Apple App Store Wajibkan Aplikasi Transparan soal Data Pribadi yang Disedot
Apple mewajibkan pengembang aplikasi untuk mulai transparan soal data pribadi pengguna yang diolah, sejak di App Store. Whatsapp menilai langkah ini adalah standar ganda terhadap aplikasi buatan Apple sendiri.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Apple App Store memperkenalkan label kebijakan privasi yang membuat platform digital menjadi lebih transparan terkait jenis data pribadi yang disedot dan diolah. Pengguna diharapkan menjadi lebih sadar mengenai data pribadi apa saja yang diambil dan disimpan oleh setiap aplikasi yang digunakan.
Pembaruan ini memberikan informasi tambahan pada laman setiap aplikasi yang ada di Apple App Store. Apple mewajibkan setiap pengembang aplikasi memberikan informasi sederhana mengenai data pribadi apa saja yang disimpan dari setiap penggunanya dan bagaimana data tersebut diolah.
Diharapkan, calon pengguna dapat mendapatkan gambaran mengenai bagaimana aplikasi memperlakukan data pribadinya sebelum mengunduh aplikasi tersebut.
Fitur ini mulai beredar melalui pembaruan sistem operasi Apple iOS 14.3 yang mulai tersedia pada Selasa (15/12/2020) pagi waktu Indonesia. Pembaruan ini membutuhkan pengunduhan data sebesar 600 megabyte (MB).
Sebelumnya, Apple hanya memberikan tautan bertuliskan privacy policy (kebijakan privasi) yang akan membawa pengguna ke laman situs masing-masing aplikasi yang kemudian menjelaskan secara panjang lebar bagaimana aplikasi tersebut merekam dan mengolah data pribadi penggunanya.
Data apa saja yang akan dimonetisasi
Label privasi ini dibagi menjadi tiga bagian: pertama, ”Data yang Digunakan untuk Melacak Anda” atau ”Data Used to Track You”. Kedua, ”Data yang Ditautkan ke Anda” atau ”Data Linked to You”. Ketiga, ”Data yang Tidak Ditautkan ke Anda” atau ”Data not linked to You”.
Bagian ”Data yang Digunakan untuk Melacak Anda” mengacu pada data yang dikumpulkan oleh aplikasi dan dapat digunakan oleh pihak ketiga (broker data) untuk menggelar kampanye iklan yang tertarget.
Data ini yang digunakan untuk melacak kegiatan pengguna lintas aplikasi dan situs; iklan yang sama bisa muncul di berbagai situs atau aplikasi yang berbeda.
Misalnya, Twitter pada lamannya di App Store menyatakan bahwa aplikasi tersebut mengambil informasi kontak, riwayat penelusuran, konten milik pengguna, hingga data lokasi yang kemudian dapat dikerjasamakan kepada pihak ketiga untuk iklan lintas aplikasi dan laman web lain.
Di sisi lain, bagian ”Data yang Ditautkan ke Anda” mengacu pada jenis data apa saja yang disimpan dan dapat diolah oleh si platform.
Instagram, contohnya, mengungkapkan bahwa platform tersebut merekam data pembelian, informasi keuangan, data lokasi, informasi kontak (nama, alamat, surel, nomor telepon), daftar kontak, konten foto dan video milik pengguna, hingga riwayat pencarian dalam aplikasi.
Data tersebut juga kemudian dapat digunakan oleh Instagram atau pihak ketiga sebagai basis targeting iklan di dalam aplikasi Instagram itu sendiri.
Sementara itu, ”Data yang Tidak Ditautkan ke Anda” mengacu pada data yang diambil oleh platform, tetapi dianonimisasi. Dengan demikian, data tersebut tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi balik si pengguna.
Edukasi masyarakat
Senior Vice President (SVP) Software Engineering Apple Craig Federighi mengatakan, Apple menerapkan hal ini dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bagaimana data pribadi masing-masing dimanfaatkan oleh platform.
Craig mengungkapkan, Apple menilai bahwa kelak calon pengguna aplikasi akan dapat menggunakan label privasi ini sebagai bahan pertimbangan untuk mengunduh suatu aplikasi atau tidak.
Meningkatkan kesadaran pengguna mengenai pengolahan data pribadi yang dilakukan oleh aplikasi dan platform digital menjadi isu yang kian penting saat ini.
Dalam sebuah diskusi, Wakil Juru Bicara Kominfo Dewi Meisari Haryanti menilai bahwa perlu ada percakapan antara regulator, masyarakat sipil, dan dunia usaha bagaimana mengemas kebijakan data dan privasi yang biasanya diabaikan pengguna agar lebih menarik.
”Biasanya, dari sisi pembuat aplikasi, ketentuan mengenai data dan privasi itu, kan, harus scroll ke bawah dan pengguna cuma tinggal mencontreng-contreng untuk lanjut. Ini membuat proses edukasi ke calon pengguna kurang optimal,” kata Dewi dalam diskusi pekan teknologi finansial.
Federighi bahkan mengungkapkan, ia berharap kompetitor Apple di bidang situs perdagangan atau marketplace aplikasi juga dapat meniru langkah Apple demi perlindungan privasi masyarakat.
”Kami berharap bahwa kawan-kawan lain di industri juga mengambil langkah yang serupa terhadap meningkatnya ekpekstasi masyarakat terhadap perlindungan privasi,” kata Federighi kepada Fast Company.
Google Play Store, misalnya, memang tidak menampilkan kolom khusus mengenai kebijakan privasi yang dimiliki oleh masing-masing aplikasi. Pengembang hanya memberikan tautan kebijakan privasi yang kemudian membawa pengguna ke situs masing-masing.
Standar ganda Apple?
Meski demikian, tidak semua pihak menganggap ini seutuhnya kabar gembira. Whatsapp menilai tindakan ini adalah sebuah standar ganda yang menjadi taktik antipersaingan usaha Apple terhadap perusahaan lain.
Hal ini karena aplikasi pesan instan milik Apple, Messages atau iMessage, yang juga menjadi kompetitor Whatsapp, adalah aplikasi bawaan di ponsel iPhone dan tidak perlu diunduh dari App Store. Artinya, Apple Messages tidak perlu mendeklarasikan data pribadi apa saja yang diambil dari para penggunanya.
”Menyediakan informasi yang mudah dipahami adalah hal yang baik. Namun, juga penting bahwa masyarakat dapat membandingkan label privasi yang disematkan di aplikasi pihak ketiga pada App Store dengan aplikasi bawaan, seperti iMessage,” kata juru bicara Whatsapp kepada Axios pada Rabu pekan lalu.
Hal ini langsung dijawab oleh Apple bahwa program label privasi ini juga akan diterapkan untuk aplikasi bawaan buatan Apple. Namun, kepada The Verge, Apple mengatakan label privasi untuk aplikasi bawaan iPhone akan dihadirkan di laman website Apple. Kompas mengecek pada Selasa, laman ini belum ada.