Menengok Jatiluhur dengan Tiguan Allspace
Di tengah sepinya peluncuran produk baru dan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19, Volkswagen tetap mengadakan acara uji kendara bagi media. VW TIguan Allspace kembali kami uji ke kawasan Waduk Jatiluhur.

VW TIGUAN Allspace di tepian Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (26/10/2020).
Di tengah sepinya peluncuran produk baru dan pembatasan sosial karena pandemi Covid-19, Volkswagen tetap mengadakan acara uji kendara bagi media. Dalam acara berjudul “Drive With Purpose” ini, merek otomotif asal Jerman tersebut mengajak awak media kembali merasakan produk andalannya di pasar Indonesia, yakni VW Tiguan Allspace.
Sebelumnya, Kompas sudah pernah menjajal langsung VW yang dirakit lokal di Cikampek, Jawa Barat, ini, dalam perjalanan ke kawasan wisata alam di Bandung Selatan (Kompas, 27/02/2020). Waktu itu, perjalanan dilakukan secara berkonvoi bersama sejumlah rekan jurnalis.
Akhir Oktober 2020, kami kembali menjajal mobil ini tetapi kali ini sendirian, tidak dalam konvoi. Pihak panitia “Drive with Purpose” hanya mengarahkan, karena waktu itu menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, mobil dipakai untuk mendatangi situs-situs yang berhubungan dengan perjuangan pahlawan Indonesia.
Andrew Nasuri, Presiden Direktur PT Garuda Mataram Motor, selaku agen pemegang merek Volswagen (VW) di Indonesia, mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini VW tetap ingin menyapa para konsumen dan media dengan memudahkan uji kendara mobil-mobil VW. “Drive With Purpose merupakan kampanye VW selama pandemi Covid-19. Untuk konsumen dan media kami menyiapkan mobil untuk test drive dengan tujuan mendistribusikan bantuan kemanusiaan selama masa pandemi ini,” jelasnya.

VW TIGUAN Allspace di salah satu sudut Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (26/10/2020)
Karena kami dibebaskan memilih tujuan sendiri dan arti kepahlawanan dewasa ini begitu luas, Kompas pun mengarahkan mobil menuju kawasan Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Selain untuk membuktikan kemampuan mobil di medan yang berbeda-beda, Waduk Jatiluhur juga adalah sebuah monumen hidup akan perjuangan kepahlawanan di era pembangunan.
Hari Senin (26/10/2020), mobil meluncur memasuki Jalan Tol Depok-Antasari, yang kemudian menyambung ke Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek. Selama perjalanan di tol ini, kami mengkonfirmasi laporan uji kendara sebelumnya soal bagaimana mobil ini lincah dan stabil dikendarai.
VW Tiguan Allspace yang berkapasitas 7 tempat duduk ini berperilaku tak jauh beda dengan VW Tiguan berkursi 5 yang sudah lebih dulu Kompas uji. Ada pengendalian khas VW yang ringan, gesit, dan presisi. Ini membuat mobil menyenangkan untuk dikendarai.

Kabin VW TIGUAN Allspace dilihat dari tempat duduk baris kedua.
Tenaga maksimum 150 HP dari mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.4 liter (1.395 cc) dengan turbo sudah mumpuni untuk melaju di jalan tol ini. Apalagi torsi puncaknya sebesar 250 Nm yang bisa dipetik di rentang putaran mesin 1.500-3.500 rpm membuat mobil dengan mudah diajak menyalip kendaraan yang berjalan pelan di depan. Memang tenaga yang tersalur tidak lah berlebihan.
Keluar dari tol di Gerbang Tol Sadang, mobil memasuki jalan raya biasa di daerah Purwakarta yang padat. Di jalanan ini, kelincahan mobil masih terasa, termasuk kemudian saat melewati jalan menanjak berkelok-kelok menuju kawasan wisata Waduk Jatiluhur.
Hari masih pagi saat kami memasuki kawasan wisata utama Waduk Jatiluhur di sisi timur laut waduk seluas 8.300 hektar itu. Ditambah itu adalah hari Senin, kawasan wisata tersebut terlihat sepi. Permukaan air juga terlihat menyusut, wajar karena waktu itu masih berada di pengujung musim kemarau. Hujan belum terlalu sering turun.

Ruang mesin VW TIGUAN Allspace yang berisi mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.4 liter dengan turbo.
Baca juga:
VW Tiguan Allspace, Sang Penantang dari Cikampek
Berjasa besar
Pariwisata hanya lah satu aspek fungsi waduk terbesar di Indonesia ini. Sejak awal diresmikan Penjabat Presiden RI Jenderal Soeharto pada 26 Agustus 1967, waduk ini sudah memiliki banyak peran. Berada di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sekitar 9 kilometer dari pusat kota Purwakarta, ada enam fungsi, yaitu pencegahan banjir, irigasi, pembangkit tenaga listrik, penyediaan air baku minum kota Jakarta, perikanan darat, dan pariwisata.
Kini, rincian kebutuhan air dari Jatiluhur hingga akhir tahun 2019 meliputi irigasi 3.053 juta meter kubik, 729 juta meter kubik (air baku), dan 367 juta meter kubik (industri). Kebutuhan air itu tersebar di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan DKI Jakarta.
Jatiluhur juga vital dalam membangkitkan listrik. Bersama dua waduk lain di Sungai Citarum, Saguling, dan Cirata, Jatiluhur menghasilkan energi bagi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 1.880 MW. Listrik itu memasok interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali untuk menerangi lebih dari setengah penduduk negeri ini di Pulau Jawa dan Bali (kompas.id, 22/12/2019).

