Pasar Belum Stabil, Honda Pertahankan Penetrasi Pasar
Pasar otomotif belum stabil. Bayang-bayang pandemi Covid-19 membuat penjualan otomotif masih tertahan. PT Honda Prospect Motor berupaya mempertahankan pangsa pasar tahun 2020.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pasar otomotif nasional cenderung masih belum stabil dan sangat fluktuatif. Beberapa kali mengubah target penjualan tahun 2020 untuk mengikuti kondisi pasar, PT Honda Prospect Motor akhirnya lebih mementingkan penetrasi pasar yang masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales-Marketing Director PT Honda Prospect Motor, dalam konferensi pers akhir tahun 2020 di Jakarta, Kamis (10/12/2020), mengatakan, “Kami sebetulnya juga memiliki target penjualan secara unit. Namun, seperti kita ketahui kondisi pasar tahun ini, kami lebih mementingkan untuk mempertahankan penetrasi pasar yang setidaknya sama dengan tahun lalu.”
Penetrasi pasar yang dimaksud adalah memonitor pencapaian pangsa pasar. Berdasar data Gaikindo, pangsa pasar Honda tahun lalu untuk penjualan ritel (retail sales) sekitar 14,3 persen. Tahun ini, HPM mengharapkan pencapaiannya sama dengan tahun lalu.
Hingga saat ini di tengah pasar yang cenderung fluktuatif, pangsa pasar Honda berada di posisi 13,7 persen (data Gaikindo untuk penjualan periode Januari-Oktober 2020). Dengan menetapkan target pangsa pasar, tentunya pencapaian secara unit juga akan mengikuti pergerakan pasar nasional.
Hingga November 2020, penjualan Honda secara ritel tercatat sebesar 69.564 unit. Berbagai kemudahan pembelian, termasuk gencarnya berbagai program penjualan, penjualan Honda secara ritel pada bulan November mencetak angka sebesar 7.455 unit atau naik 13, 6 persen dibandingkan bulan Oktober 2020 yang mencapai 6.561 unit.
Menurut Billy, fokus pada penetrasi pasar tersebut dilakukan, karena HPM tidak ingin mengalami kehilangan peluang. Honda mencermati pasar yang bisa saja sewaktu-waktu mendadak naik, sehingga tidak ingin bersikap kaku hanya terpatok pada penetapan jumlah unit dalam pencapaian target tahun 2020. “Penetrasi pasar menjadi hal utama sekarang ini di tengah pasar yang belum stabil,” tegas Billy.
Kontribusi Brio
Penjualan terbesar yang diraih Honda pada November kembali dicetak oleh penjualan Honda Brio Satya, Honda Brio RS dan Honda HR-V 1.5 L. Sepanjang November lalu, Honda Brio Satya membukukan penjualan sebanyak 3.067 unit, diikuti Honda Brio RS dengan penjualan sebanyak 1.190 unit. Bulan Oktober lalu, Honda Brio Satya sebagai segmen LCGC ini mencatat penjualan sebanyak 2.978 unit, sedangkan Brio RS sebesar 1.035 unit. Secara total, penjualan Honda Brio memberikan kontribusi sebesar 57 persen dari total penjualan Honda pada bulan November.
Sementara itu, Honda HR-V 1.5 L mencatatkan penjualan sebanyak 1.021 unit, meningkat sebesar 26 persen dari bulan sebelumnya (812 unit), lalu diikuti oleh Honda Jazz dengan penjualan sebanyak 660 unit, meningkat 31 persen dari bulan sebelumnya (502 unit), dan Honda Mobilio sebanyak 562 unit, meningkat 5 persen dari bulan sebelumnya (535 unit).
Sedangkan model-model lainnya yang turut menyumbang penjualan bulan November terdiri dari Honda CR-V sebanyak 529 unit, Honda BR-V sebanyak 157 unit, Honda Civic Hatchback sebanyak 108 unit, serta Honda HR-V 1.8 L sebanyak 74 unit. Sementara itu, Honda Civic Sedan terjual sebanyak 32 unit, diikuti Honda Accord sebanyak 22 unit, Honda City Sedan sebanyak 17 unit dan Honda Odyssey sebanyak 16 unit.
Billy mengatakan, Honda dapat terus mempertahankan pertumbuhan penjualan positif hingga bulan November lalu, meskipun pasar otomotif belum sepenuhnya stabil. Pencapaian ini terutama didukung oleh pergerakan ekonomi yang didorong aktivitas masyarakat semakin meningkat.
Yang tak kalah pentingnya, di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19, diler-diler Honda di berbagai daerah di Indonesia secara aktif terus menjalin komunikasi dengan konsumen dan menawarkan program-program penjualan yang meringankan pembelian.
Honda juga optimis bahwa tren peningkatan penjualan ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun. Secara umum, biasanya lebih banyak konsumen yang akan melakukan pembelian di masa ini. Untuk menangkap potensi peningkatan pasar di akhir tahun ini, Honda juga berupaya memberikan berbagai program penjualan yang memudahkan dan meringankan konsumen.