Pesta Emas, Suzuki Meyakini Investasi di Indonesia Tepat
Tahun 2020, Suzuki genap 50 tahun hadir dan berkontribusi bagi Indonesia. Untuk memperingati setengah abad perjalanannya, Suzuki Indonesia mengadakan perayaan ulang tahun emas yang dikemas secara virtual.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Suzuki semakin meyakini investasi di Indonesia merupakan keputusan yang tepat. Dengan melihat potensi pasar otomotif nasional saat ini, Suzuki meyakini perjalanan 50 tahun berikutnya tidak hanya akan berfokus pada modal, tetapi juga sumber daya manusia.
Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Sales (SIS)/PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Seiji Itayama mengungkapkan komitmen Suzuki tersebut didampingi Direktur SIS Hideaki Tokuda, Komisaris Utama PT Indomobil Sukses Internasional Subronto Laras, dan Procurement, Design Development, and Quality Assurance Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) Shodiq Wicaksono secara virtual di Jakarta, Senin (7/12/2020). Acara ini dalam rangka menyambut perayaan 50 tahun perjalanan Suzuki di Indonesia.
Itayama mengatakan, kepemilikan mobil di Indonesia, sebagaimana diungkapkan Pemerintah RI, masih sangat kecil dibandingkan negara-negara tetangga. Karena besarnya potensi pasar inilah, Suzuki tidak meragukan investasi yang selama ini dikucurkan di Indonesia.
”Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, bukan hanya karena respons positif dalam hal penjualan mobil, melainkan juga penjualan sepeda motor. Suzuki ingin tetap mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat dengan cara memaksimalkan upaya untuk memproduksi produk-produk yang sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Itayama.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufik Bawazier mengatakan, rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah, baru sekitar 87 unit per 1.000 orang. Sementara, Malaysia sudah 450 unit per 1.000 orang dan Thailand mencapai 220 unit per 1.000 orang.
”Tentu, ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan tangkap agar kita bisa menumbuhkembangkan peluang industri otomotif di Indonesia. Di era perdagangan bebas saat ini, setiap negara harus mampu bersaing secara internasional. Industri menjadi barisan terdepan dalam kompetisi tersebut,” ujar Taufik.
Hal itu pun diakui Subronto Laras yang begitu detail mengisahkan kembali masa-masa sulit perjalanan awal Suzuki di Indonesia. Hingga mencapai pesta emas saat ini, Suzuki tak ingin tinggal diam menunjukkan komitmennya dalam berinvestasi di Indonesia.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii juga menyampaikan harapannya agar Suzuki dapat meningkatkan kontribusi untuk Indonesia. ”Melalui investasi, produksi, dan ekspor, Suzuki memperkerjakan lebih dari 5.000 tenaga kerja saat ini sehingga bisa berkontribusi besar pada pengembangan ekonomi di Indonesia. Kami, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Jakarta Japan Club memandang upaya Suzuki meningkatkan ekspor dan investasi serta membangun SDM di Indonesia adalah upaya yang bermakna sebagai contoh inovatif bagi perusahaan lainnya. Kami berharap bisnis Suzuki di Indonesia dapat terus berkembang dan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia lebih erat,” tutur Ishii dalam pernyataan resmi.
Melihat pasar otomotif secara nasional yang tergerus akibat pandemi Covid-19, Suzuki tidak ingin gegabah dalam mengungkapkan produk terbarunya pada tahun 2021. Menyangkut produk baru, manajemen Suzuki hanya mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan studi terhadap produk masa depan yang dibutuhkan masyarakat, karena setiap produk juga harus dilihat sebagai kebutuhan untuk memenuhi pasar global.
Menyangkut kehadiran kendaraan listrik, manajemen Suzuki juga mengungkapkan, studi terus-menerus tengah dilakukan. ”Tentu, Suzuki akan support terhadap aturan pemerintah dalam mengembangkan setiap produk masa depan. Selain regulasi pemerintah akan menjadi salah satu pertimbangan penting, Suzuki juga akan mempelajari kebutuhan masyarakat agar produknya bisa diterima masyarakat Indonesia,” ujar Shodiq.
11 juta unit
Suzuki resmi memulai bisnisnya di Indonesia tahun 1970. Hingga tahun 2019, Suzuki telah memproduksi lebih dari 11 juta sepeda motor dan sekitar 2,5 juta mobil dengan penyerapan komponen lokal rata-rata di atas 80 persen. Komponen lokal itu dipasok lebih dari 400 perusahaan komponen dalam negeri.
Suzuki Indonesia juga telah mengekspor kendaraan ke 85 negara dengan total volume lebih dari 1,3 juta unit. Semua kegiatan ini telah menciptakan lebih dari 5.000 pekerja.
Selain fokus dalam kegiatan produksi dan manufaktur industri otomotif, Suzuki juga melaksanakan kewajibannya dengan melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebagai salah satu komitmen perusahaan. Salah satu yang rutin dilaksanakan sejak 2014 adalah Clean Up the World, yaitu kegiatan membersihkan lingkungan pantai dengan masyarakat sekitar.
Kegiatan CSR lain, antara lain, donasi mobil untuk dijadikan bahan praktik dan pembelajaran otomotif di SMK-SMK, penanaman pohon, donasi ambulans, donasi bencana alam, dan berbagai kegiatan lainnya sebagai bentuk apresiasi Suzuki terhadap masyarakat Indonesia.