Kia di bawah manajemen baru terlihat agresif menggarap pasar SUV. Hanya beberapa bulan berselang setelah meluncurkan Kia Seltos, pabrikan asal Korea Selatan itu kembali meluncurkan SUV kompak berjudul Kia Sonet.
Oleh
Dahono Fitrianto
·5 menit baca
Era mobil model SUV atau crossover SUV memang sedang di puncak-puncaknya. Nyaris setiap bulan ada kabar peluncuran SUV baru di pasar otomotif. Kali ini, Kia yang kembali meramaikan pasar.
Kia di bawah manajemen baru terlihat agresif menggarap pasar SUV ini. Hanya beberapa bulan berselang setelah meluncurkan Kia Seltos, pabrikan asal Korea Selatan itu kembali meluncurkan SUV kompak berjudul Kia Sonet di pasar Indonesia. Mobil ini diluncurkan secara virtual pada 11 November 2020.
”Kami sangat gembira dengan peluncuran Kia Sonet hari ini, sebuah compact SUV terbaru yang memiliki berbagai keunggulan. Kia Sonet juga menunjukkan komitmen Indomobil group untuk merek Kia di Indonesia,” tutur Andrew Nasuri, Presiden Direktur PT Kreta Indo Artha dalam siaran pers yang mendampingi peluncuran virtual tersebut.
SUV kompak yang didatangkan utuh dari pabriknya di India ini dipasarkan dalam enam varian (Standard, Active, Smart MT, Smart IVT, Dynamic, dan Premiere) dengan rentang harga yang menarik, yakni dari Rp 193 juta hingga Rp 289 juta untuk varian tertingginya. Semua harga on the road di wilayah DKI Jakarta.
Semua varian dilengkapi mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.5 liter (1.493 cc) dengan tenaga maksimum 115 PS pada putaran mesin 6.300 rpm dan torsi puncak 144 Nm pada 4.500 rpm. Tenaga mesin tanpa turbo ini disalurkan oleh dua pilihan transmisi, yakni transmisi manual 6 percepatan dan transmisi otomatis berbasis CVT yang oleh Kia disebut IVT (Intelligent Variable Transmission).
Pihak PT Kreta Indo Artha menyebut Indonesia adalah negara pertama yang memasarkan KIA Sonet dengan mesin baru 1.5 L Gamma II Smartstream ini. Sebelumnya, Sonet diluncurkan perdana secara global di India pada Agustus 2020 dengan tiga pilihan mesin, yakni berkapasitas 1.2 liter, 1.0 liter dengan turbo (T-GDi), dan mesin diesel 1.5 liter CRDi.
Kompas mendapat kesempatan menguji varian tertinggi, yakni Kia Sonet Premiere, pada akhir November 2020, dan menemukan berbagai kejutan. Pertama-tama, SUV kompak (panjang 4.120 mm, lebar 1.790 mm, dan tinggi 1.615 mm dengan wheelbase 2.500 mm) ini cukup berlimpah fitur untuk mobil di kelas harga di bawah Rp 300 juta.
Berlimpah fitur
Sebut saja atap kaca sunroof, sistem monitor tekanan ban, cruise control, dan sistem audio besutan Bose. Bahkan sejumlah fitur yang selama ini hanya bisa ditemukan di mobil premium sudah ada di mobil ini, sebut saja kursi berventilasi yang memberi semburan hawa sejuk AC dari sandaran punggung kursi depan, konektivitas Apple Car Play dan Android Auto nirkabel, dan perangkat pengecas gawai nirkabel dengan sistem pendingin.
Yang juga mengejutkan, Kia berani memberikan garansi selama 7 tahun atau 200.000 km (mana yang tercapai lebih dulu) pada mobil ini.
”Kami menyiapkan Kia Sonet sebagai SUV kompak yang akan menjadi tolak ukur baru, baik dalam desain, pengalaman berkendara, dan teknologi, dengan banyak fitur baru di segmen ini untuk pertama kalinya,” kata Artur Martins, Head of Global Brand and Customer Experience Kia Global Headquarters, dalam siaran pers yang sama.
Tak butuh waktu lama, Kompas langsung melangkah masuk ke kabin kemudi mobil berisi lima tempat duduk ini untuk segera menjajal performanya di jalan. Butuh beberapa saat lamanya untuk menemukan posisi mengemudi yang paling nyaman. Salah satu penyebabnya ialah mobil ini belum dilengkapi telescopic steering untuk memaju-mundurkan posisi roda kemudi. Jadi posisi setir hanya bisa dinaikturunkan saja (tilt-steering).
Pengaturan kursi depan juga masih manual di varian tertinggi ini. Desain dasbor yang tinggi dan macho, seperti SUV sejati zaman dulu, menuntut posisi duduk agak tinggi untuk mendapatkan ruang pandang yang leluasa ke depan.
Panel instrumen terlihat sudah mengadopsi tampilan digital, bersanding dengan layar multi-information display yang menampilkan berbagai informasi penting kendaraan. Sementara tampilan pada layar monitor utama berukuran 8 inci mengingatkan pada tampilan menu mobil-mobil terbaru Hyundai. Wajar, mengingat keduanya berada dalam satu kelompok perusahaan.
Mode berkendara
Saat tombol Start ditekan, terdengar suara mesin menderum cukup halus. Melirik tuas transmisi, ada mode manual yang akan memberikan pengalaman berakselerasi dengan 8 ”gigi virtual” dari transmisi IVT ini. Tuas transmisi pun langsung dimasukkan ke posisi D, dan mobil mulai menggelinding mulus.
Performa mesin terasa cukup untuk berkendara di medan perkotaan. Pada mode berkendara Sport, memang akselerasi mobil terasa lebih bergairah walau tidak berlebihan. Sementara bantingan suspensi cukup meredam bantingan di jalan meski tidak terlalu istimewa.
Kia Sonet memberikan tiga pilihan mode berkendara, yakni Eco, Normal, dan Sport. Dan seperti pada Kia Seltos, mobil ini juga menyajikan tiga pilihan mode traksi seperti layaknya SUV sejati, yakni Snow, Mud, dan Sand. Pada setiap pilihan mode berkendara dan mode traksi ini, penyaluran tenaga ke dua roda depan dibedakan. Namun, karena mobil ini tetap bukan mobil berpenggerak empat roda, jangan berharap terlalu banyak dengan mode traksi tersebut.
Ada fitur unik pada mobil ini yang bisa dinikmati pada waktu malam hari. Saat volume audio dibesarkan, mulai level 4 akan mengaktifkan lampu warna-warni yang menerangi bagian kompartemen barang di pintu (door pocket). Lampu mood lighting ini bisa diatur dalam mode berganti-ganti warna secara dinamis, atau dinyalakan pada satu pilihan warna saja menyerupai fitur ambient lighting pada mobil-mobil premium. Memang, bagi yang belum biasa, kelap-kelip lampu ini kadang justru mendistraksi perhatian pengemudi ke jalan.
Saat menguji mobil di medan dalam kota dan sesekali melintasi jalur tol, ada kejutan lain, yakni tampilan konsumsi rata-rata bahan bakar di MID yang sempat menyentuh kisaran angka 15,4 km per liter hingga 17,1 km per liter. Ini adalah konsumsi BBM yang sangat irit.
Penasaran dengan angka itu, Kompas melakukan pengujian konsumsi BBM secara manual dengan metode penuh ke penuh. Dari pengujian ini, didapatkan angka rata-rata konsumsi BBM sebesar 11,78 km per liter. Masih cukup irit untuk pemakaian dalam kota sehari-hari.