Manager PT Bridgestone Tire Indonesia, Fisa Rizqiano, mengingatkan, tekanan ban yang sesuai rekomendasi pabrikan otomotif menjadi salah satu cara merawat ban kendaraan. Selain itu, tentunya, pemilik kendaraan mesti menyediakan waktu untuk melakukan spooring dan balancing secara berkala.
Pecah ban menjadi salah satu penyebab kecelakaan kendaraan yang cukup fatal. Namun, dengan kondisi ban yang baik pun, apabila kecepatan kendaraan tidak terkontrol dengan baik di saat kondisi jalan terdapat genangan air atau becek, kendaraan bisa tergelincir tak terkendali atau biasa disebut aquaplaning.
Agar pecah ban tidak terjadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pemilik mobil harus mengecek kondisi ban secara rutin, antara lain, mencermati tingkat keausan ban, cacat dan menghilangkan atau membersihkan benda-benda asing yang menempel pada struktur ban. Selain itu, pastikan tutup pentil ban terpasang dengan baik agar tekanan ban tetap terjaga.
Kerusakan ban sesungguhnya juga dapat diantisipasi dengan mencermati tekanan angin, menghindari kelebihan beban yang berpotensi meningkatkan suhu panas pada ban, dan pengikisan ban. Pengendara mobil juga mesti mengontrol kecepatan berkendara dan mencegah melakukan pengereman mendadak.
Seiring membaiknya infrastruktur jalan di berbagai daerah, perjalanan darat makin menjadi pilihan masyarakat, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini. Karena itu, kesadaran untuk memperhatikan kondisi ban demi keselamatan selama berkendara harus terus didengungkan.
Di samping itu, kualitas jalan pun harus terus ditingkatkan. Sejauh ini, tidak semua ruas jalan—bahkan di Jawa—mulus. Ada saja bagian yang rusak karena berbagai sebab antara lain banjir.
Diskusi dengan mengangkat tema sederhana ini mendapat respon cukup bagus dari penggemar otomotif. Diskusi yang berlangsung selama 1,5 jam ini diikuti sekitar 70 peserta baik anggota Innova Community maupun peserta yang bukan anggota. Pertanyaan yang paling banyak dilontarkan kepada para naras umber terkait dengan kondisi ban dan kaitannya dengan kecelakaan. Namun, ada pula yang bertanya soal modifikasi kendaraan dan kaitannya dengan risiko kecelakaan.
Aksi sosial
Diskusi-diskusi seperti ini, dulu biasa dilakukan komunitas dalam pertemuan fisik. Namun, selama pandemi diskusi terpaksa dilakukan secara virtual. Komunitas pun berusaha mengembangkan pertemuan kopi darat digital mereka bisa lebih bermakna dan tidak hanya jadi ajang berbagi informasi atau ilmu.
Salah satunya dengan menyisipkan kegiatan beramal. Di sela-sela kopi darat digital pertengahan Desember lalu, komunitas melelang empat buah ban yang hasil penjualannya dipakai untuk amal.
Ketua Harian Innova Community Pusat Francisca Ariyanti atau akrab disapa Sisca, “Kopi darat digital memang ajang berbagi ilmu pengetahuan, tetapi kami mencoba terobosan untuk bisa berbagi kebaikan dengan sesama. Langkah kami memang masih terasa kecil.”
Sejauh ini, Innova Community telah menggelar lima kali kopi darat digital yang disisipi kegiatan amal. Kopi darat digital pertama mengangkat tema “Teknik Eco Driving”. Dilanjutkan kopi darat kedua dengan tema “Alat Penghemat BBM, Hoax atau Fakta?”, Kopi darat ketiga bertema “Perawatan Kendaraan” dan kopi darat keempat bertema “Modifikasi Eco Driving”.
Pada masing-masing kopi darat ada lelang yang hasilnya dipakai untuk donasi laptop kepada sekolah-sekolah yang sangat membutuhkan agar bisa menjalankan program pembelajaran jarak jauh.
Dari hasil lelang pertama, Innova Community berhasil membeli satu laptop yang didonasikan kepada SMP Negeri 1 Bandung di Kabupaten Serang, Banten pada November 2020. Pada kopi darat kedua, hasil lelang empat ban Bridgestone diperkirakan bisa untuk membeli dua laptop.
Tahun 2020 ini, Innova Community menargetkan bisa menyumbangkan laptop minimal 14 unit. Angka ini diambil sebagai simbolisasi usia Innova Community yang mencapai 14 tahun. Namun, akibat pandemi Covid-19, program berbagi kebaikan itu terkendala.
Mengapa donasi diberikan dalam bentuk laptop, bukan bahan kebutuhan pokok? Sisca menjelaskan, salah satu program sosial Innova Community adalah Ekpedisi Literasi. Program ini telah berjalan sejak 2017. Pada program literasi yang diberi nama Sekolah Kaki Kanan, komunitas menggandeng pabrikan ban Bridgestone sebagai mitra untuk membantu sekolah memiliki laptop.
Sisca mengakui, donasi laptop dari Innova Community nilainya sangat kecil. Namun, ia berharap langkah kecil ini bisa memicu kepedulian bersama. Ke depan diharapkan kepedulian itu berubah jadi gerakan solidaritas sosial bersama.