Konten Komedi Jadi Favorit di Tiktok Sepanjang 2020
Tiktok mengumumkan konten-konten yang paling populer selama 2020. Hingga kini, konten komedi masih jadi yang paling banyak dikonsumsi.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Platform video pendek Tiktok merilis data Year on Tiktok, yakni data tentang konten-konten terpopuler di Indonesia sepanjang 2020. Sama seperti 2019, konten komedi masih jadi konten favorit pengguna tahun ini.
Head of User and Content Operations Tiktok Indonesia Angga Anugrah Putra mengatakan, ada lima kategori konten yang paling banyak dikonsumsi pengguna Tiktok Indonesia pada 2020. Kategori komedi jadi yang paling diminati, diikuti dengan konten edukasi, mode dan kecantikan, talenta, serta kuliner.
”Rata-rata pengguna membuka aplikasi Tiktok lima kali sehari dan menonton lebih dari 100 video setiap hari. Kami mencatat lebih dari 100 miliar view (jumlah video ditonton) setiap bulan,” kata Angga pada pertemuan pers daring, Selasa (15/12/2020).
Pada 2019, konten yang paling digemari pengguna Tiktok juga bergenre komedi. Selain komedi, konten favorit pengguna tahun lalu adalah vlog (video blog), mode dan kecantikan, talenta, serta kuliner. Konten itu berupa video pendek berdurasi 15-60 detik. Dalam sebulan, video-video itu ditonton 21 miliar kali (Kompas, 19/12/2020).
Konten-konten di Tiktok kini semakin banyak ragamnya. Mulanya, platform daring itu identik dengan video-video pendek berisi tarian. Kini, konten tentang edukasi, tips dan trik, tutorial, hingga ulasan gawai mengisi lini masa.
Rata-rata pengguna membuka aplikasi Tiktok lima kali sehari dan menonton lebih dari 100 video setiap hari. Kami mencatat lebih dari 100 miliar view setiap bulan
Tiktok berencana memperkaya keragaman konten pada 2021. Selain itu, sejumlah fitur baru akan dikembangkan untuk merangsang kreativitas pengguna.
Tiktok juga membuka peluang kolaborasi dengan pihak mana pun. Angga menambahkan, Tiktok menjamin keamanan pengguna dan akan terus meningkatkan sistem keamanan tahun depan.
Optimisme
Keragaman konten di Tiktok dinilai menunjukkan optimisme publik terhadap situasi pandemi. Platform ini tidak hanya digunakan untuk berbagi lelucon, tetapi juga inspirasi, motivasi, hingga digunakan para pelaku usaha untuk memasarkan produk.
Menurut Chief Client Officer Kantar Indonesia Nadya Ardianti, Tiktok menonjol karena ada ruang untuk hiburan serta kemudahan bagi setiap orang untuk membuat konten. Kantar adalah perusahaan riset pasar yang berbasis di Inggris. Platform ini dinilai Nadya memungkinkan pengguna berekspresi secara otentik dan relevan dengan pengguna lain.
”Berdasarkan laporan ’The Power of Tiktok’ oleh Kantar, Tiktok bisa membantu brand (merk) untuk menjangkau audiens yang beragam. Ini tidak hanya meningkatkan brand awareness (kesadaran publik terhadap merek), tetapi juga bisa mendorong pembelian,” ujar Nadya.
Menurut Angga, kini semakin banyak pihak yang bergabung ke Tiktok, misalnya pelaku UMKM hingga kementerian. Para pengguna dinilai mampu berkomunikasi kepada audiens dengan cara kreatif, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter pengguna Tiktok pada umumnya. Itu sebabnya konten mereka mendapat banyak keterikatan (engagement).
Hal ini tampak dari survei yang dilakukan Tiktok bersama YouGov pada 2019. Survei itu menunjukkan bahwa 90 persen orang Indonesia sepakat bahwa kreativitas sangat penting di masa ini.
”Tahun ini baru terlihat akun-akun yang menggunakan Tiktok untuk kampanye atau memperkenalkan produk. Mereka dapat berkomunikasi dengan kreatif dan otentik sehingga berpadu dengan konten-konten kami,” ucap Angga.
Sementara itu, pendiri komunitas musik Indomusikgram, Christian Bong, berpendapat bahwa Tiktok membuka kesempatan bagi para musisi untuk menunjukkan karya mereka. Platform tersebut juga menghubungkan mereka dengan audiens baru.
Platform daring dinilai tidak hanya memberi panggung baru buat musisi, tetapi juga membuka kesempatan masuk industri musik yang lebih besar.
”Saya pribadi memutuskan masuk ke Tiktok karena ada tantangan baru, yaitu membuat video dalam format vertikal, bukan horizontal. Selain itu, tidak bisa dimungkiri bahwa Tiktok merupakan salah satu sumber paparan yang besar di Indonesia,” kata Christian.