Sebuah perahu membelah perairan Waduk Jatiluhur, Senin (26/10/2020)
.[/caption]
Baca juga:
Setengah Abad Waduk Jatiluhur Bersolek
Mobil pun kami bawa turun ke dasar waduk yang tersingkap karena susutnya air. Mobil tidak mengalami masalah melewati medan yang tidak rata ini, mengingat jarak terendah mobil dari tanah (ground clearance) sekitar 20 cm. Mobil terbukti aman diajak menjelajah medan non-aspal yang tidak rata seperti itu, walau tetap harus berhati-hati jika melewati kubangan air atau lumpur, mengingat varian yang beredar di Indonesia hanya berpenggerak roda depan.
Sambil melakukan pengambilan foto, saatnya untuk mencermati ruang dalam VW Tiguan Allspace ini. Salah satu yang membuat penasaran adalah kursi baris ketiga. Saat Kompas yang memiliki tinggi badan sekitar 160 cm masuk, ruang yang tersedia begitu pas-pasan. Apalagi sandaran kursinya terlalu tegak, agak kurang nyaman jika menempuh perjalanan jauh. Terlihat kursi baris ketiga ini lebih cocok untuk anak-anak.
Namun ukuran kursi baris ketiga yang pas-pasan ini tidak hanya ditemui di VW Tiguan Allspace. Di beberapa SUV kompak yang “dipaksakan” berisi tiga baris kursi, hampir semuanya seperti itu. Contohnya pada Mercedes-Benz GLB-Class yang baru diluncurkan di Tanah Air beberapa bulan lalu.

Kursi penumpang baris ketiga VW Tiguan Allspace dengan ruang yang pas-pasan.
Ruang bagasi
Bahkan ruang bagasi Tiguan Allspace pada saat kursi baris ketiga ini ditegakkan masih lebih leluasa dibanding Mercy GLB. Terbukti walau terbatas (kapasitas 230 liter), bagasi ini masih bisa menampung dua koper ukuran kabin pesawat (20 inci). Memang untuk perjalanan luar kota yang membawa banyak barang, pilihan terbaik adalah melipat kursi baris ketiga dan langsung tersedia ruang bagasi berkapasitas 700 liter. Cukup untuk memuat koper berukuran besar dan berbagai perlengkapan liburan sekaligus oleh-oleh.
Ruang-ruang penyimpanan barang juga bertaburan di mobil yang sudah dirakit medium knocked down di pabrik National Assembly milik Indomobil Group di Cikampek ini. Mulai dari tempat penyipanan standar, seperti laci di dasbor, tempat botol di bagian dalam pintu, hingga laci “rahasia” di bawah kursi penumpang depan, dan kompartemen penyimpanan yang menempel di plafon mobil.
Di laci dasbor juga masih terlihat slot untuk memasukkan SD card dan cakram padat (CD). Sehingga jika Anda masih senang mendengarkan musik dari koleksi CD Anda, mobil ini masih bisa mengakomodasinya.

Speedo meter dan odometer VW TIGUAN Allspace sudah berupa tampilan digital.
Selain itu, walaupun tidak bermain di kelas premium seperti Mercy GLB, Tiguan Allspace ini juga memiliki sederet fitur yang mumpuni. Mulai panel instrumen digital, sistem kamera 360 derajat, sistem semiswakemudi untuk membantu parkir, AC otomatis tiga zona, kaca spion elektrokromatis, pemanas kursi di kursi depan, dan cruise control.
Hanya saja, tetap ada sejumlah fitur moderen yang absen dari mobil seharga Rp 625 juta (on the road, DKI Jakarta) ini. Misalnya heads up display (HUD), blind spot monitor, dan lane departure warning.
Kembali ke soal pariwisata, tidak hanya titik di sisi timur laut waduk ini yang menyajikan pemandangan indah. Di sisi sebelah barat laut juga ada titik berpemandangan indah yang sempat viral di media sosial. Titik ini bernama Parang Gombong.

VW TIGUAN Allspace sudah dilengkapi berbagai fitur modern.
Mobil pun kami arahkan ke sana untuk mencari tahu indahnya pemandangan di titik ujung paling utara waduk. Jalan menuju ke sana sudah berlapis beton mulus, dan ada satu lintasan di mana kita melewati bagian bawah bendungan utama Jatiluhur yang sangat tinggi.
Namun begitu memasuki Parang Gombong, jalannya ternyata rusak parah dengan lubang-lubang besar berisi air. Mobil harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan ini. Walau demikian, ini menjadi ujian bagi suspensi VW Tiguan Allspace, yang ternyata meredam guncangan cukup empuk di medan ekstrem ini.
Sepanjang perjalanan ini, konsumsi BBM mobil tercatat antara rata-rata 12,1 km per liter sesuai data yang ditampilkan layar multi information display (MID) mobil. Angka yang tidak buruk untuk mobil bermesin 1.400 cc dengan turbo, dan sebanding dengan faktor fun to drive yang menyertainya.

Logo VW TIGUAN Allspace
Baca juga: